Pusat Litbang Hutan dan Konservasi Alam sebagai bagian dari instansi pemerintah pun tidak mau ketinggalan. Pada tanggal 2 Oktober yang lalu diadakan acara coffee morning sekaligus berfoto bersama dengan memakai pakaian batik dari berbagai daerah di Nusantara. Acara juga diisi dengan presentasi dari tiga peneliti, yaitu Dr. Enny Widyati, Ir. Luciasih Agustini, M. Sc., dan Dr. Made Hesti Tata Lestari.

Acara dihadiri oleh seluruh karyawan P3HKA ini dimulai pada pukul 08.00 sampai dengan pukul 10.30 WIB. Acara dimulai dengan berfoto bersama seluruh karyawan memakai pakaian batik. Dilanjutkan dengan foto tiap-tiap kelompok peneliti dengan Kapus dan dilanjutkan dengan pejabat dan staf struktural.

Keputusan UNESCO yang sudah lama dinanti-nanti bangsa Indonesia itu disambut gembira oleh berbagai kalangan. Mulai dari anak-anak sekolah, mahasiswa dan kalangan pergurunan tinggi, instansi-instansi swasta dan pemerintah, serta sektor lainnya yang cinta akan budaya nasional.

Keputusan badan dunia itu diharapkan juga diharapkan dapat meredakan polemik dengan negeri jiran Malaysia yang selama ini mengklaim batik adalah budaya Malaysia. Melalui penetapan 2 Oktober sebagai hari batik ini, diharapkan pemerintah akan mengeluarkan kebijakan untuk mengembangkan batik ke depan agar lebih baik lagi. Kepada Negara tetangga, selamat menikmati produk unggulan budaya kita !