Dientry oleh Rizda Hutagalung - 20 August, 2018 - 3801 klik
Sumsel Expo 2018, Ajang Promosi Produk Hasil Litbang dan Hasil Usaha Petani Binaan KLHK

BP2LHK Palembang (Palembang, Agustus 2018)_Kamis (16/8/2018), Sumsel Expo 2018 resmi dibuka oleh Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin di Gedung Dekranasda, Jakabaring. Turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menempati salah satu booth yang tersedia untuk mempromosikan hasil litbang dan hasil usaha petani binaannya.

Integrasi partisipasi Kementerian LHK di Sumsel Expo 2018 ini diketuai oleh Badan Litbang dan Inovasi (BLI). Mengangkat tema “Tanggulangi Kebakaran Hutan dan Lahan, Kembalikan Hutan Lestari, Petaniku Kreatif”, KLHK mengedukasi pengunjung pameran agar paham dampak kebakaran hutan baik bagi hutan maupun masyarakat itu sendiri, sekaligus mempromosikan hasil-hasil litbang dan beberapa produk HHBK petani binaan KLHK.

“Banyak yang belum paham dan kenal produk-produk dari Kementerian LHK. Masyarakat pahamnya kita cuma ngurusin hutan biar tidak terbakar. Datang kemari, pengunjung pasti terkejut dengan pusparagam produk kita,” ajak Kepala Balai Litbang LHK (BP2LHK) Palembang, Tabroni.

Tabroni menjelaskan bahwa produk-produk hasil litbang merupakan hasil penelitian berpuluh-puluh tahun. Dijelaskan juga, produk-produk hasil binaan petani Kementerian LHK yang ditampilkan, mulai dari produk madu, teh, minyak kayu putih, minyak sereh wangi, kopi, kerajinan tas dan dompet dan lain sebagainya merupakan hasil nyata dari kemitraan perhutanan sosial.

Salah satu produk Madu Gaharu, hasil petani binaan yang terkenal dengan jargonnya “Dari Jerawat Hingga Syahwat” menjadi salah satu produk yang diburu pengunjung. Pun ketika rombongan Gubernur berkesempatan mengunjungi stand pameran KLHK, beliau juga terkesan dengan serba-serbi pengaturan stand yang menonjolkan produk-produk kehutanan. Tak lupa juga panitia memberikan sebuah goody bag ke Gubernur yang berisi ragam produk kehutanan, termasuk Madu Gaharu tersebut.

Melalui ajang pameran Sumsel Expo 2018 ini, Tabroni berharap masyarakat menyadari pentingnya nilai hutan bagi penghidupan sehingga dapat meningkatkan pelibatan masyarakat dalam menjaga hutan hingga bisa mewujudkan Indonesia bebas asap. 

Selaras dengan harapan Kepala BP2LHK Palembang, Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin dalam sambutannya juga menyampaikan bahwa pelibatan masyarakat Palembang dan beberapa industri di Palembang inilah yang mewujudkan terselenggaranya Sumsel Expo 2018 ini.

“Kita pake strategi getah basah, tidak ada anggaran APBD yang kita gunakan untuk kegiatan ini. Inilah Sumatera Selatan dengan satu kekurangan dan banyak kelebihan,” ucap Alex Noerdin.

Adapun jajaran KLHK yang berkolaborasi yaitu Sekretariat BLI dan BP2LHK Palembang dari BLI, Biro Humas KLHK, Dirjen Pengendalian dan Pencemaran Kerusakan Lingkungan, dan Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan. Sementara itu, Balai Besar Litbang Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan, Balai Litbang Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan, serta Balai Pengelolaan Hutan Produksi Wilayah V Palembang turut serta mendukung penyediaan materi pameran.

Sebagai informasi, ada 350 stand pameran yang meramaikan Sumsel Expo 2018 ini. Selain pameran, ada beberapa agenda yang mengiringi pembukaan pameran, antara lain penandatanganan Nota Kesepahaman antara Gubernur Sumatera Selatan dengan Direktur Politeknik Jambi tentang Penyediaan Tenaga Ahli Hilirisasi Karet di Jambi dan Sumatera Selatan, pembukaan pelayanan on the spot permohonan ijin melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Satu Pintu (PTSP) Kabupaten Kota se-Sumsel, pembukaan kampung digitalisasi melalui aplikasi Cari Lokak, serta promosi produk kopi lokal yang diberi nama Kopi Sumsel.***FA

Penulis : Fitri Agustina