Dientry oleh Rizda Hutagalung - 26 July, 2018 - 1103 klik
Jembatani Para Pihak, Seminar Nasional “Restorasi Gambut dan Pencegahan Karhutla" BP2LHK Palembang Diapresiasi

BP2LHK Palembang (Palembang, Juli 2018)_Mengusung tema “Merawat Asa Restorasi Gambut, Pencegahan Kebakaran dan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat”, Balai Litbang Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Palembang menggelar Seminar Nasional di Hotel Santika Premiere, Rabu (25/7/2018).

Seminar yang menghadirkan banyak tokoh kunci di bidang restorasi dan kebakaran ini, mendapat apresiasi besar dari para tamu undangan karena sangat relevan dengan kondisi saat ini, apalagi Sumatera Selatan sedang bersiap menyambut Asean Games yang akan dilaksanakan Agustus nanti.

Acara yang berlangsung di Hotel Santika Premiere dibuka oleh Dirjen Pengendalian Percemaran dan Kerusakan Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Karliansyah. Dalam sambutannya, Karliansyah memberikan aplaus terhadap terselenggaranya seminar nasional ini.

“Seminar ini dapat menjembatani dan memberikan ruang dialog bagi para pihak. Banyak perbedaan kebijakan nasional dan kepentingan para pihak di level tapak. Karena itu, disini kita bisa saling berbagi informasi sehingga bisa menghasilkan harmonisasi aksi sektoral, serta dapat mengintegrasi sumberdaya desa untuk pencegahan karhutla dan restorasi gambut,” kata Karliansyah.

Terkait itu, Kepala BP2LHK Palembang, Tabroni menyampaikan, output yang ingin dicapai dalam seminar nasional ini adalah respon untuk memberikan rekomendasi kebijakan dan langkah-langkah teknis pengelolaan gambut. Berdasarkan laporan ketua panitia, Kepala BP2LHK Palembang menyatakan, sebanyak 41 hasil penelitian akan dipresentasikan di komisi pararel seminar.

“Sebanyak 44 abstrak terjaring melalui mekanisme call for paper, namun 3 penulis berhalangan hadir untuk mempresentasikannya. Jadi, 9 abstrak akan dipresentasikan di komisi Restorasi Gambut, 10 abstrak di komisi Pencegahan Kebakaran, 11 abstrak di komisi Sosial, Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat serta 11 abstrak di komisi Silvikultur dan Lingkungan,” jelas Tabroni.

Kegiatan seminar nasional ini dibagi ke dalam dua sesi, yaitu talkshow dan komisi pararel. Sesi talkshow dipandu oleh Tifanny Raytama, koresponden CNN Indonesia. Sesi pertama talkshow ini menghadirkan Dirjen Pengendalian Percemaran dan Kerusakan Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Karliansyah; Deputi IV Bidang Penelitian dan Pengembangan, Badan Restorasi Gambut, Haris Gunawan; Tim Restorasi Gambut Provinsi Sumatera Selatan, Syafrul Yunardy; dan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, Bambang Hero Saharjo. Para narasumber di sesi I talkshow ini membahas kebijakan di instansi masing-masing.

Sedangkan di sesi kedua talkshow, narasumber yang diundang lebih banyak membahas tentang pengalaman dan pembelajaran yang telah didapat selama ini. Narasumber yang diundang di sesi kedua ini, yaitu peneliti dari Balitbang LHK Palembang, perwakilan dari pelaku industri di bidang perkebunan kelapa sawit dan hutan tanaman industri, serta petani yang menanam di lahan gambut.

Acara ini dihadiri oleh 150 orang peserta dari berbagai kalangan, baik instansi pemerintah pusat maupun daerah, perguruan tinggi hingga ke lembaga swadaya masyarakat. Bekerja sama dengan Badan Restorasi Gambut,  Yayasan Belantara, Gabungan Asosiasi Pengusaha  Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Bank Negara Indonesia dan Bank Mandiri,  acara ini sukses membuat peserta lebih peduli dan memahami pentingnya pengelolaan gambut yang baik.***FA

Penulis : Fitri Agustina