Dientry oleh Rizda Hutagalung - 25 September, 2018 - 854 klik
Seminar Forum Teknisi Litkayasa IV: Produktivitas dan Peran Strategis Teknisi Litkayasa Tingkatkan Kinerja BLI

BP2TPTH (Bogor, September 2018)_Dalam rangka meningkatkan peran strategis teknisi litkayasa dalam kelitbangan, Balai Litbang Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan (BP2TPTH) bekerja sama dengan Balai Litbang Teknologi Agroforestri Ciamis (BP2TA) mengadakan Forum Seminar Teknisi Litkayasa IV selama dua hari, 6-7 September 2018 lalu. Mengusung tema “Produktivitas dan Peran Strategis Teknisi Litkayasa dalam Meningkatkan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi”, seminar tersebut dilaksanakan di kantor BP2TPTH di Ciheuleut, Bogor.

18 unit kerja Badan Litbang dan Inovasi (BLI) mengirimkan para Teknisi Litkayasanya untuk dapat ikut dan mempresentasikan makalah penelitian yang mereka lakukan. Antusiasme yang besar terlihat dari banyaknya peserta seminar yang hadir, yaitu sekitar 140 orang yaitu teknisi litkayasa, kepala balai dan kepala seksi.

“Bermanfaat sekali mbak acara ini, untuk sharing ilmu, tukar informasi dan juga memotivasi kami para teknisi litkayasa untuk mengembangkan diri. Saya belum pernah presentasi seperti ini, ini juga tulisan pertama saya, jadi sangat bermanfaat, salah satunya kami jadi bisa menulis hasil-hasil penelitian,” kata Widyawati, salah satu peserta dari Balai Litbang Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam Samboja, Kalimantan Timur, Widyawati.

Prof. (Riset) Dr. Ir. Gustan Pari, M.Si saat menyampaikan keynote speech-nya menyampaikan, Forum Teknisi Litkayasa BLI berperan penting dalam meningkatkan kinerja Teknisi litkayasa. Prof. (Riset) Gustan menyebutkan peran penting tersebut yaitu: Membantu penyaluran kreativitas teknisi litkayasa; Membantu meningkatkan kompetensi teknisi litkayasa; Membantu meningkatkan kemampuan komunikasi dan koordinasi teknisi litkayasa, baik tertulis maupun lisan, terhadap hasil penelitian yang ditugaskan kepadanya; Membantu meningkatkan kapasitas dan kapabilitas teknisi litkayasa BLI; dan mempererat hubungan kerja antar teknisi litkayasa dengan peneliti dalam pelaksanaan pelayanan penelitian secara profesional; serta membantu mencari solusi terhadap permasalahan/kendala berkaitan dengan jenjang karier teknisi litkayasa.

Dari 51 makalah yang masuk kepada panitia pelaksana, terpilih 32 makalah untuk dipresentasikan. Hari pertama, Kamis (6/9/2018) 8 presenter perwakilan 8 balai menyampaikan presentasinya. Dimoderator Anas Badrunasar, S.Hut sesi pertama diisi oleh perwakilan Balai Besar Litbang Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan (B2P2BPTH) Yogyakarta, Balai Besar Litbang Ekosistem Hutan Dipterokarpa (B2P2EHD) Samarinda, Balai Litbang Teknologi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (Balitek DAS) Solo, Balai Litbang Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Banjarbaru. Di sesi kedua, BP2LHK Makassar, Puslitbang Hasil Hutan (P3HH) Bogor, BP2LHK Palembang dan Puslitbang Hutan (P3H) Bogor dimoderatori Suyarno.

Pada hari kedua, Jumat (7/9/2018), 24 presenter perwakilan delapan 8 balai mempresentasikan makalahnya. Dimoderatori Ateng Rahmat Hidayat, sesi pertama diisi oleh perwakilan Balai Litbang Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu (BP2THHBK) Mataram, Balai Litbang Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam (BP2TKSDA) Samboja, Balai Litbang Teknologi Serat Tanaman Hutan (BP2TSTH) Kuok. Sedangkan untuk sesi kedua pemaparan makalah dari BP2TPTH Bogor, BP2LHK Manokwari, BP2TA Ciamis, BP2LHK Manado, BP2LHK Aek Nauli yang dimoderatori Eko Priyanto, S.Hut.

“Berbagai isu strategis dan permasalahan yang ada di bidang lingkungan hidup dan kehutanan, mulai dari teknik reklamasi lahan, pengembangan ekowisata hingga pemanfaatan tanaman obat, masih sangat memerlukan upaya pemberdayaan serta perekayasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sebagai solusi penyelesaian yang efektif sehingga peran teknisi litkayasa sangat dibutuhkan,” kata Ketua Forum Teknisi, saat menyampaikan rumusan hasil Seminar Forum Teknisi Litkayasa tersebut.

Menurutnya, saat ini teknisi litkayasa sudah sangat handal dan teruji dalam hal pengumpulan, pengolahan hingga processing data. “Teknisi Litkayasa juga sangat menguasai berbagai bidang teknik, mulai dari pembibitan, budidaya, rancang desain hingga analisis usaha,” tambah Anas.

Sebelumnya, di acara, ucapan selamat datang disampaikan oleh Kepala Balai BP2TPTH, Ir. Suratmi, M.Si. “Selamat datang dan selamat mengikuti kegiatan Seminar Forum Teknisi kepada Bapak/Ibu undangan yang sudah jauh-jauh datang ke Bogor. Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat untuk kita semua,” kata Suratmi.

Senada dengan itu, Kepala Bagian Ortala, R. Gunawan Hadi Rahmanto, S. Hut, M.Si mewakili Sekretaris BLI, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam sambutannya berharap forum ini menjadi sarana dan wadah bagi teknisi untuk berbagi pengalaman dan informasi. “Teknisi diharapkan dapat berperan sebagai partner peneliti untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian di BLI,” kata Gunawan.

Sebagai informasi, Seminar Forum Teknisi ini diadakan pertama kali pada tahun 2014 di Bogor. Tahun 2015 dilaksanakan di Palembang, 2016 di Mataram dan di forum ini jugalah terbentuk Forum Teknisi Litkayasa. Sempat vakum di tahun 2017, seminar ini kembali dilaksanakan tahun 2018 ini.

Besar harapan, teknisi litkayasa hendaknya selalu melakukan adaptasi terhadap perubahan birokrasi untuk menjawab tantangan dan menangkap peluang yang ada sehingga mampu melakukan analisis strategi guna menciptakan daya tarik serta meningkatkan performanya.***YN/ATT/DSM

Penulis : TIm website