Dientry oleh Risda Hutagalung - 05 December, 2019 - 1101 klik
Diapresiasi, One Code WAN Data Balitek KSDA-BLI Akan Diaplikasikan Para Mitra

Balitek KSDA (Samboja, November 2019) _Mengapresiasi One Code WAN Data, inovasi Balai Litbang Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam (Balitek KSDA) sebagai upaya optimalisasi penyebarluasan data dan informasi e-Herbarium Wanariset, para mitra akan mengaplikasikannya di tempat mereka.

Baca juga: One Code WAN Data, Optimalisasi Pemanfaatan E-Herbarium Wanariset

Di acara sosialisasi One Code WAN Data di kantor Baltiek KSDA, Jumat (29/11/2019), Manajer Wisata Canopy Bridge Bukit Bangkirai, Tamrin mengaku tertarik untuk mengaplikasikan One Code WAN Data ini di lokasi trek wisata yang dikelolanya. Demikian juga dengan Balai Taman Nasional Kutai (BTN Kutai) yang telah terlebih dulu meminta Balitek KSDA memasang QR Code di lokasi wisata alam TN Kutai.

“Kami akan memasang One Code WAN Data ini di lokasi-lokasi wisata kami seperti di Bontang Mangrove Park, Sangkima, dan Prevab. QR Code ini akan sangat membantu kami dalam memberikan informasi kepada pengunjung terkait jenis-jenis tumbuhan yang ditemui di lapangan,” ujar Siswadi, S.Hut. M.Ec.Dev. MA, Kasubbag Tata Usaha BTN Kutai sebelumnya pada kesempatan terpisah.

“Selain itu, pemasangan One Code WAN Data ini sangat mendukung TN Kutai yang sedang bersiap menjadi tuan rumah peringatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) pada 2020 nanti,” tambah Siswadi.

Sehari setelah acara sosialisasi, Sabtu (30/11/2019) Himpunan Mahasiswa Pecinta Alam dari Politeknik Balikpapan (HIMPA Poltekba) melakukan ujicoba scanning QR code yang telah terpasang pada tumbuhan berkhasiat obat di Trek Tri Joko Mulyono, KHDTK Samboja.

One Code WAN Data ini cukup efektif sebagai sarana edukasi bagi mahasiswa seperti kami untuk mengenal jenis-jenis tumbuhan yang ada di lapangan,” ujar Okta Amelia, Ketua Umum HIMPA Poltekba.

Sebagai informasi, saat ini, selain di KHDTK Samboja, One Code WAN Data juga telah dipasang di Education Forest milik PT. ITCI Kartika Utama, Sepaku dan Taman Nasional Kutai, Kutai Timur. 

One Code WAN Data ialah inovasi untuk optimalisasi penyebarluasan data dan informasi e-herbarium Wanariset yang kami lakukan, dengan mengadopsi teknologi QR Code (Quick Response Code). QR Code dipilih karena praktis, sederhana dan sejalan dengan perkembangan revolusi industri 4.0 saat ini. 

Secara teknis One Code WAN Data akan dipasang pada tumbuhan-tumbuhan di lokasi publik yang ditargetkan seperti di taman nasional, kebun raya, hutan wisata, kawasan hutan penelitian dan pendidikan, trek wisata, arboretum, dan lain-lain. One Code WAN Data berarti setiap jenis tumbuhan akan mempunyai QR Code yang unik dan akan terkoneksi dengan informasi yang telah ada di website herbarium-wanariset.or.id. WAN sendiri merupakan akronim Herbarium Wanariset yang terdaftar di Index Herbariorum di New York Botanical Garden (NYBG). 

Herbarium Wanariset merupakan salah satu Herbarium terlengkap yang dimiliki oleh Badan Litbang dan Inovasi (BLI) Kementerian LHK, yang dikelola oleh Balitek KSDA. Herbarium ini telah dirintis sejak tahun 1989, hasil kerjasama antara Departemen Kehutanan (sekarang KLHK) dengan RisjkHerbarium Leiden University Belanda saat itu.

Selama tiga dekade ini, specimen yang telah dikoleksi oleh Herbarium Wanariset berjumlah 20.129 lembar koleksi dari 213 family, 1156 genus, 3.699 species tumbuhan. Sebagian besar koleksi berasal dari pulau Kalimantan, dan sebagian lainnya dari Sumatra, Jawa, Sulawesi, Maluku, Papua, bahkan dari negara tetangga, Malaysia dan Brunei Darussalam. Data dan informasi setiap koleksi spesimen tersebut disimpan dalam database BRAHMS (Botanical Research and Herbarium Management System).

Secara istilah herbarium berarti spesimen (bagian dari tumbuhan) yang dikoleksi untuk kepentingan identifikasi jenis tumbuhan. Herbarium juga bisa diartikan sebagai tempat/gedung untuk menyimpan koleksi specimen tumbuhan.

Fungsi dari Herbarium Wanariset adalah menyimpan koleksi specimen sebagai bukti otentik keberadaan suatu jenis tumbuhan di suatu lokasi, melakukan kegiatan eksplorasi dan penelitian, melaksanakan pelayanan identifikasi jenis tumbuhan, menyediakan tenaga advisor pengenal jenis, serta sebagai media edukasi bagi siswa maupun mahasiswa.***

Penulis : Tim website