Dientry oleh Rizda Hutagalung - 29 October, 2018 - 1462 klik
Sampaikan Hasil Penelitian di Seminar Nasional, BP2LHK Manado dan SEAMEO BIOTROP Dukung Nawacita Sektor Kehutanan

BP2LHK Manado (Manado, Oktober 2018)_Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Manado bekerjasama dengan SEAMEO BIOTROP (Southeast Asian Regional Centre for Tropical Biology) kembali menyelenggarakan Seminar Nasional, Rabu (24/10/2018). 

Mengusung tema “Meningkatkan Sinergitas dalam Upaya Pengelolaan Sumber Daya Alam” seminar yang menghadirkan stakeholder Kehutanan ini mendapat apresiasi dari para undangan karena sangat relevan dengan kondisi saat ini, apalagi sinergi dan kolaborasi berbagai pihak sangat dibutuhkan dalam mengelola sumber daya alam. 

“Seminar ini merupakan salah satu upaya mendukung pencapaian Nawacita dari sektor kehutanan melalui penyampaian hasil penelitian bidang Perhutanan Sosial, Konservasi Sumber Daya Alam, Hasil Hutan Bukan Kayu, dan Jasa Lingkungan,” demikian sambutan Kepala Badan Litbang dan Inovasi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang dibacakan Dr. Yayuk Siswiyanti, Kepala Bidang Program dan Evaluasi Pusat Litbang Hutan saat membuka acara. 

Yayuk juga menyampaikan bahwa kata sinergi itu berat namun bukan tidak mungkin dilakukan. ”Mengangkat kata sinergitas, satu kata namun berat untuk dicapai tetapi harus terus kita upayakan. Sinergitas berarti adanya hubungan, kerjasama unsur, bagian, fungsi, instansi atau lembaga yang menghasilkan suatu tujuan yang lebih baik dan lebih besar,” tambah Yayuk. 

Acara yang berlangsung di Hotel Aston Manado ini menghadirkan Keynote Speakers: Dr. Ir. Irdika Mansur, M.For.Sc dari SEAMEO BIOTROP, Ir. Puja Utama, M.Si dari Direktorat Jenderal KLHK, Simon Purser dari Wallacea Nature serta Dr. Yayuk Siswiyanti, S.Hut, M.Si mewakili Kepala Badan Litbang dan Inovasi KLHK. 

Kepala BP2LHK Manado, Ir. Dodi Garnadi, M.Si dalam sambutannya, menyampaikan, sebanyak 17 hasil penelitian dipresentasikan di dalam seminar. “Sebanyak 17 abstrak terjaring melalui mekanisme call for papers, yakni 5 abstrak di topik Konservasi Sumber Daya Alam, 5 abstrak di topik Jasa Lingkungan, 4 abstrak  Perhutanan Sosial serta 3 abstrak di topik Hasil Hutan Bukan kayu,” jelas Dodi. 

Seminar Nasional yang didukung oleh  PT. Antam Tbk Halmahera Timur, Wallacea Nature serta Bank Mandiri cabang Manado ini dihadiri oleh 150 orang peserta dari berbagai kalangan, baik instansi pemerintah pusat maupun daerah, perguruan tinggi, swasta hingga ke lembaga swadaya dan masyarakat. 

Di akhir seminar Julianus Kinho, S.Hut, M.Sc, peneliti BP2LHK Manado saat membacakan rumusan mengatakan dari seminar nasional ini secara ringkas dapat dirumuskan bahwa kekayaan SDA dan kekayaan biodiversitas Indonesia adalah sangat luar biasa dan sangat berpotensi untuk menjamin kedaulatan bangsa dalam hal bahan pangan, bahan obat dan bahan baku industri. 

“Sinergitas dapat dilakukan melalui kerjasama, kemitraan, kolaborasi sehingga perlu meningkatkan mutual trust dan mutual benefit antara para pihak sehingga pada tataran pelaksanaan, sinergitas para pihak dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan, untuk menjaga terjaminnya kelestarian SDA dan keanekaragaman hayati,” kata Julianus. 

“Ke depan, diperlukan adanya peta prioritas pengelolaan sumberdaya alam yang “small dan impact full” namun sinergis antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, akademisi, masyarakat, private sektor dan lembaga-lembaga lainnya,” kata Julianus menutup rumusan seminar.***MF

 

Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Manado

Jl. Raya Adipura Kel. Kima Atas, Kec. Mapanget, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Indonesia)

Email :

bp2lhkmanado@gmail.com

Website :

www.manado.litbang.menlhk.go.id

www.balithut-manado.org

E-Jurnal :

http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JWAS

 

Penulis : M. Farid