BLI (Korea, Oktober 2019)_Disela-sela pertemuan regular tingkat menteri Asian Forest Cooperation Organization (AFoCo) ke-3 yang dilaksanakan di Lotte Hotel Seoul, Korea, 28-29 Oktober 2019.  Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Wamen KLHK), Dr. Alue Dohong dan Wamen Kehutanan Korea Selatan (Korea Forest Service) Dr. Park Chong Ho, melakukan pertemuan bilateral dalam rangka penandatanganan kesepakatan pengaturan kerangka kerjasama di Bidang Program Prioritas Kehutanan, 29 Oktober 2019.

Dari pertemuan tersebut, Indonesia dan Korea Selatan sepakat untuk mempererat kerjasama di sektor kehutanan dalam bentuk promosi forestry based-renewable energy/wood pellet, restorasi lahan gambut, manajemen dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan, ekoturisme, dan menarik peran aktif millenials dlm kampanye kehutanan.

Selain itu, Park Chong So juga menyambut baik pembentukan Indonesia Tropical Peatland Center (ITPC), hal ini disampaikan secara terbuka untuk membahas lebih lanjut keterlibatannya dalam program ITPC. termasuk dukungan kapasitas dan pendanaan di masa mendatang.

Hal ini senada dengan harapan dari Alue Dohong agar Korea Selatan mendukung ITPC yang berpusat di Bogor, antara lain melalui riset terapan, seperti dalam hal pemanfaatan limbah sagu kering menjadi pakan ternak, dalam hal pengolahan lahan tanpa bakar, dsb.  “Kami menyambut baik penekanan pada bidang pengelolaan lahan gambut dalam kerja sama bilateral ini ini, banyak yang bisa kita lakukan bersama,“ demikian Wamen Alue Dohong menambahkan.

Pada kesempatan tersebut, Alue Dohong yang didampingi oleh Kepala Badan Litbang dan Inovasi, Dr. Agus Justianto, menyampaikan rencana penyelenggaraan International Year of Forest di Indonesia, pada tanggal 21 Maret 2020. Alue Dohong berharap Korea Selatan berperan aktif dalam event tersebut.

Park Chong So juga menyampaikan permohonan kepada Indonesia untuk meneliti kembali kendala kerja sama antara PT Perhutani dan BUMN Korea Selatan pada proyek kehutanan di Semarang dan Kalimantan, dan memfasilitasi solusinya. Hal ini bertujuan untuk peningkatan skala perdagangan kedua negara. ***