Dientry oleh Rizda Hutagalung - 06 July, 2018 - 794 klik
Workshop Ahli Perubahan Iklim Regional Sulawesi, Peneliti BP2LHK Makassar Presentasikan 5 Materi

BP2LHK Makassar (6/7/2018)_Ditjen Pengendalian Perubahan Iklim, KLHK bekerjasama dengan Pusat Litbang Natural Heritage, Biodiversity, and Climate Change, Universitas Hasanuddin menyelenggarakan Workshop Ahli Perubahan Iklim Indonesia Regional Sulawesi. Bertema “Dampak Perubahan Iklim di Kawasan Wallacea” ada 20 judul materi yang dipresentasikan, 5 diantaranya dibawakan oleh peneliti Balai Litbang LHK (BP2LHK) Makassar.

Lima judul tersebut terdiri dari 2 presentasi oral dan 3 presentasi poster. Presentasi oral yaitu “Adaptasi Masyarakat Sekitar Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung untuk Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih” dibawakan oleh Nur Hayati, S.P, M.Sc dan Indah Novita Dewi, S.Pi., M.Si; dan “Potensi Kehilangan Cadangan Karbon Akibat Kebakaran Lahan pada Tipe Tutupan Lahan Savanaoleh Heru Setiawan, S.Hut., M.Sc.

Sementara, presentasi poster yaitu “Strategi Adaptasi Masyarakat Pesisir Pulau Tanakeke Terhadap Perubahan Iklim oleh Rini Purwanti, S.Hut., M.Sc.; “Strategi Adaptasi dan Mitigasi Masyarakat Sutera Alam terhadap Perubahan Iklim oleh Nurhaedah M., S.P., M.Si.; dan “Anomali Iklim Berdampak pada Produktivitas Beberapa Jenis Tanaman oleh Ir. Merryana Kiding Allo, M.P.

Tujuan dari workshop yang dilaksanakan di Hotel Novotel Makassar, Rabu (4/7/2018) ini adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang dampak perubahan iklim dan mendiskusikan langkah-langkah mitigasi dan adaptasi untuk membangun ketahanan iklim di region Sulawesi. Keluaran yang diharapkan dari workshop ini adalah peta keragaman kapasitas yang dimiliki stakeholders. Selanjutnya hasilnya akan menjadi bahan penyusunan program guna mengatasi dampak perubahan iklim khususnya di region Sulawesi.

Peserta workshop merupakan para ahli, akademisi, dan praktisi perubahan iklim yang telah mengirimkan naskah penelitian dan telah lulus seleksi untuk presentasi. Naskahnya yang berjumlah 20 orang akan diterbitkan dalam prosiding workshop. Selain peserta dari penjaringan tersebut, diundang pula peserta yang merupakan stakeholder lainnya yang terkait dengan perubahan iklim yang berasal dari kalangan pemerintah, akademisi, dan mahasiswa. Kepala BP2LHK Makassar turut hadir pada kesempatan ini.

Melalui workshop ini, diharapkan dapat dibangun kerjasama berbagai pihak dengan lintas keilmuan. Semua pihak bisa saling belajar dan bersama-sama menentukan arah mitigasi dan adaptasi perubahan iklim khususnya regional Sulawesi, mengingat luasnya dampak perubahan iklim.

Sebagaimana diketahui, karakter landsekap Sulawesi yang didukung oleh perubahan iklim, sangat berdampak pada sistem kehidupan di dalamnya. Selain pengaruh bagi masyarakat, perubahan iklim juga berdampak pada keanekaragaman hayati. Menurunnya intensitas hujan dan meningkatnya temperature rata-rata telah menurunkan keanekaragaman spesies flora dan fauna di Sulawesi, baik yang di darat maupun yang di laut.

Meskipun dampak yang ditimbulkan belum dapat dikuantitatifkan secara pasti, akan tetapi dampak tersebut sudah dapat dirasakan. Oleh karenanya, penilaian terhadap dampak perubahan iklim dan upaya mengantisipasinya sangat diperlukan dalam membangun ketahanan iklim di wilayah Sulawesi yang merupakan Kawasan Wallacea yang terkenal dengan kekayaan keanekaragaman hayatinya. ***IKI

Penulis : IKI