Dientry oleh Rizda Hutagalung - 24 October, 2018 - 914 klik
Jajaki Kerjasama, Direktur GIZ dan Tim Berkunjung ke BP2LHK Manokwari

BP2LHK Manokwari (Manokwari, Oktober 2018)_Direktur Program GIZ-Forclime (Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit), Georg Buchholz dan Senior Adviser Dr. Pipin Permadi berkunjung ke Balai Litbang Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Manokwari. Dalam dua hari kunjungannya, 11-12 Oktober 2018, ada dua agenda yang dilakukan yaitu diskusi dengan tim BP2LHK Manokwari terkait apa yang dapat dikerjasamakan dalam kegiatan kelitbangan dan mengunjungi fasilitas sarana prasarana litbang BP2LHK Manokwari. 

“Kunjungan GIZ-Forclime ke berbagai pihak di Papua Barat ini bertujuan untuk membuka jejaring dan mengumpulkan informasi dalam menentukan bentuk program dan kegiatan GIZ yang sesuai dan mendukung pembangunan kehutanan di Papua Barat,” kata Georg mengawali diskusi dengan Kepala dan para peneliti BP2LHK Manokwari.

Menurut Georg, GIZ telah berpengalaman dalam mendukung proses pembangunan KPH di berbagai daerah dan mandat yang selama ini diemban adalah mendukung capacity building dan policy support

Menambahkan apa yang disampaikan Georg, Pipin menjelaskan, GIZ-Forclime merupakan kerjasama bilateral dua negara yaitu Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jerman dan saat ini program GIZ sudah dilaksanakan di empat provinsi yaitu Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara dan Sulawesi Tengah. 

“Berdasarkan hasil G to G negotiation tahun 2017, GIZ diberi peluang untuk mengembangkan program kegiatan di Papua dan direncanakan proyek besar GIZ akan dimulai pada tahun 2021. Namun demikian, berbagai kegiatan akan dilaksanakan sebelum proyek tersebut dimulai,” kata Pipin.

Menanggapi hal itu, Dana Apriyanto menyampaikan berbagai hasil iptek yang telah dicapai BP2LHK Manokwari dan berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut. Berbagai komoditas dan topik riset disampaikan antara lain sagu, masoi, anggrek, biodiversitas flora dan fauna serta penelitian KPH. Acara dilanjutkan dengan diskusi yang cukup intens terkait pengembangan berbagai komoditas tersebut dan permasalahan/kendala pembangunan KPH di Papua terkait masalah kebijakan dan sosial ekonomi masyarakat.

Acara kemudian dilanjutkan dengan kunjungan ke sarana prasarana litbang yang dimiliki BP2LHK Manokwari yaitu koleksi anggrek papua, penangkaran kasuari, penangkaran kura-kura leher ular, demplot masoi, herbarium dan zoologicum herpetofauna. Tim GIZ cukup antusias dalam kunjungan tersebut dengan mengajukan banyak pertanyaan saat berdiskusi tentang pengelolaan sarpras litbang tersebut.  

Pada hari kedua, kunjungan difokuskan pada demplot tanaman sagu di Koyani yang ditempuh sekitar 2 jam berkendara dari Manokwari. Demplot seluas 5 hektar ini telah ditanami sagu dari berbagai asal sejak tahun 2009 dan tahun 2018 ini telah melakukan panen perdana. 

Tim GIZ mendapatkan penjelasan tentang penelitian sagu ini dari peneliti BP2LHK Manokwari, Dr. Betseba dan Dr. Pudjo Mardi, serta teknisi di lapangan. Mr. Georg sangat terkesan dengan langkah BP2LHK Manokwari dalam pembangunan plot sagu yang melibatkan masyarakat sekitar seperti prioritas kerja GIZ di Indonesia. 

Dari diskusi di lapangan, Mr. Georg yang masih awam tentang tanaman maupun budidaya sagu mengungkapkan, mendapatkan informasi yang begitu penting mengenai sagu. Di sela-sela kunjungannya tim GIZ melakukan memorial planting dengan menanam sagu di plot tersebut.***

Penulis : Yobo