Dientry oleh Rizda Hutagalung - 27 September, 2018 - 786 klik
Hadiri Semnas KOMHINDO ke- 4 di Medan, BP2LHK Makassar Paparkan 5 Judul Hasil Penelitian

BP2LHK Makassar (Makassar, September 2018)_Berpartisipasi dalam Seminar Nasional Komunitas Manajemen Hutan Indonesia (KOMHINDO) ke-4 di Medan, Sumatera Utara, Rabu (19/9/2018), peneliti Balai Litbang Lingkungan Hidup dan Kehutanan Makassar memaparkan lima judul hasil penelitiannya.

Lima materi yang dipaparkan yaitu: Pengelolaan Ekowisata Leang Londrong Berbasis Desa di Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan oleh Nur Hayati; Manfaat Ekonomi Damar bagi Masyarakat di Sekitar Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung KPHL Larona Malili oleh Nur Hayati mewakili Rini Purwanti yang berhalangan hadir; Membangun Kemitraan Kehutanan pada Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus  (KHDTK) Mengkendek oleh Abd. Kadir Wakka; Strategi Petani Sutera di Kabupaten Soppeng dalam Memenuhi Kebutuhan Rumah Tangga oleh Nurhaedah Muin; dan Model Rehabilitasi Ekosistem Mangrove untuk menunjang Kehidupan Masyarakat Pesisir oleh Heru Setiawan.

“Kemitraan kehutanan di KHDTK Mengkendek merupakan upaya untuk memberikan ruang bagi masyarakat sekitar dalam mengakses sumberdaya hutan yang ada serta upaya untuk mengoptimalkan fungsi KHDTK sebagai laboratorium lapang Balai Litbang LHK Makassar,” kata Abdul Kadir Wakka dalam paparannya.

“Petani sutera Kab. Soppeng menerapkan strategi on farm dan non farm dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga melalui diversifikasi tanaman dan menjadi buruh musim di pasa,” papar Nurhaedah Muin.

Pada sesi presentasi tercatat sedikitnya 39 makalah dipaparkan dalam 2 sesi dan 3 ruangan terpisah. Selain BP2LHK dari Badan Litbang dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, seminar tersebut diikuti oleh perwakilan sejumlah perguruan tinggi di Indonesia diantaranya Universitas Palangka Raya, Universitas Halu Uleo Kendari, Universitas Lampung, Universitas Kapuas Siantang Kalimantan Barat, Universitas Lambung Mangkurat Kalsel, Universitas Sumatera Utara Medan, Universitas Pattimura Ambon, Unismuh Palangkaraya, Universitas Jambi, Universitas Gadjah Mada, Universitas Hasanuddin, dan  Universitas Tadulako, dan Universitas Nusa Bangsa Bogor.

Seminar yang berlangsung di Hotel Grandhika Setiabudi Medan ini bertujuan untuk meningkatkan sinergi KPH dan perhutanan sosial dalam upaya mendukung keberhasilan pengelolaan hutan lestari. Acara ini terselenggara atas kerja sama Departemen Manajemen Hutan- Fakultas Kehutanan Universitas Sumatera Utara, Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL) Wilayah Sumatera dan KOMHINDO.

Hadir sebagai keynote speaker pada seminar tersebut yaitu Kepala Dinas Kehutanan Sumatera Utara, Kepala Balai PSKL Wilayah Sumatera, Prof. Dr. Didik Suhardjito, MS Guru Besar Institut Pertanian Bogor, Prof. Dr. Ir. H. Udiansyah, MS selaku ketua KOMHINDO periode 2016-2018 dan Dr. Ir. Adam Malik, M.Sc dari forum KPH.

Beberapa catatan penting yang dihasilkan Seminar Nasional KOMHINDO ke- 4 ini diantaranya: Pembentukan KPH untuk pengelolaan kawasan hutan di tingkat tapak merupakan langkah tepat menuju hutan yang lestari dan peningkatan ekonomi masyarakat di sekitar hutan. Peran akademisi maupun peneliti yang diharapkan adalah selain melakukan riset yang sifatnya konvensional (monodisiplin), perlu pula melakukan atau terlibat dalam riset-riset aksi yang transdisiplin, melakukan pendampingan/fasilitasi masyarakat, serta aktif berpartisipasi dalam forum-forum dan gerakan.

Selain itu, peran KPH ada dua, yaitu: pelayan publik (masyarakat) dan bisnis sehingga tidak hanya fokus kepada bisnis (profit). KPH diharapkan punya inisiatif untuk menggerakkan sektor-sektor lainnya untuk pengembangan hutan lestari.***IKI

Penulis : Tim website