- Strategi Media Sosial BP2TSTH dalam Penyebaran Informasi Litbang – Baca Selanjutnya
- FORDA Survey – Baca Selanjutnya
- Laporan Kinerja BLI Tahun 2017 (informasi pelaksanaan kegiatan di BLI) – Baca Selanjutnya
- Berbagai Potensi dan Peluang Penelitian bagi Mahasiswa di BP2LHK Aek Nauli – Baca Selanjutnya
- Mengubah Limbah Kayu Hutan Rawa Gambut Bekas Kebakaran Menjadi Arang Kompos dan Cuka Kayu – Baca Selanjutnya
- PUI 2018, Balitek DAS akan Bersinergi dengan B2P2BPTH Yogyakarta – Baca Selanjutnya
Dientry oleh
Author -
21 August, 2009 -
2349 klik
WOKSHOP IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PENELITIAN BIDANG HASIL HUTAN (USER NEEDS)
Latar Belakang
Dunia kehutanan saat ini menghadapi tantangan yang cukup besar dalam pembangunan di Indonesia. Laju deforestasi yang terjadi setiap tahun menyebabkan Indonesia berada di peringkat 2 dunia sebagai negara dengan laju kerusakan hutan terbesar sepanjang tahun 2000-2005 setelah Brazil (FAO,2005). Negara kita yang dikenal sebagai negara dengan sumberdaya alam yang melimpah, masih menghadapi persoalan krisis di bidang energi, pangan,bahan baku kayu dan ketersediaan sumber air bersih, khususnya di perkotaan. Industri kehutanan di Indonesia masih menghadapi permasalahan karena selain kekurangan pasokan bahan baku, juga kualitas produk belum memiliki daya kompetitif yang tinggi dan masih dipermasalahkan oleh negara maju dari segi lingkungan. Semua ini memerlukan terobosan-terobosan teknologi yang dapat memberikan alternatif pemecahan masalah.
Pusat Litbang Hasil Hutan sebagai salah satu institusi pemerintah di lingkup Departemen Kehutanan memiliki peran dan tanggungjawab yang besar untuk mampu memberikan kontribusi bagi alternatif solusi dalam menghadapi krisis. Salah satu peran yang dapat dilaksanakan adalah melaksanakan penelitian dan pengembangan untuk menyediakan paket-paket teknologi dalam bidang hasil hutan.
Arahan umum kegiatan penelitian dan pengembangan hasil hutan khususnya dan kehutanan pada umumnya sudah ditetapkan dalam Roadmap Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Tahun 2010-2025. Akan tetapi untuk kegiatan detail yang lebih operasional serta untuk mensinkronkan dengan kebutuhan calon pengguna agar kemaslahatan hasilnya lebih baik, maka masih perlu dilakukan komunikasi dengan berbagai pihak baik kelompok penentu kebijakan maupun praktisi di bidang industri hasil hutan.
Mempertimbangkan hal di atas maka pada tahun anggaran 2009 kami telah mengalokasikan kegiatan workshop identifikasi kebutuhan penelitian dengan maksud mensinkronkan program Pusat Litbang Hasil Hutan dengan kebutuhan calon pengguna.
Maksud dan Tujuan
Maksud pelaksanaan kegiatan identifikasi kebutuhan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kegiatan penelitian yang akan berjalan sehingga mampu menghasilkan paket informasi dan teknologi yang dapat menjawab tantangan dan krisis yang sedang terjadi di masyarakat.
Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah:
- Memberikan penyegaran kepada institusi, terutama peneliti untuk dapat melaksanakan penelitian yang dibutuhkan dan berdaya guna bagi masyarakat.
- Meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan pihak-pihak di luar instansi atau stakeholders dalam mengidentifikasi kebutuhan kegiatan penelitian bidang hasil hutan.
- Menghasilkan paket data dan informasi mengenai permasalahan yang membutuhkan penelitian lebih lanjut dalam bidang hasil hutan.
Luaran
Luaran yang diharapkan dari pelaksanaan identifikasi kegiatan penelitian adalah sebagai berikut :
- Daftar materi penelitian bidang hasil hutan yang dibutuhkan oleh stakeholders.
- Rencana kegiatan penelitian bidang hasil hutan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan.
