Dientry oleh Rizda Hutagalung - 02 November, 2018 - 1528 klik
Berkunjung ke BP2LHK Manado, Komisi IV DPR RI Apresiasi Kelahiran Anoa dan Dukung Upaya Konservasinya

BP2LHK Manado (Manado, November 2018)_Rombongan Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) melakukan kunjungan ke Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Manado, Kamis (1/11/2018). Kunjungan ini adalah bagian dari rangkaian kunjungan reses ke Sulawesi Utara dan BP2LHK Manado mendapatkan kehormatan sebagai tempat pertama yang dikunjungi. 

Ketua Komisi IV, Eddhy Prabowo, MM, MBA yang memimpin langsung kunjungan ini menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya atas keberhasilan BP2LHK Manado melalui Anoa Breeding Centre (ABC) dalam melakukan konservasi satwa endemik Sulawesi yang dilindungi ini. 

“Keberhasilan BP2LHK Manado dalam melakukan konservasi anoa ini patut kita apresiasi karena dengan adanya kelahiran anoa ini tidak hanya menyelesaikan masalah kita tetapi juga masalah dunia mengingat anoa adalah satwa yang langka dan hampir punah,” kata Eddhy yang didampingi oleh Staf Ahli Menteri LHK Bidang Hubungan Antar Lembaga, Prof. Dr. Ir Winarni Monoarfa, MS, Asisten II bidang Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Sulawesi Utara, Drs. Rudy Mokoginta, M.Si, Sekretaris Badan Litbang dan Inovasi (BLI), Dr. Ir. Sylvana Ratina, M.Si. 

Eddhy Prabowo juga mengatakan bahwa kalau tidak ada upaya seperti ini anak cucu kita tidak akan bisa lagi melihat anoa di masa depan. “Kita harus dukung upaya-upaya konservasi  seperti ini dan DPR akan selalu mendorong KLHK dalam upaya konservasi satwa dilindungi, kalau tidak anak cucu kita tidak akan melihat anoa lagi,” tambah Eddhy. 

ABC merupakan sebuah fasilitas penelitian dan pelestarian anoa yang dikelola oleh BP2LHK Manado yang diresmikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dr. Siti Nurbaya pada 5 Februari 2015. Dengan kelahiran bayi anoa ketiga kalinya di ABC pada 25 Juli 2018 lalu, jumlah penghuni ABC saat ini menjadi 10 ekor anoa, yaitu: Rambo, Rocky, Rita, Denok, Ana, Manis, Stela, Maesa, Anara, dan anoa yang baru lahir Deandra. 

Sebagaimana diketahui, anoa merupakan hewan langka endemik Sulawesi yang saat ini termasuk dalam kategori terancam punah dalam IUCN Red List Of Threatened Animal (The International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources). Selain itu, anoa dilindungi oleh Undang-undang No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, dan dalam Peraturan Menteri LHK Nomor P.92/Menlhk/Setjen/KUM.1/8/2018 anoa masuk sebagai satwa dilindungi. 

Anoa juga digolongkan sebagai satwa terancam punah dan masuk ke dalam Apendix I CITES (The Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Flora and Fauna). Diperlukan upaya yang lebih kuat dari berbagai pihak dalam upaya mengembalikan kelestarian anoa di alam. 

Selain mengunjungi ABC BP2LHK Manado, dalam kunjungannya ke Provinsi Sulawesi Utara Komisi IV DPR-RI juga mengagendakan beberapa kunjungan antara lain ke Pelabuhan Perikanan Samudera di Bitung, pertemuan dan peninjauan rehabilitasi dan intensifikasi pala di Desa Wusa Kec. Talawan. Selain itu, Komisi IV juga akan audiensi dengan Gubernur Sulawesi Utara mengenai evaluasi program di bidang pertanian, lingkungan hidup dan kehutanan, kelautan dan perikanan serta pangan tahun 2017 dan program tahun 2018. Anggota DPR-RI komisi IV yang turut dalam rombongan antara lain Wakil Ketua Komisi IV Drs. H. Roem Kono, Nasyit Uma, Kasriyah, Umar Arsal, Endro Harmono serta Ono Surono.***MF

Penulis : M. Farid