Dientry oleh Master Administrator - 21 December, 2018 - 2227 klik
BP2LHK Aek Nauli Tutup 2018 dengan Membahas Laporan Hasil Litbang

BP2LHK Aek Nauli (Aek Nauli, Desember 2018)_Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Aek Nauli melaksanakan Pembahasan Laporan Hasil Penelitian dan Pengembangan (LHPt dan LHPg), Selasa, 18/12. Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Perpustakaan BP2LHK Aek Nauli ini selain dihadiri seluruh pejabat struktural, peneliti, dan teknisi litkayasa balai, juga dihadiri oleh pembahas dari Universitas Sumatera Utara (USU), yaitu Dr. Delvian SP, MP dan Pindi Patana S.Hut, M.Sc.

Kepala BP2LHK Aek Nauli, Pratiara, S.Hut, M.Si dalam sambutannya mengharapkan agar kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilaksanakan dapat memberikan manfaat bagi pemerintah, khususnya untuk Kementerian LHK, serta yang terpenting hasil-hasil penelitian dan pengembangan yang dicapai tersebut harus memiliki dampak positif kepada masyarakat.

"Memperhatikan kebutuhan orang banyak adalah tujuan utama dalam penelitian. Memang tidak mudah, tetapi kita harus tetap merefleksikan diri dan mengubah cara pikir secara total kearah yang lebih baik" kata Pratiara.

Pembahasan LHPt dan LHPg ini dilaksanakan dalam dua sesi. Pada sesi pertama yang dimoderatori oleh Ismed Syahbani, S.Hut (Kepala Seksi Data, Informasi, dan Kerjasama BP2LHK Aek Nauli) dipresentasikan 6 (enam) judul penelitian dan pengembangan yang masuk dalam Rencana Penelitian dan Pengembangan Integratif (RPPI) Badan Litbang dan Inovasi (BLI) 2015-2019. Selanjutnya pada sesi kedua yang di moderatori oleh Ali Ngimron, S.Hut, M.Eng (Kepala Seksi Program dan Evaluasi BP2LHK Aek Nauli) dipresentasikan 5 (lima) judul penelitian dan pengembangan yang menjadi Prioritas Nasional (Prinas).

Dari diskusi, berbagai masukan dan saran diperoleh dari para pembahas. Delvian menyoroti dan mengkritisi hasil penelitian dan pengembangan secara umum, antara lain tentang rancangan percobaan, analisis anova, penulisan kesimpulan, dan penyajian data-data statistik yang tepat. Sedangkan Pindi lebih menyoroti substansinya, seperti perlu adanya atraksi, keaslian produk, kenyamanan, dan juga tentang kelembagaan yang akan dilakukan dalam pengelolaan ekowisata KHDTK Aek Nauli.

“Kelembagaan ekowisata gajah pasti menyangkut permasalahan organisasi, SDM, dan dana. Ini tidak bisa dilakukan sendiri, perlu melibatkan pihak lain. Saya mengharapkan ini bisa menjadi role model. Kuncinya adalah duduk bersama menyelesaikan seperti apa kira-kira kelembagaan yang cocok.” Kata Pindi

Para peneliti menyampaikan terima kasih atas diadakannya pembahasan LHPt dan LHPg ini, dikarenakan masukan dan saran yang diterima dari pembahas dapat menjadi bahan perbaikan penelitian berikutnya.

“Laporan yang kami sampaikan memang belum sempurna, karena selain memang waktu presentasi yang terbatas untuk menyampaikan, juga ada beberapa data yang masih perlu kami analisis lebih lanjut sehingga hasilnya bisa lebih akurat dan optimal” tutur Wanda Kuswanda, S.Hut, M.Sc, Peneliti BP2LHK Aek Nauli yang mempresentasikan kegiatan tentang Ekowisata gajah.

Diakhir acara, Pratiara menyampaikan harapannya agar peneliti melakukan perbaikan sesuai dengan yang disarankan para pembahas dan dapat menyelesaikan laporannya dengan tepat waktu.***DCP

Penulis : Donna Christy Pandiangan