Dientry oleh Rizda Hutagalung - 06 February, 2019 - 1175 klik
Pembahasan Rencana Kerja, Langkah Awal Menentukan Strategi untuk Mencapai Target 2019

BP2LHK Banjarbaru (Banjarbaru, Februari 2019)_Sebagai langkah awal dalam menentukan strategi untuk mencapai target 2019, Balai Litbang Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Banjarbaru melaksanakan Pembahasan Rencana Kerja Tahun 2019 di ruang rapat BP2LHK Banjarbaru, 29-30 Januari 2019 lalu. 

Tjuk Sasmito Hadi, Kepala BP2LHK Banjarbaru menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal kegiatan yang rutin dilaksanakan untuk menjaring masukan agar nantinya dapat memenuhi tujuan dan target yang akan dicapai dengan lebih baik. 

Sharing hasil IPTEK harus kita tingkatkan, saya berharap kita dapat menghasilkan hasil-hasil riset yang inspiratif dan bermanfaat. Walaupun pagu anggaran BLI semakin lama semakin menurun, tetapi kita tidak berkecil hati. Manfaatkan anggaran riset dari sumber-sumber lain, contoh dari APBD melalui kegiatan KPH (Kesatuan Pengelolaan Hutan, dan kerjasama lainnya,” jelas Tjuk dalam sambutannya. 

Hadir juga pada kesempatan ini, yaitu Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan, Dr. Hanif Faisol N, S. Hut, MP. Di sela kesibukannya, beliau menyempatkan hadir untuk memberikan masukan sekaligus tantangan bagi BP2LHK Banjarbaru dalam menentukan grand design pembangunan sektor kehutanan di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). 

“Saat ini Kehutanan Kalsel mendorong hasil pada aspek jasa (ekowisata), sambil menunggu hasil kayu yang belum siap. Jadi Kalsel diarahkan menjadi destinasi wisata baru selain Bali dan pulau lainnya,” kata Hanif dalam sambutannya. 

Hanif berharap, Badan Litbang dan Inovasi (BLI) LHK dapat berperan di aspek-aspek tersebut. “Kita gotong-royong membangun hutan di Kalsel sesuai dengan tupoksinya masing-masing. Jika pembangunan hutan dilakukan oleh Litbang (BLI) maka harapannya user tidak akan ada lagi pertanyaan, tentunya Dishut yang melaksanakan hasil-hasil Litbang,” lanjut Hanif. 

“Harus ada sinergi antar instansi dalam pembangunan kehutanan di Kalsel, terkait dana akan kita pikirkan bersama, jangan berkecil hati, kami siap mendanai,” pungkas Hanif di hadapan para peserta. 

Sebagai informasi, kegiatan ini meliputi Pembahasan Rencana Operasional Penelitian (ROPt), Rencana Operasional Pengembangan (ROPg), Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) sebagai persiapan pelaksanaan kegiatan litbang dan nonlitbang tahun 2019. 

Tiga judul kegiatan ROPt dan ROPg yang dibahas pada kesempatan ini, yaitu “Pembangunan Demplot Paludikultur Berbasis Aplikasi Produk Mikroba”, “Evaluasi Plot Uji Provenans untuk Mendukung Pembangunan Sumber Benih Nyawai”, dan “Pengembangan Tanaman Penghasil Gaharu sebagai Obat Herbal Terstandar”. 

Selaku pembahas eksternal hadir Prof. Riset Dr. Ir. Masganti, MS, peneliti dari Balai Penelitian Tanaman Rawa (Balitra) Banjarbaru dengan bidang kepakaran kesuburan tanah dan biologi tanah. Banyak masukan dan ilmu yang diberikannya terkait dengan lahan gambut. 

Pembahas dan narasumber kedua berasal dari kalangan akademisi, Dr. Drs. Eko Suhartono, M. Si, Dosen Fakultas Kedokteran ULM. Dr. Eko dihadirkan khusus untuk membahas kegiatan penelitian terkait dengan uji klinis tanaman gaharu sebagai obat herbal terstandar. 

Pembahasan di hari pertama ini dihadiri oleh seluruh pegawai BP2LHK Banjarbaru yang meliputi pejabat struktural, ketua Kelompok Peneliti, peneliti dan teknisi serta para pelaksana kegiatan. Turut hadir sebagai tamu undangan yaitu perwakilan dari Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDAS HL) Barito, Balai Pengelolaan Hutan Produksi (BPHP) Wilayah IX Banjarbaru, Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) Wilayah V Banjarbaru dan Badan Litbang Daerah (Balitbangda) Provinsi Kalimantan Selatan.

Selanjutnya, 13 RPK kegiatan nonpenelitian atau penunjang dibahas pada hari kedua. Kegiatan tersebut adalah kegiatan di Sub Bagian Tata Usaha, Seksi Program dan Evaluasi, Seksi Data Informasi dan Kerjasama serta Sarana Penelitian, termasuk di dalamnya pengelolaan Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Tumbang Nusa, KHDTK Riam Kiwa, KHDTK Kintap, dan KHDTK Rantau.***DA

Penulis : DA