SEKILAS INFO
- Strategi Media Sosial BP2TSTH dalam Penyebaran Informasi Litbang – Baca Selanjutnya
- FORDA Survey – Baca Selanjutnya
- Laporan Kinerja BLI Tahun 2017 (informasi pelaksanaan kegiatan di BLI) – Baca Selanjutnya
- Berbagai Potensi dan Peluang Penelitian bagi Mahasiswa di BP2LHK Aek Nauli – Baca Selanjutnya
- Mengubah Limbah Kayu Hutan Rawa Gambut Bekas Kebakaran Menjadi Arang Kompos dan Cuka Kayu – Baca Selanjutnya
- PUI 2018, Balitek DAS akan Bersinergi dengan B2P2BPTH Yogyakarta – Baca Selanjutnya
Dientry oleh
Rizda Hutagalung -
27 July, 2018 -
2101 klik
BP2LHK Aek Nauli Bimbing Mahasiswa Belajar Budidaya Lebah Madu
BP2LHK Aek Nauli (Aek Nauli, Juli 2018)_Sebagai bentuk layanan teknisnya, Balai Litbang Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Aek Nauli kembali memberikan bimbingan teknis (bimtek) budidaya lebah madu Apis cerana dan Trigona spp kepada mahasiswa. Kali ini, bimtek diberikan kepada satu mahasiswa Biologi Universitas Negeri Medan (UNIMED) dan lima mahasiswa Universitas Simalungun (USI).
Aam Hasanudin, S.Hut, Teknisi Litkayasa BP2LHK Aek Nauli, selaku pembimbing kegiatan yang dilaksanakan pada 16 sampai 17 Juli 2018 ini, mengapresiasi ketertarikan para mahasiswa belajar budidaya lebah madu. “Saya sangat senang melihat antusiasme mahasiswa-mahasiswa ini untuk belajar tentang budidaya lebah madu. Harapannya, kegiatan ini dapat menambah wawasan mereka dan bermanfaat di kemudian hari,” kata Aam.
Hari pertama, mahasiswa dibekali materi mengenai lebah dan budidayanya. Mahasiswa diberikan penjelasan tentang jenis-jenis lebah yang ada di Indonesia serta produk-produk yang dihasilkan oleh beberapa jenis lebah tersebut.
Kegiatan dilanjutkan dengan membuat langsung stup pemeliharaan lebah. Aam didampingi tim wisata ilmiah panen madu, Edi Kuwato dan Eko Febriyanto mempraktikkan cara membuat stup pemeliharaan lebah beserta frame tempat sarang lebahnya.
Pada hari kedua, dilakukan praktik memindahkan lebah dan memanen madu. Aam menunjukkan cara memindahkan lebah dari glodokan ke stup pemeliharaan yang sebelumnya sudah diasapi agar lebahnya tidak agresif. “Glodokan yang terbuat dari batang pohon kelapa ini digunakan untuk memancing koloni lebah untuk bersarang sebelum dipindahkan ke dalam stup pemeliharaan,” jelas Aam.
Setelah dibekali, mahasiswa praktik langsung memanen madu. “Jika kita tenang, lebah tidak akan merasa terganggu sehingga memanen madu dapat dilakukan dengan aman,” jelas Aam.
Mahasiswa-mahasiswa tersebut pun kemudian mencicipi madu hasil panen. “Madunya manis dan enak,” kata Ayu, salah seorang mahasiswa USI, setelah mencicipi madu yang dipanen.
Aam berharap bimbingan teknis ini dapat menjadi bekal bagi mahasiswa tersebut setelah menyelesaikan studinya. “Semoga kelak mereka dapat membudidayakan lebah ini, karena tekniknya tidaklah sulit,” tutup Aam.***NNN