Dientry oleh Muhamad Sahri Chair - 26 December, 2018 - 1915 klik
Upaya BBPPBPTH Tingkatkan Kapasitas Peneliti Pada Komunitas Ilmiah Global

BBPPBPTH Yogyakarta (Yogyakarta, Desember 2018) – Jabatan Fungsional Peneliti adalah bagian dari komunitas ilmiah global, oleh sebab itu pola kerja harus mengikuti dan menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta standar dan norma penelitian dan pengembangan pada tingkat global.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Bagian Umum Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan (BBPPBPTH), Priyo Kusumedi, S.Hut., MP., saat mewakili Kepala BBPPBPTH, membuka acara Workshop Peningkatan Kapasitas Publikasi dalam Menunjang Karir Peneliti di kantor BBPPBPTH, Selasa, 11/12.

Menurut Priyo, peneliti adalah Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dalam menjalankan tugasnya wajib menaati tata tertib dan peraturan yang berlaku sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN dan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (PNS). “Pada peraturan terbaru tersebut beban kerja peneliti diatur berdasarkan kebutuhan jabatan pada organisasi penelitian, pengembangan, dan/atau pengkajian, sehingga kinerja peneliti disesuaikan dengan tugas dan fungsi organisasi,” lanjut Priyo.

Workshop ini diselenggarakan oleh B2P2BPTH dengan maksud untuk memberikan informasi terkini tentang peraturan terbaru dari LIPI, dan agar peneliti mampu meningkatkan kapasitas dalam menyebarluaskan hasil penelitian khususnya melalui publikasi ilmiah jurnal terakreditasi dan bereputasi.

Marthin Hadi Juliansyah, ME., salah satu narasumber dari LIPI mensosialisasikan tentang Perka LIPI Nomor 14 Tahun 2018. Pada peraturan tersebut dijelaskan bahwa jabatan fungsional/jabatan keahlian sesuai aturan Kementerian PAN, capaian kinerja bisa diukur dengan angka kredit.

“Namun di satu sisi organisasi dituntut mempunyai output dan outcome, sehingga ketika jabatan fungsional peneliti hanya mengumpulkan angka kredit, kita tidak bisa secara gamblang menghubungkan bagaimana capaian seorang peneliti dapat menyumbang terhadap output dan outcome organisasi, karena angka kredit pada esensinya adalah kerja yang dihasilkan oleh perorangan,” papar Marthin.

Lebih lanjut Marthin menjelaskan bahwa kadangkala ditemukan ada realita person itu bekerja tidak bersama dengan organisasi yang menaunginya. Sebagai contoh, dia bekerja tatkala tidak ditugaskan dari organisasi, kadang dia bekerja sendiri padahal organisasi tidak menuntut untuk itu, ini fakta terjadi di banyak tempat. Hal ini yang ingin disandingkan, dimana orang mendengar organisasi BBPPBPTH, langsung ter-image bahwa lembaga litbang ini bagus, dengan peneliti-peneliti handal didalamnya.

Narasumber lain dari LIPI yakni Prof. Dr. Gono Semiadi menyampaikan materi tentang plagiarisme. “Plagiarisme dalam penulisan artikel ilmiah masih sering terjadi, baik dikarenakan oleh unsur  ketidaksengajaan maupun disengaja,” ujar Prof. Gono.

Pemahaman tentang plagiarisme, apa saja yang termasuk ke dalam plagiarisme, dan potensi untuk terjadinya plagiarisme disampaikan dengan jelas dan lugas kepada para peserta. “Basis dari plagiarisme adalah mengimplementasikan turunan tentang butir-butir kegiatan dari petunjuk teknis pada karya tulis ilmiah,” lanjut Prof. Gono.

Plagiasi terjadi karena tekanan peraturan, belum paham benar dengan aturan, upaya meningkatkan profil sebagai penulis KTI ataupun ditolak terus karena gaya bahasa dan substansi serta keinginan bagus seperti peneliti lain.

Pada sesi ketiga Prof. Dr. Istadi, S.T, M.T., Editor in Chief Bulletin of Chemical Reaction Engineering & Catalysis/Assesor Akreditasi Jurnal Kemenristekdikti/Assesor DOAJ Indonesia. menyampaikan tentang Standar Kualitas Artikel Sesuai Akreditasi Jurnal.

Istadi menyampaikan bahwa publikasi ilmiah yang baik itu harus memperhatikan kualitas artikel dan kualitas jurnal. “Sebagai contoh apabila kualitas artikel dan jurnal itu baik, otomatis akan ber-impact langsung ke jumlah sitasi artikel lebih banyak atau jumlah pembaca lebih banyak, sehingga H index peneliti yang bersangkutan juga tinggi nilainya,” terangnya.

Setelah mengikuti workshop ini harapannya peneliti dapat meningkatkan kualitas dan kapasitasnya dalam melaksanakan tugas penelitian dan pengembangan serta diseminasi hasil-hasil penelitian dan pengembangan melalui publikasi ilmiah. Peserta yang hadir terdiri dari peneliti serta pengelola jurnal BBPPBTH dan BPPTPDAS Solo.(DS)