Dientry oleh Risda Hutagalung - 09 December, 2019 - 535 klik
Raih Stand Terbaik, BKSDA DKI Jakarta komitmen dalam Pelayanan Pendataan dan Edukasi bagi Siswa

Jakarta, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Senin, 9 Desember 2019. Setelah berlangsung selama 30 hari, akhirnya pada tanggal 7 Desember 2019 Kegiatan Pameran Keanekaragaman Hayati Expo 2019 yang dihelat di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat resmi ditutup. 
 
Kegiatan yang terselenggara atas kerja sama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan PT. Malik Ghoniyyu Razaak selaku event organizer ini mengusung tema 'Membangun Generasi Millenial Cinta Puspa dan Satwa Nasional untuk Indonesia Unggul'. Pameran ini bertujuan membangun kesadaran dan membentuk kecintaan masyarakat Indonesia pada puspa dan satwa Indonesia. “Dengan terus mengkampanyekan kepada masyarakat, diharapkan masyarakat khususnya generasi muda untuk dapat ikut serta, berperan secara aktif dan positif dalam menjaga kelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia,” tutur Sekretaris Jenderal KLHK dalam sambutan penutup kegiatan yang dibacakan oleh Kepala Balai KSDA DKI Jakarta, Ahmad Munawir.
 
Pameran Kehati Nusantara Expo 2019 diikuti sebanyak 380 peserta yang berasal dari berbagai unsur seperti Kementerian/Lembaga, UPT Kementerian LHK, Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta, UKM dibidang penangkaran dan perdagangan tumbuhan dan hewan peliharaan, serta komunitas-komunitas pecinta tumbuhan dan hewan. 
Balai KSDA DKI Jakarta yang ikut serta dalam kegiatan pameran ini mendapat gelar Stand Terbaik I dari pihak Panitia diikuti oleh Stand PKBSI (Perhimpunan Kebun Binatang Se Indonesia) dan BKSDA Jawa Tengah sebagai Juara II dan Juara III.
 
Sejak awal, konsep yang diusung oleh BKSDA DKI Jakarta yaitu memperpadukan unsur pelayanan, edukasi, dan entertainment (games, fotografi). Dari seisi pelayanan, BKSDA DKI Jakarta berkomitmen untuk memberikan pelayanan pendataan bagi pemilik satwa khususnya burung yang dilindungi sesuai PermenLHK No. 106 tahun 2018. Selama kegiatan pameran, tercatat sekitar 976 orang dengan jumlah burung sekitar 4.810 ekor. Jenis yang paling dominan adalah Cucak Hijau sebanyak 2.259 ekor (46,96%) diikuti Murai Batu 1.381 ekor (28,71%), Love Bird 403 ekor (8,38%), Kacer 247 ekor (5,14%), dan Anis Merah 67 ekor (1,39%). Petugas pameran dengan sabar dan teliti melayani masyarakat yang berniat mendaftarkan burungnya yang tentunya disertai dengan penjelasan terkait batas maksimal sosialisasi pendataan. Hal lainnya yang cukup banyak menjadi pertanyaan yaitu terkait dengan upaya izin penangkaran oleh masyarakat. Sementara itu, adanya kunjungan dari siswa-siswa di 13 Sekolah Dasar di sekitar Jakarta menambah unsur edukasi yang dilakukan BKSDA DKI Jakarta dalam rangka pendidikan karakter yang cinta lingkungan sejak dini. Tercatat sekitar 307 anak yang datang ke stand BKSDA DKI Jakarta untuk mengenal tentang keanekaragaman hayati, kawasan konservasi, ekosistem mangrove dan pesisir, serta pengelolaan bijak terhadap sampah. Unsur terakhir yaitu entertainment dimana masyarakat/pengunjung memanfaatkan dekorasi stand untuk fotografi dan kegiatan games lainnya. 
 
Kegiatan Pameran Keanekaragaman Hayati Expo 2019 ini tak ayal menjadi perhelatan yang bermanfaat bagi masyarakat khususnya generasi muda/milenial untuk mencintai lingkungan khususnya puspa dan satwa. Semoga kegiatan ini menjadi kalender wajib tahunan Kementerian LHK dan dapat diselenggarakan di daerah lainnya selain Jakarta untuk semakin mengenalkan budaya dan puspa satwa khas daerah-daerah lainnya. (*)
 
 
Penulis : PPID