Pelaksanaan
A. Metode
Metode yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan identifikasi kebutuhan penelitian bidang hasil hutan (research need identification) ini adalah dengan penyelenggaraan workshop dan diskusi kelompok terarah (focus group discussion). Workshop ini melibatkan para pejabat struktural dan peneliti di lingkup Pusat Litbang Hasil Hutan, penentu kebijakan instansi pemerintah pusat dan daerah, praktisi (dunia usaha, pemerintah dan swasta), akademisi (perguruan tinggi), asosiasi profesi dan pihak terkait lainnya.
Workshop dilaksanakan dalam 1 hari. Workshop difokuskan pada eksplorasi kebutuhan IPTEK dari tiap-tiap institusi yang diundang. Perwakilan institusi diberikan kesempatan untuk menyampaikan paparan pada sidang pleno. Peserta yang tidak memiliki kesempatan memberikan paparan dapat menyampaikan kebutuhan IPTEK atau ide lainnya pada diskusi kelompok yang akan dibagi sesuai Kelompok Peneliti (Kelti) yang ada di Pusat Litbang Hasil Hutan, yaitu Kelti Keteknikan dan Pemanenan Hasil Hutan, Kelti Biologi dan Pengawetan Hasil Hutan, Kelti Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu, Kelti Pengolahan Hasil Hutan Bukan Kayu, Kelti Pengolahan Kimia dan Energi Hasil Hutan.
Hal lain yang perlu dititikberatkan adalah diskusi dan proses inventarisasi kegiatan penelitian bidang hasil hutan yang diprioritaskan untuk segera dilaksanakan dalam waktu 5-10 tahun kedepan.
B. Materi Kegiatan
Materi yang akan dipaparkan pada sidang pleno dalam identifikasi kebutuhan penelitian bidang hasil hutan terdiri dari :
1). Gambaran penelitian yang telah dilaksanakan Pusat Litbang Hasil Hutan dan arah kegiatan lima tahun ke depan;
2). Presentasi kebutuhan dan dukungan IPTEK dari masing-masing perwakilan kelompok peserta : pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, BUMS, dan asosiasi profesi.
Materi paparan tadi selanjutnya diperdalam pada diskusi kelompok yang pembagiannya disesuaikan dengan Kelompok Peneliti (Kelti) yang ada di Pusat Litbang Hasil Hutan yaitu Kelti : Keteknikan Hutan dan Pemanenan Hasil Hutan, Pemanfaatan Hasil Hutan, Pengolahan Hasil Hutan Bukan Kayu, Biologi dan Pengawetan Hasil Hutan serta Pengolahan Kimia dan Energi Hasil Hutan.
C. Peserta
Peserta pada kegiatan identifikasi kebutuhan penelitian bidang hasil hutan kali ini adalah perwakilan dari beberapa institusi sebagai berikut:
1. Sekretariat Badan Litbang Kehutanan
2. Puslit/Puslitbang Lingkup Badan Litbang Kehutanan
3. Pejabat Struktural dan staf Lingkup Pusat Litbang Hasil Hutan
4. Peneliti lingkup Pusat Litbang Hasil Hutan
5. Direktorat Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan, Ditjen Bina Produksi Kehutanan
6. Direktorat Bina Perhutanan Sosial, Ditjen Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial
7. Pusat Standardisasi dan Lingkungan Kehutanan
8. Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat
9. Dinas Pertanian dan Kehutanan DKI Jakarta
10. Asosiasi Panel Kayu Indonesia (APKINDO)
11. Direktorat Kayu dan Hasil Hutan Departemen Perindustrian
12. Asosiasi Pengusahaan Hutan Indonesia (APHI)
13. Indonesian Sawmilland Woodworking Association (ISWA)
14. Asosiasi Pengusaha Mebel Indonesia (ASMINDO)
15. Asosiasi Petani Rotan Indonesia (APRI)
16. Asosiasi Pengawetan Kayu Indonesia (APKIN)
17. Perum Perhutani
18. PT.Inhutani I
19. PT.Inhutani IV
20. Dekan Fakultas Kehutanan IPB
21. PT. Adindo Hutani Lestari
22. Asosiasi Gaharu Indonesia (ASGARIN)
23. Wakil Pengusaha Terkait :
- PT.Kreatif Energi Indonesia (Biofuel)
C. Acara
Secara garis besar acara Workshop Identifikasi Kebutuhan Penelitian Bidang Hasil Hutan terdiri dari :
a. Pendaftaran/Registrasi Peserta
b. Pembukaan
c. Paparan dan diskusi pleno
d. Diskusi Kelompok
e. Perumusan
f. Penutupan