Dientry oleh Rizda Hutagalung - 02 November, 2018 - 753 klik
Peneliti B2P2BPTH Presentasikan Hasil Litbang pada International Conference on Green Energy for Sustainable Development 2018 di Thailand

B2P2BPTH (Yogyakarta, November 2018)_Dua peneliti Balai Besar Litbang Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan (B2P2BPTH) yaitu Prof. (Riset) Dr. Ir. Budi Leksono, M.P. dan Dr. Ir. Asri Insiana Putri, M.P menyampaikan makalah secara oral pada International Conference on Green Energy for Sustainable Development (ICUE 2018) di Hotel Thavron Palm Beach Resort Karon, Phuket, Thailand, 24-26 Oktober 2018 lalu.

“ICUE 2018 mengambil tema Green Energy for Sustainable Development dengan fokus pada tiga kriteria yang saling terkait, yaitu: Economic Develompent, Social Progress dan Environmental Protection,” kata Budi di ruang kerjanya, Rabu (31/10/2018).

Makalah yang dibawakan oleh Prof. Dr. Ir. Budi Leksono, M.P berjudul “Calophyllum inophyllum for Green Energy and Landscape Restoration: Plant Growth, Biofuel Content, Associate Waste Utilization and Agrogforestry Prospect”.

Dalam makalah itu, Budi menyebutkan bahwa Indonesia memiliki 16,8 juta ha lahan terdegradasi. Lahan-lahan ini memiliki potensi untuk menumbuhkan spesies biofuel untuk memenuhi kebutuhan ketersediaan energi secara aman, peningkatan pendapatan dan pemulihan lahan.

“Sebagai spesies yang menjanjikan, Calophyllum inophyllum cocok untuk tumbuh di 5,7 juta ha lahan terdegradasi di Indonesia dan dapat berkontribusi pada produksi energi hijau dan pemulihan lahan terdegradasi ini,” jelas Prof. Budi.

“Selain itu, selama proses produksi biodiesel, limbah dan produk sampingannya dapat digunakan sebagai bahan baku dalam industri farmasi dan kosmetik, dan sebagai kompos untuk pengayaan tanah,” tambah Prof. Budi.

Sementara itu, Dr. Ir. Asri Insiana Putri, M.P. menyajikan makalah dengan judul “In Vitro Growth of Nyamplung (Calophyllum inophyllum): The Future Generation Biofuel Plants”. Dalam makalahnya Asri menyebutkan bahwa teknik propagasi diperlukan untuk perkebunan skala besar dengan hasil minyak nyamplung tertinggi.

“Dalam studi ini, teknik kultur jaringan digunakan untuk mengevaluasi hormon pertumbuhan nyamplung yang optimal,” jelas Asri di ruang kerjanya.

Lebih lanjut Asri menjelaskan, konsentrasi hormon terbaik pada regenerasi media nyamplung in vitro ini diharapkan mempunyai kemampuan multiplikasi tertinggi untuk perbanyakan mikro secara massal.

Conference dibuka dan sekaligus menyampaikan opening remarks oleh Dekan School of Environment Resources AIT, Prof. Dr. Rajendra Shrestha, dilanjutkan dengan presentasi dari keynote speaker-1 oleh Dr. Piyasyasti Amranand (Chairman, Energy for Environment Foundation/ Former Minister of Energy, Royal Thai Government) dengan judul: “Future ASEAN Energy Systems”.

Keynote speaker-2, Dr. Venkatachalam Anbumozhi (Senior Energy Economist, Economic Research Institute forASEAN and East Asia-ERIA) menyampaikan materinya berjudul: “Challenges and Opportunities for a Green ASEAN Energy Grid System”.

Conference ini dihadiri oleh sekitar 400 ilmuwan dan para ahli di bidang energi yang menyajikan 115 oral presentation, termasuk 2 peneliti dari B2P2BPTH tersebut.

Tema conference meliputi: 1) Sustainable Development Goals and Green Energy; 2) Energy Trade for Economic Development; 3) Solar-driven Technologies; 4) Power System Operation; 5) Green Urban Planning; 6) Biomass Technology; 7) Solar Energy Efficiency Enhancement; 8) Promoting Discrutive Technology and Innovation; 9) Energy Efficiency and Rational Use of Energy; 10) Biofuel and Biogas; 11)Green Energy in Transport; 12) GHG Mitigation and Climate Change; 13) Low Carbon Economy and GHG Mitigation; 14) Greening Urbanization and Urban Settlements; 15) Sart Grid and Green Energy Integration; 16) Wind: Operation and Stability; 17) Optimization and Planning Analysis; 18) Energy Transition Forecasting.

Selain itu juga diadakan Welcome Cocktails Reception pada hari pertama dan field trip pada hari kedua ke Pusat Energi Surya (Phuket Solar Company Limited) dan Pusat Energi Tenaga Angin (Phromthep Cape Renewable Energy Power Plant) di Phuket, Thailand. Pada akhir perhelatan, ICUE 2018 ditutup oleh panitia dengan penyerahan best paper award untuk student.

International conference ini diselenggarakan oleh Regional Energy Resources and Information Center (RERIC) dan Energy Program, Department of Energy, Environment and Climate Change, Asian Institute of Technology (AIT) Thailand.***mna&bl

Penulis : Tim website