Dientry oleh Risda Hutagalung - 05 December, 2019 - 895 klik
One Code WAN Data, Optimalisasi Pemanfaatan E-Herbarium Wanariset

Balitek KSDA (Samboja, November 2019) _Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam (Balitek KSDA) terus melakukan penyebarluasan data dan informasi hasil kegiatan penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan, salah satunya adalah dengan membuat One Code WAN Data.

One Code WAN Data ialah inovasi untuk optimalisasi penyebarluasan data dan informasi e-herbarium Wanariset yang kami lakukan, dengan mengadopsi teknologi QR Code (Quick Response Code). QR Code dipilih karena praktis, sederhana dan sejalan dengan perkembangan revolusi industri 4.0 saat ini,” jelas Taufiqurrohman, S.Hut., MPA Kepala Seksi Data Informasi dan Sarana Penelitian (DISP) Balitek KSDA saat mensosialisasikan One Code WAN Data sebagai Proyek Perubahanya di kantor Balitek KSDA, Jumat (29/11/2019) yang lalu.

Taufiq menjelaskan, secara teknis One Code WAN Data akan dipasang pada tumbuhan-tumbuhan di lokasi publik yang ditargetkan seperti di taman nasional, kebun raya, hutan wisata, kawasan hutan penelitian dan pendidikan, trek wisata, arboretum, dan lain-lain. One Code WAN Data berarti setiap jenis tumbuhan akan mempunyai QR Code yang unik dan akan terkoneksi dengan informasi yang telah ada di website herbarium-wanariset.or.id. WAN sendiri merupakan akronim Herbarium Wanariset yang terdaftar di Index Herbariorum di New York Botanical Garden (NYBG).

Menyambut baik proyek perubahan tersebut, di depan para mitra yang hadir, Kepala Balitek KSDA, Dr. Ishak Yassir, S.Hut., M.Si mengajak para pihak dan masyarakat luas untuk mengaplikasikan inovasi tersebut.

“Kami membuka kesempatan bagi para mitra untuk ikut serta mengaplikasikan One Code WAN Data ini di lokasi masing-masing, karena kami ingin mengubah tembok penelitian dan pengembangan menjadi kolam ilmu pengetahuan,” ujar Ishak membuka tawaran kepada para mitra.

“Artinya, kami tidak ingin menyimpan hasil penelitian dan pengembangan untuk kami sendiri, namun kami ingin membuka akses tidak hanya terbatas pada kalangan ilmuwan dan akademisi saja, namun juga kepada masyarakat luas untuk dapat mengambil manfaat dari apa yang telah kami kerjakan selama ini,” tambah Ishak.

“Apalagi, saat ini kita berada pada era revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan kemajuan teknologi informasi yang demikian pesat dan kecepatan arus informasi. Kami tidak ingin ketinggalan dan ingin juga memanfaatkan kemajuan teknologi tersebut dalam mendukung upaya publikasi dan diseminasi hasil-hasil kegiatan penelitian dan pengembangan yang telah kami lakukan. Salah satunya ialah dengan membangun website herbarium (e-herbarium) dan One Code WAN Data ini,” lanjut Ishak Yassir.

Seusai sosialisasi, Balitek KSDA melakukan penyerahan One Code WAN Data secara simbolis kepada dua orang perwakilan mitra yaitu dari Balai Taman Nasional Kutai dan Balai Diklat LHK Samarinda untuk kemudian dipasang di lokasi masing-masing. Para mitra yang hadir juga diajak untuk mengunjungi dan melihat langsung koleksi spesimen Herbarium Wanariset.

Baca juga: Diapresiasi, One Code WAN Data Balitek KSDA Akan Aplikasikan Para Mitra

Sebagai informasi, Herbarium Wanariset merupakan salah satu Herbarium terlengkap yang dimiliki oleh Badan Litbang dan Inovasi (BLI) Kementerian LHK, yang dikelola oleh Balitek KSDA. Herbarium ini telah dirintis sejak tahun 1989, hasil kerjasama antara Departemen Kehutanan (sekarang KLHK) dengan RisjkHerbarium Leiden University Belanda saat itu.

Selama tiga dekade ini, specimen yang telah dikoleksi oleh Herbarium Wanariset berjumlah 20.129 lembar koleksi dari 213 family, 1156 genus, 3.699 species tumbuhan. Sebagian besar koleksi berasal dari pulau Kalimantan, dan sebagian lainnya dari Sumatra, Jawa, Sulawesi, Maluku, Papua, bahkan dari negara tetangga, Malaysia dan Brunei Darussalam. Data dan informasi setiap koleksi spesimen tersebut disimpan dalam database BRAHMS (Botanical Research and Herbarium Management System).

Secara istilah herbarium berarti spesimen (bagian dari tumbuhan) yang dikoleksi untuk kepentingan identifikasi jenis tumbuhan. Herbarium juga bisa diartikan sebagai tempat/gedung untuk menyimpan koleksi specimen tumbuhan.

Fungsi dari Herbarium Wanariset adalah menyimpan koleksi specimen sebagai bukti otentik keberadaan suatu jenis tumbuhan di suatu lokasi, melakukan kegiatan eksplorasi dan penelitian, melaksanakan pelayanan identifikasi jenis tumbuhan, menyediakan tenaga advisor pengenal jenis, serta sebagai media edukasi bagi siswa maupun mahasiswa.***

Penulis : Tim website