Dientry oleh Rizda Hutagalung - 12 July, 2018 - 516 klik
Peneliti B2P2BPTH Raih Best Paper Award pada International Conference di Australia

B2P2BPTH (Yogyakarta, 11/7/2018)_Dr. Ir. Asri Insiana Putri, MP, Peneliti Balai Besar Litbang Bioteknologi dan B2P2BPTH, meraih gelar Best Paper Award, pada 1st Global Conference on Health, Agriculture and Enviroment Science (GCHAES) 2018. Makalahnya yang berjudul “Sprouting Ability in Micropropagation of Leban (Vitex pubescens): The Medicinally Important Tree” mendapat gelar paper terbaik untuk kategori Agriculture.

Piagam penghargaan diserahkan langsung oleh pemrakarsa konferensi, Prof. Emeritus Leslie Holmes dari University of Melbourne. Acara berlangsung di Rydges Convention Hotel on Swanston, Melbourne, Australia pada 22 - 23 Juni 2018 lalu.

Dalam makalahnya, Asri menyampaikan bahwa Laban (Vitex pubescens) adalah spesies asli Indonesia. Tanaman ini memiliki beragam khasiat obat mulai dari anti-inflamasi, anti-alergi, anti-mikroba hingga anti-kanker dan anti-HIV.

“Banyak molekul bioaktif potensial membentuk bagian integral, yang beberapa diantaranya sangat dihargai oleh perusahaan farmasi multinasional,” kata Asri di ruang kerjanya di Laboratorium Kultur Jaringan, B2P2BPTH, Selasa (10/7/2018).

Asri menerangkan, penebangan tanpa batas dan permintaan pasar yang tinggi atas tanaman Laban telah secara drastis mengurangi stoknya di alam bebas. Teknik kultur jaringan merupakan kunci perbanyakan  jenis tersebut sebagai tantangan ke depan.

“Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan tunas laban mendapatkan jumlah node tertinggi sebagai sumber multiplikasi, salah satu faktor penting dalam teknik perbanyakan mikro untuk menghasilkan klon dengan kemampuan multiplikasi yang tinggi,” kata Asri.

Menurut Asri, meskipun diperkirakan ada 707 jenis tumbuhan yang dikenal sebagai Vitex sp. di seluruh dunia, 230 spesies memiliki nama taksonomi, 455 nama adalah sinonim dan 22 nama tidak diketahui secara jelas. Protokol untuk propagasi mikro hanya enam spesies yang telah ditetapkan, diantaranya V. negundo (27 artikel dari total 46 makalah yang didedikasikan untuk genus) dan V. trifolia (9 artikel).

Hanya empat laporan yang ada untuk V. glabrata terkait dengan produksi metabolit sekunder yaitu Sinlaparaya et al., 2007; Chamnipa et al., 2012; Thanonkeo et al., 2011. Tetapi menurut da Silva et al., 2016, protokol propagasi mikro tidak tersedia untuk spesies ini. Selain itu, sampai saat ini tidak ada informasi yang tersedia untuk protokol mikropropagasi laban (V. pubescens).

Asri juga menerangkan bahwa Global Academy of Health and Life Sciences (GAHLS) berkedudukan di Australia, pusat penelitiannya terdiri dari para profesional terkemuka dari seluruh dunia menetapkan standar tertinggi untuk penelitian tentang kesehatan, biologi, pertanian, dan  lingkungan.

Keahliannya yang beragam dan metodologi yang terbukti, memungkinkan untuk memajukan pembelajaran secara cepat untuk berbagi pengetahuan di  panggung global. Dengan mengkhususkan diri dalam teknologi mutakhir, akademi ini dapat menyediakan epistemologi penelitian yang mendukung peneliti; memastikan jalan kesuksesan untuk semua rekan-rekan peneliti.

“Tujuan utama konferensi ini adalah untuk mempromosikan penelitian pada bidang-bidang yang disebutkan di atas agar bermanfaat bagi semua umat manusia,” kata Asri.

Berbagai makalah dengan kategori bidang Health, Life Science, Agriculture, dan Environmental Science dari seluruh dunia yang masuk dinilai kelayakan dan verifikasi oleh para profesor dari berbagai negara. Adapun para profesor tersebut, yaitu Prof, Hitoshi Tanaka (Tokushima University, Japan), Prof. Yuei-An Liou (National Central University, Taiwan), Prof. Dr. Biley Temanel (Isabela State University, Philippines) dan Prof. Yuli Lin (Chung Hua University, Taiwan). Setelah melakukan seleksi maka terpilih 11 paper untuk dipresentasikan secara oral.

Prof. Michael P. Leiter dari Deakin University dan Dr. Sigfredo Fuentes dari University of Melbourne hadir sebagai keynote speaker. Peserta terdiri dari para peneliti dan mahasiswa/mahasiswi berasal dari Bangladesh, Indonesia, Portugal, Filipina, Vietnam, Malaysia, India, Lithuania, China dan Australia sebanyak 50 orang.***MNA

Penulis : Tim website