Dientry oleh Muhamad Sahri Chair - 15 December, 2018 - 1268 klik
Sistem Deteksi Dini Bencana Terintegrasi, Butuh Partisipasi Masyarakat

BalitekDAS Solo (Yogyakarta, November 2018)_Sistem deteksi dini bencana terintegrasi, sangat penting dimiliki dan diterapkan di Indonesia. Keberadaannya dapat mencegah atau meminimalkan kerugian yang ditanggung oleh masyarakat akibat bencana. Melibatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan sistemnya, menjadi salah satu kunci.

Megapa peran masyarakat sangat penting? Pertama, karena mereka yang menerima dampak langsung dari bencana. Kedua, umumnya mereka memiliki pengetahuan dan pengalaman lokal dalam menghadapi bencana, sehingga dapat menjadi masukan yang sangat berharga dalam sistem tersebut.

Hal ini diungkapkan oleh Dr. Irfan B. Pramono, peneliti Balai Litbang Teknologi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (Balitek DAS) Solo saat menjadi keynote speaker dalam acara Joint International Conference (JIC) on Hydro-Meteorological Disaster Mitigation Under Global Change di Fakultas Geografi UGM, Yogyakarta, Kamis (29/11).

"Sistem ini akan memberikan informasi kepada masyarakat, pemerintah maupun stakeholders untuk mengembangkan upaya-upaya yang tepat untuk mencegah atau meminimalkan dampak bencana," lanjut Irfan.

"Berdasarkan data Emergency Events Database (EM-DAT) yang dikeluarkan oleh Centre for Research on the Epidemiology of Disasters (CRED) tahun 1970-2015, terlihat bahwa tren masyarakat yang terkena dampak bencana, terutama hidrologi dan meteorologi cenderung meningkat setiap tahun. Ini ternyata setara dengan peningkatan kedua bencana tersebut,” kata Irfan.

Peningkatan bencana hidrometeorologi juga terjadi di Indonesia. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam sepuluh tahun terakhir menunjukkan bahwa bencana hidrometeorologi telah meningkat sebanyak 1.048 kejadian, yakni dari 1091 kejadian pada tahun 2008 menjadi 2.138 kejadian pada tahun 2017. Bencana banjir merupakan bencana yang paling sering terjadi.

"Namun, sistem deteksi dini untuk mitigasi bencana, terutama banjir dan tanah longsor saat ini belum terintegrasi. Ini menjadi salah satu penyebab kurang berhasilnya proses mitigasi bencana tersebut," jelas Irfan.

Dalam kesempatan tersebut, Irfan juga mengungkapkan upaya lain dalam mitigasi bencana hidrometeorologi, khususnya banjir dan tanah longsor, yaitu dengan pengelolaan DAS yang terintegrasi, manajemen risiko bencana berbasis masyarakat, serta membangun kesadaran dan partisipasi masyakat. ***

 

Informasi Lebih Lanjut:

Balai Litbang Teknologi Pengelolaan DAS (Balitek DAS)

Website : http://dassolo.litbang.menlhk.go.id

Jl. Jend. A. Yani Pabelan Kotak Pos 295, Surakarta 57012, Telp.  0271 - 716709, Fax.   0271 – 716959

Penulis : Tim Website BalitekDAS Solo