- Strategi Media Sosial BP2TSTH dalam Penyebaran Informasi Litbang – Baca Selanjutnya
- FORDA Survey – Baca Selanjutnya
- Laporan Kinerja BLI Tahun 2017 (informasi pelaksanaan kegiatan di BLI) – Baca Selanjutnya
- Berbagai Potensi dan Peluang Penelitian bagi Mahasiswa di BP2LHK Aek Nauli – Baca Selanjutnya
- Mengubah Limbah Kayu Hutan Rawa Gambut Bekas Kebakaran Menjadi Arang Kompos dan Cuka Kayu – Baca Selanjutnya
- PUI 2018, Balitek DAS akan Bersinergi dengan B2P2BPTH Yogyakarta – Baca Selanjutnya
Dientry oleh
Rizda Hutagalung -
08 November, 2018 -
913 klik
Uji Profisiensi Lingkungan sebagai Media Pengembangan Jejaring Metrologi
P3KLL (Serpong, November 2018)_Pusat Penelitian dan Pengembangan Kualitas Laboratorium dan Lingkungan (P3KLL), Selasa (7/11/2018) menyelenggarakan Workshop Metrologi Bidang Lingkungan Tahun 2018 bertema “Uji Profisiensi Lingkungan sebagai Media Pengembangan Jejaring Metrologi”.
“Sasaran yang hendak dicapai pada workshop ini adalah terwujudnya jaringan ketertelusuran pengukuran atau pengujian dalam pengembangan metrologi bidang lingkungan,” kata Dr. Herman Hermawan, Kepala P3KLL dalam sambutannya.
Herman mengatakan, workshop metrologi bidang lingkungan tahun 2018 ini khusus mengundang 23 laboratorium roadmap metrologi lingkungan agar pembahasan teknis terkait dengan ketertelusuran pengukuran/pengujian dapat lebih mendalam.
Workshop metrologi bidang lingkungan tahun 2018 dibuka oleh Kepala Badan Litbang dan Inovasi (BLI), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Dr. Agus Justianto. Dalam sambutannya Agus mengapresiasi penyelenggaraan workshop tersebut mengingat sebagai penyelenggara uji profisiensi, P3KLL harus mempersiapkan diri untuk mendapatkan pengakuan kompetensi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN).
Menurutnya penyelenggaraan program uji profisiensi yang dilaksanakan setiap tahun dengan ruang lingkup parameter kualitas lingkungan berdasarkan baku mutu sesuai peraturan perundang-undangan lingkungan hidup.
”Seiring dengan itu, penyelenggaraan uji profisiensi juga harus mengacu pada standar yang ada. Oleh karena itu sebagai penyelenggara Uji Profisiensi, P3KLL juga harus mempersiapkan diri untuk mendapatkan pengakuan kompetensi dari Komite Akreditasi Nasional sebagai penyelenggara uji profisiensi yang terakreditasi,” kata Agus.
Sebagaimana diketahui, P3KLL menerapkan kebijakan program uji profisiensi sebagai wadah pengembangan metrologi lingkungan terkait dengan keterlusuran pengukuran/pengujian oleh laboratorium lingkungan. Selain itu, uji profisiensi juga digunakan sebagai tool evaluasi dalam rangka pengembangan laboratorium lingkungan di Indonesia.
Workshop ini dihadiri sekitar 90 peserta yang terdiri dari internal KLHK, khususnya Pusat Litbang dan Balai Litbang lingkup BLI, 23 Laboratorium roadmap metrologi bidang lingkungan atau peserta uji profisiensi laboratorium lingkungan, Pusat Penelitian Metrologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), serta Direktorat Akreditasi Laboratorium dan Lembaga Inspeksi KAN.***