Dientry oleh Rizda Hutagalung - 08 May, 2018 - 1176 klik
Gali Isu Strategis untuk Penyusunan Renstra 2020-2024, Balitek KSDA Libatkan Para Pihak

Balitek KSDA (Samboja, 7/5/2018)_Difasilitasi oleh The Nature Conservancy (TNC) Indonesia, Balitek KSDA mengadakan workshop sehari bertema "Penggalian Isu-isu Strategis untuk Penyusunan Renstra Balitek KSDA 2020-2024”, Kamis (3/5/2018). Workshop ini diadakan sebagai persiapan dalam penyusunan Renstra Balitek KSDA periode 2020-2024 serta menjaring peluang kerjasama penelitian dengan para pihak di Kalimantan.

Workshop sehari yang digelar di Hotel Selyca Mulia Samarinda ini dihadiri 24 orang peserta dari kalangan LSM, perusahaan swasta, dan forum lembaga lingkup Kalimantan ini dibagi menjadi dua sesi. Dr. Neil Makinuddin dari TNC Indonesia menjadi moderator di sesi pertama. Sedangkan sesi kedua, diskusi dipandu oleh Kepala Balitek KSDA, Ahmad Gadang Pamungkas.

“Paling tidak ada beberapa tema yang masih aktual sampai saat ini yaitu keanekaragamanhayati, perubahan iklim, ekonomi hijau, konflik sumberdaya alam, serta ekosistem danau dan sungai (pengelolaan DAS),” kata Neil saat memandu diskusi di sesi pertama.

Ada beberapa isu penting yang muncul dalam workshop ini. Beberapa di antaranya terkait dengan kegiatan penelitian yang telah dilaksanakan Balitek KSDA, yaitu isu orang utan, bekantan, buaya siam dan buaya badas hitam, reklamasi pasca tambang, serta pengelolaan Kawasan Ekosistem Esensial.

Sedangkan isu lain yang mengemuka dari para peserta workshop antara lain penelitian satwa gajah di Kalimantan, pesut Mahakam, dinamika kehati dan perubahan iklim, pengembangbiakan Badak Sumatera di Kaltim, ekonomi hijau, konsep perhutanan sosial dalam IPPKH tambang batubara, serta penanganan konflik sumberdaya alam.

Sebelumnya, dalam sambutannya saat membuka acara, Kepala Balitek KSDA, Ahmad Gadang Pamungkas mengatakan, bicara soal penelitian, paling tidak diperlukan tiga sumberdaya yaitu personil peneliti, pendanaan dan waktu. Waktu merupakan variable yang paling berharga dan tidak bisa diulang.

“Dan oleh karenanya, workshop ini kami selenggarakan untuk mendapatkan masukan terkait isu-isu strategis terkini sehingga nantinya kegiatan penelitian yang kami lakukan benar-benar mampu menjawab kondisi permasalahan faktual di lapangan,” kata Gadang.

Mengakhiri pembacaan rumusan workshop, Kasi Program Evaluasi dan Kerjasama, Tresina, S.Hut., M.Si mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan workshop pertama dari rangkaian acara yang direncanakan akan dilaksanakan beberapa tahap.

“Acara ini merupakan acara pertama dari rangkaian persiapan penyusunan Renstra Balitek KSDA. Minggu depan kita akan lanjutkan dengan pemantapan isu-isu yang sudah diperoleh hari ini dengan kembali mengundang  para pihak dari lingkup instansi pemerintah,” kata Tresina.

Beberapa lembaga yang hadir pada acara workshop kali ini antara lain: The Nature Conservancy Indonesia, World Wildlife Fund (WWF), The Wildlife Conservation Society (WCS), Global Green Growth Institute (GGGI), Ecositrop, Yayasan Konservasi Khatulistiwa (Yasiwa), Yayasan Palung, LSM Biosfer Manusia (Bioma), PT. Pertamina RU V Balikpapan, PLN Kaltimra, PT. Surya Hutani Jaya, PT. Gunung Gajah Abadi, dll. Sedangkan peserta perwakilan forum lembaga antara lain Forum Orangutan Indonesia (FORINA), Forum DAS Kaltim, Forum APHI, dan Forum Kepala Teknik Tambang (FKTT) Kaltim.***

Penulis : Tim website