Dientry oleh Rizda Hutagalung - 24 July, 2018 - 722 klik
Bersama ITTO dan BKSDA Sumbar, BP2TSTH Kuok Bangun Plot Konservasi Tanaman Langka di TWA Gunung Sago

BP2TSTH Kuok (Padang, Juli 2018)_Januari hingga Februari 2018 lalu, BP2TSTH bekerja sama dengan ITTO (International Tropical Timber Organization) dan BKSDA Sumatera Barat membangun plot konservasi ex-situ di TWA Gunung Sago yang berlokasi di Jorong Puncak Pato, Kenagarian Batu Bulek, Kec. Lintau Buo, Kabupaten Tanah Datar.

Pembangunan plot konservasi ini dilakukan untuk melestarikan jenis-jenis yang mulai langka seperti Andalas (Morus macroura), Kulim (Scorodocarpus borneensis Becc), Merbau (Intsia palembanica, Miq), dan Giam (Cotylelobium melanoxylon).

"Selain untuk tujuan konservasi, pembangunan plot tersebut juga bertujuan sebagai tempat penyimpanan materi genetik, sumber benih dan populasi dasar untuk pemuliaan pohon," kata Mochlis, Kepala BP2TSTH Kuok, saat ditemui di ruang kerjanya.

Hal ini senada dengan tanggapan dari Kepala Balai KSDA Sumatera Barat, Erly Krismanto yang mendukung kerjasama ini sebagai kolaborasi nyata antara UPT Litbang (BP2TSTH) dengan UPT Teknis (KSDA) dalam melestarikan sumber daya hutan yang terancam punah.

Luasan plot yang telah dibangun sekitar ± 4 ha dengan rincian plot kulim 0,8 ha, plot andalas 1,5 ha, plot giam 0,3 ha dan plot merbau 1,4 ha. Sedangkan jumlah bibit yang ditanam sebanyak 900 bibit andalas, 500 bibit kulim, 204 bibit giam dan 940 bibit merbau dengan jarak tanam 4 x 4 m. Sampai saat ini, plot konservasi tersebut masih dalam tahap pemeliharaan dan penyulaman, terutama terhadap jenis-jenis dengan survival rate rendah seperti giam dan merbau.

Sebagaimana diketahui, Pulau sumatera merupakan salah satu pulau besar di Indonesia yang memiliki keragaman jenis hewan dan tumbuhan yang tinggi, termasuk jenis-jenis indigenous sumatera. Namun, permintaan kayu yang tinggi dan atau pertumbuhan/permudaan yang sangat lambat menyebabkan jenis-jenis tersebut mulai langka.***AW

Penulis : Tim website