Dientry oleh Rizda Hutagalung - 12 July, 2018 - 493 klik
Balitek KSDA Bimbing Mahasiswa Belajar Tumbuhan Berkhasiat Obat dan Herbarium

Balitek KSDA (Samboja, 11/7/2018)_Balai Litbang Teknologi KSDA (Balitek KSDA) Samboja memberikan bimbingan teknis kepada enam mahasiswa Kehutanan Universitas Mulawarman dan dua mahasiswa Politeknik Balikpapan, Senin (9/7/2018). Selama satu hari para mahasiswa belajar tentang tumbuhan berkhasiat obat dan praktik membuat sampel herbarium.

Dalam sambutannya, Kepala Seksi Data, Informasi dan Sarana Penelitian, Taufiqurrohman, S.Hut, MPA mengapresiasi ketertarikan mahasiswa ini terhadap tumbuhan berkhasiat obat dan herbarium.

“Saya sangat senang atas ketertarikan mahasiswa Fakultas Kehutanan Unmul, terlebih mahasiswa dari Poltekba yang tergabung dengan mahasiswa pecinta alam (mapala) belajar tentang tumbuhan berkhasiat obat. Pengetahuan tentang tumbuhan berkhasiat obat diharapkan dapat menambah bekal saat kegiatan mapala di alam,” kata Taufiq.

Melalui peneliti tumbuhan berkhasiat obat yang ada Balitek KSDA, Noorcahyati, S.Hut, M.Si, mahasiswa dibekali materi "Tumbuhan Hutan Berkhasiat Obat dan Upaya Konservasi".

Dalam penjelasannya, mahasiswa diajak mengenal hutan sebagai pabrik obat dunia. Selain itu, dijelaskan juga beberapa jenis tumbuhan berkhasiat obat dan manfaat yang terkandung di dalamnya. Selama belajar di ruangan, mahasiswa juga berdiskusi dengan peneliti Amir Ma'ruf, khususnya tentang kearifan lokal beberapa etnis di Kalimantan dalam memanfaatkan tumbuhan berkhasiat obat.

Didampingi tim Balitek KSDA, Yusub Wibisono, Iman Suharja, Frans Paginta, dan Rudimin Akbar, mahasiswa berkunjung ke lapangan. Mahasiswa diajak melihat koleksi Tumbuhan Berkhasiat Obat (TBO) di KHDTK Hutan Penelitian Samboja di sepanjang trek Tri Joko Mulyono.

“Plot TBO di KHDTK Hutan Penelitian Samboja ini memiliki luas 5,6 ha. Koleksi tumbuhan yang ada di sepanjang trek Tri Joko Mulyono sekitar 60 jenis. Sebagian besar (hampir 50 jenis) merupakan tumbuhan asli di lokasi tersebut dan sebagian kecil lainnya ditanam atau introduksi,” jelas Yusub.

Pendamping lainnya, Mira Kumala Ningsih menjelaskan bagaimana cara pengambilan sampel tumbuhan yang benar untuk bahan praktek pembuatan herbarium.

Setelah dari lapangan, mahasiswa juga diajak untuk melihat koleksi herbarium baik koleksi basah maupun kering yang ada di Herbarium Wanariset. Tim Herbarium lainnya yang menjadi pembimbing pembuatan sampel herbarium adalah Iman Suharja, Nanda Farhazakia, dan Dwi Wahyu Mentari.***

Penulis : Tim website