Dientry oleh Rizda Hutagalung - 28 August, 2018 - 1673 klik
Inovasi Benih Unggul Kayuputih Purwobinangun Tampil di Zona “Eye Catching” Ritech Expo 2018

B2P2BPTH (Pekanbaru, Agustus 2018)_Balai Besar Litbang Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan (B2P2BPTH) Yogyakarta kembali berbangga, sebab inovasi litbangnya terkait kayuputih diundang mengikuti Ritech (Research and Technology) Expo 2018 yang digelar tanggal 9 sampai 12 Agustus 2018 di Pekanbaru, Riau dan masuk pada Zona “Eye Catching”.

Zona “Eye Catching” merupakan area pameran Hasil Lomba Inovasi Nasional 2018 dan atau lembaga penerima Pendanaan Inovasi Industri 2017 dan 2018 dari Kemeristekdikti. Benih unggul Kayuputih Purwobinangun masuk dalam jajaran pameran inovasi dalam bidang Fokus Kesehatan dan obat.

Kayuputih Purwobinangun menyuguhkan produk inovasi berupa benih unggul hasil serangkaian kegiatan penelitian yang dimulai sejak tahun 1995. Dr. Anto Rimbawanto, sebagai ketua tim penelitian kayuputih dari BBPPBPTH mengatakan, benih unggul kayuputih ini adalah hasil dari upaya memperbaiki mutu genetik benih kayuputih yang dilakukan secara sistematis oleh BBPPBPTH sejak tahun 1995, yang bertujuan untuk meningkatkan rendemen minyak dan kadar 1,8 cineole.

“Benih unggul tersebut telah mampu menghasilkan rendemen sebesar 1.3 – 1.5% skala operasional dan kadar 1,8 cineole lebih dari 65%. Hasil pengembangan kayuputih, berupa benih unggul Kayuputih Purwobinangun kini telah ditanam dalam skala operasional pada tahun 2016 di Biak Numfor, Papua dan di Bima, Nusa Tenggara Barat,” kata Anto kepada para pengunjung stand pameran.

Ritech Expo digelar dalam rangka peringatan HAKTEKNAS ke-23 di Rumah Dinas Gubernur Riau, Pekanbaru dengan tema “Inovasi Kemandirian Pangan dan Energi” dan Sub tema “Sektor Pangan dan Energi di Era Revolusi industry 4.0” serta tagline “inovasi, bangun bangsa”. Pameran ini menyajikan berbagai produk inovasi unggulan dari perguruan tinggi, lembaga riset, industri, hingga para inovator yang keseluruhannya merupakan karya anak bangsa. Hadir pula sebagai tamu kehormatan, Presiden Republik Indonesia ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie yang dikenal sebagai Bapak Teknologi Indonesia.

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D., AK dalam sambutannya mengatakan bahwa kesiapan kita memasuki era industri 4.0 sangat tergantung kepada kemampuan sumber daya manusia dalam menguasai dan memanfaatkan Iptek dan Inovasi.

“Untuk menata proses transformasi struktur ekonomi kita ke arah industri berteknologi tinggi hingga mencapai creative innovation maka kunci utamanya adalah berinovasi,” kata Nasir.

Dalam sambutannya, Gubernur Riau, Ir. H. Arsyadjuliandi Rachman, M.B.A. sebagai tuan rumah menyampaikan bahwa penerapan inovasi di Provinsi Riau telah memberikan dampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Riau.

“Hal ini dapat dilihat melalui Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang telah mengalami peningkatan pada tahun 2017 dan menempati posisi ke-6 di Indonesia. Selain itu angka penduduk miskin di Provinsi Riau pun menurun dari 8,82% di tahun 2016 menjadi 7,41% di tahun 2017,” kata Andi Rachman, panggilan Arsyadjuliandi Rachman.

Dalam laporannya di awal acara, Direktur Jenderal Penguatan Inovasi, Dr. Ir. Jumain Appe, M.Si selaku Ketua Umum Panitia Hakteknas ke-23 menyampaikan bahwa Hakteknas kali ini akan berlangsung semarak karena dihadiri oleh 2000 komunitas iptek dan inovasi di seluruh Indonesia.

“Dipamerkan juga produk inovasi teknologi terbaru yang dihasilkan oleh perguruan tinggi, lembaga litbang dan industri, khusus bidang fokus pangan dan energi di Ritech Expo dalam format pameran “eye cathcing”,” kata Jumain.

Pameran Ritech Expo 2018 terselenggara berkat kerjasama antara Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi dengan Kementerian Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Koordinator Kemaritiman, Pemerintah Provinsi Riau dan Pemerintah Daerah Kabupaten Pekanbaru.

Peserta Ritech Expo 2018 berasal dari 92 Instansi/lembaga yang terdiri dari perguruan tinggi, balitbangda, balitbang  Kementerian/Lembaga, industri, asosiasi/komunitas  riset, USAID dan mitra dari luar negeri. Acara puncak Ritech Expo, Jumat (10/8/2018) dihadiri sekitar 2.500 – 3.000 tamu undangan, meliputi para Menteri Kabinet Kerja dan pejabat setingkat menteri, para duta besar negara sahabat, pejabat eselon 1 kementerian terkait, para gubernur, bupati/walikota, para rektor perguruan tinggi negeri/swasta, lembaga litbang kementerian/lembaga, para peneliti, perekayasa, dosen dan pelajar, inventor/inovator, BUMN, BUMD, dunia industri, perusahaan, masyarakat petani/nelayan dan masyarakat Umum.***

Penulis : Tim website