Dientry oleh Rizda Hutagalung - 16 November, 2018 - 766 klik
BP2TSTH Kuok Berpartisipasi dalam Seminar Nasional Pelestarian Lingkungan Universitas Riau 2018

BP2TSTH (Pekanbaru, November 2018)_Balai Litbang Teknologi Serat Tanaman Hutan (BP2TSTH) Kuok berpartisipasi dalam Seminar Nasional Pelestarian Lingkungan atau SENPLING 2018, Sabtu (10/11/2018). Pada kegiatan tahunan Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pasca Sarjana dan Pusat Studi Lingkungan Hidup – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Riau ini, empat orang peneliti BP2TSTH mempresentasikan hasil penelitiannya.

Bertema “Strategi Pengelolaan Sumber Daya Alam untuk Pelestarian Lingkungan”, SENPLING tahun ini diselenggarakan Universitas Riau bekerja sama dengan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Indragiri Rokan, Badan Kerjasama Pusat Studi Lingkungan Hidup (BPKSL) Indonesia dan Pusat Penelitian Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PPKLH) Universitas Negeri Padang.

Seminar tersebut diikuti 47 peserta dari berbagai instansi di Riau dan Sumatera Barat yang memaparkan hasil  penelitiannya. Seminar tersebut juga turut dihadiri oleh para pakar lingkungan yang menyampaikan pentingnya menjaga ekosistem sungai. Salah seorang pakar lingkungan, Jatna Supriatna, menyayangkan adanya tumpang tindih instansi yang mengelola ekosistem sungai di hampir seluruh wilayah Indonesia.

“Sungai yang dikelola dengan baik dapat mendatangkan kentungan ekonomi, bukan hanya keuntungan finansial, tetapi juga dapat terhindar dari bencana, seperti yang telah dilakukan di Amerika Serikat,” kata Jatna yang merupakan pakar lingkungan hidup dari Universitas Indonesia, Jakarta.

Turut hadir dalam seminar tersebut yaitu guru besar Universitas Sumatera Utara (USU), Ternala Alexander Barus yang memaparkan tentang pencemaran sungai di Sumatera Utara akibat adanya aktivitas penambangan emas.

Dalam seminar tersebut, peneliti dari BP2TSTH mempresentasikan empat judul makalah yaitu: Potensi kulim (Scorodocarpus borneensis Becc) di hutan adat Imbo Putui, Kabupaten Kampar; Tumbuhan sumber pakan lebah madu jenis Trigona spp di hutan rawa gambut, KHDTK Kepau Jaya, Riau; Pemanfaatan limbah lignosellullose sebagai biopot untuk pembibitan tanaman kehutanan; dan Perbandingan kualitas kompos dari limbah pulp dan kertas dengan menggunakan biodekomposer kombinasi Penicillium oxalicum dan Penicillium citrinum.***SW&AY

Penulis : Tim website