Dientry oleh Risda Hutagalung - 20 November, 2019 - 1062 klik
Perkenalkan Iptek dan Inovasi LHK, BLI Ajak Peserta PERTIKAWAN Nasional 2019 Jadi Agen Perubahan

BLI (Bogor, November 2019) _Badan Litbang dan Inovasi (BLI) terus mendiseminasikan berbagai Iptek dan inovasi hasil litbangnya kepada masyarakat selaku pengguna. Kali ini, BLI memperkenalkannya kepada adik-adik Pramuka peserta Perkemahan Bakti Saka Kalpataru dan Saka Wanabakti (PERTIKAWAN) Nasional 2019. Sesuai dengan tema yang diusung PERTIKAWAN Nasional 2019 “Lestari Bumi, Sejahterakan Masyarakat”, BLI selaku host Sub Camp Bogor Forest Science Park (BOFOS) mengajak adik-adik pramuka menjadi agen-agen perubahan. 

“Adik-adik (pramuka) ini merupakan generasi penerus. Menjadi agen-agen perubahan di Indonesia. Adik-adik ini juga akan menjadi sumber daya manusia di level tapak,” ujar Yayuk Siswiyanti dalam laporannya di hadapan Wakil Wali Kota Bogor dan jajaran kakak pembina Gerakan Pramuka Kwarcab Kota Bogor di Balai Kota Bogor, pagi ini, Rabu (20/11/2019). 

Harapan serupa juga disampaikan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim dalam sambutannya. “Saya berharap, adik-adik ini menjadi agen-agen perubahan yang mencintai lingkungan dan hutan. Sekaligus juga menjadi agen perubahan menjadikan Indonesia lebih baik ke depan,” ujar Dedie menyambut 175 peserta yang baru tiba dari Bumi Perkemahan Cibubur tersebut. 

Menyambut peserta di Kampus BLI Gunung Batu, Bogor, di puncak acara Sub Camp BOFOS ini, Sekretaris BLI, Sylvana Ratina juga berharap hal serupa. Bahwa dengan meningkatnya pengetahuan dan pemahaman tentang Iptek dan inovasi yang diperoleh dari kunjungan ini, adik-adik pramuka ini diharapkan siap menjadi agen perubahan dimanapun mereka berada. 

“Kami berharap, kegiatan PERTIKAWAN Sub Zona BLI dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman Adik-adik pramuka terkait Iptek dan inovasi hasil litbang, serta kebijakan bidang lingkungan hidup dan kehutanan. Seluruh hasil litbang dan inovasi dapat diaplikasikan sehingga orang memahami dan bisa menerapkannya, baik sebagai ilmu pengetahuan maupun untuk dipakai dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Sylvana dalam sambutannya. 

Ini penting menurut Sylvana, mengingat peran pramuka dalam pengembangan generasi muda sangat strategis, terutama untuk melestarikan lingkungan dan sumber daya alam. Juga dalam upaya mewujudkan Indonesia Emas pada tahun 2045 mendatang. 

“Satuan Karya Pramuka (Saka) Kalpataru dan Satuan Karya Pramuka Wanabakti merupakan wadah bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dalam pembinaan Iptek dan kewirausahaan dalam pemanfaatan dan pelestarian hutan, sumber daya alam dan lingkungan hidup,” tambahnya. 

Berbagai Iptek dan inovasi yang ditampilkan BLI pada PERTIKAWAN Nasional kali ini antara lain: teknik penyadapan getah pinus; pemanfaatan limbah sawit menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi tinggi; penamaan pohon menggunakan teknologi QR code; dan uji kandungan merkuri di rambut; serta kajian bagaimana peran generasi millial pramuka yang ramah lingkungan dan adaptif terhadap perubahan iklim. 

Selain itu, juga ditampilkan teknologi budidaya rusa timorensi sebagai upaya konservasi ex-situ dan peluang pemanfaatannya di masa depan; pemanfaatan mikoriza untuk kegiatan konservasi tumbuhan di Indonesia; dan konservasi jenis-jenis pohon langka di Indonesia melalui teknologi perbenihan tanaman hutan; serta pengembangan ekoliterasi. Berbagai Iptek dan inovasi tersebut akan digelar dalam kegiatan talkshow dan pameran di Bumi Perkemahan Cibubur hari ini, 20 – 23 November 2019 mendatang. 

Khusus untuk Sub Camp BOFOS, para peserta PERTIKAWAN Nasional 2019 diajak berkunjung ke laboratorium dan fasilitas penelitian yang dimiliki oleh BLI, antara lain: Laboratorium dan Persemaian KOFFCO, Herbarium Bogoriense, laboratorium analisis sederhana parameter kualitas lingkungan, pengenalan jenis-jenis benih tanaman hutan, ruang pamer ITPC, dan ruang display hasil hutan. Para peserta dibagi menjadi enam kelompok, dan mengunjungi setiap spot secara rotasi. Besok, Kamis (21/11/2019), kunjungan akan dilanjutkan ke laboratorium persuteraan dan penangkaran rusa. 

Sebagai informasi, sebelumnya, sesaat setelah mendengar arahan Wakil Wali Kota dan Ketua Kwarcab Kota Bogor, para peserta mengunjungi Museum Kepresidenan. Di sana, peserta bereduwisata dan belajar sejarah untuk menambah wawasan kebangsaan, kebhinnekaan, rasa cinta tanah air, bangsa dan negara Indonesia melalui pemandu wisata yang ada di sana. 

Akhir kata, kepada adik-adik pramuka, segenap kakak pembina di BLI berpesan lewat sebuah pantun yang dibacakan Sekretaris BLI:

“Tenda pramuka diikat tali

Talinya banyak berwarni warni

Pramuka Pertikawan Sub Camp BLI

Siap jadi agen IPTEK dan Inovasi”***(RH)

Penulis : Risda Hutagalung