SEKILAS INFO
- Strategi Media Sosial BP2TSTH dalam Penyebaran Informasi Litbang – Baca Selanjutnya
- FORDA Survey – Baca Selanjutnya
- Laporan Kinerja BLI Tahun 2017 (informasi pelaksanaan kegiatan di BLI) – Baca Selanjutnya
- Berbagai Potensi dan Peluang Penelitian bagi Mahasiswa di BP2LHK Aek Nauli – Baca Selanjutnya
- Mengubah Limbah Kayu Hutan Rawa Gambut Bekas Kebakaran Menjadi Arang Kompos dan Cuka Kayu – Baca Selanjutnya
- PUI 2018, Balitek DAS akan Bersinergi dengan B2P2BPTH Yogyakarta – Baca Selanjutnya
Dientry oleh
Rizda Hutagalung -
07 May, 2018 -
597 klik
Petakan Status Riset Merkuri, P3KLL Selenggarakan Workshop Merkuri
P3KLL (Serpong, 4/5/2018)_Bekerja sama dengan BaliFokus, Pusat Litbang Kualitas dan Laboratorium Lingkungan (P3KLL) menyelenggarakan Workshop Merkuri di Auditorium P3KLL Serpong, Kamis (3/5). Bertema “Integrasi Pemantauan dan Penelitian Merkuri Sebagai Basis Kebijakan untuk Mewujudkan Indonesia Bebas Merkuri 2030”, workshop ini dihadiri sekitar 100 orang dari berbagai instansi terkait, yaitu KSDAE dan Ditjen terkait lainnya lingkup KLHK, BPPT, LSM, universitas, LIPI, dan Pemda setempat.
Kepala P3KLL, Herman Hermawan dalam sambutannya mengharapkan saran dan masukan dari peserta workshop untuk kegiatan pemetaan status riset merkuri ini. “Kami mengharapkan saran dan masukan dalam pemetaan status riset merkuri untuk dapat dijadikan sebagai bahan usulan dalam penyusunan kebijakan dan regulasi pengelolaan merkuri di Indonesia,” kata Herman.
Membuka acara, Kepala Badan Litbang dan Inovasi (BLI), Dr. Agus Justianto memberikan arahan terkait pentingnya dukungan para pihak untuk launching Pusat Riset Merkuri dalam rangka terwujudnya rencana aksi pengurangan dan penghapusan merkuri di Indonesia.
Senada dengan itu, Direktur BaliFokus, Yuyun Ismawati menyampaikan dukungannya dalam penerapan Undang-Undang No. 11 Tahun 2017 tentang Pengesahan Minamata Convention on Mercury (Konvensi Minamata mengenai Merkuri).
Kegiatan workshop dibagi ke dalam 3 komisi yaitu Komisi Teknologi Pengelolaan Limbah Hg; Komisi Dampak Lingkungan, Sosek dan Kesehatan; serta Komisi Kebijakan dan Regulasi. Pemaparan materi di tiap-tiap komisi disampaikan secara panel dan dilanjutkan dengan diskusi. Kemudian hasil diskusi dibahas dalam sidang pleno yang menghasilkan beberapa rumusan yang selanjutnya diumumkan kepada seluruh peserta workshop.***