Dientry oleh Risda Hutagalung - 18 December, 2019 - 1114 klik
Tim Pakar Bahas Implementasi Multi Usaha Kehutanan di BP2LK Aek Nauli

BP2LHK Aek Nauli (Aek Nauli, Desember 2019) _Membahas implementasi multi usaha kehutanan di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Aek Nauli, Tim Pakar Multi Usaha Kehutanan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) baru-baru ini, Jumat (13/12/2019) berkunjung ke Balai Litbang LHK Aek Nauli (BP2LHK) Aek Nauli. 

Dalam pengantarnya, Ir. Sarifudin, M.M, tim pakar dari Ditjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari KLHK selaku ketua rombongan menyampaikan bahwa tujuan kunjungan ini adalah untuk mendapatkan data terkait implementasi, permasalahan, dan solusi pengembangan multi usaha kehutanan di BP2LHK Aek Nauli sebagai bahan  perumusan implementasi multi usaha kehutanan. 

“BP2LHK Aek Nauli kami kunjungi karena berdasarkan informasi sudah ada produk hasil litbangnya yang sudah bisa dikomersialisasikan, yaitu Parfum Kemenyan,” kata Sarifudin. 

“Tinggal bagaimana mencari cara penguatan tata kelolanya sehingga dapat diimplementasikan langsung untuk peningkatan perekonomian masyarakat. Kebetulan lokasi BP2LHK Aek Nauli dekat dengan PT. TPL, sehingga mungkin bisa berkolaborasi bersama,” tambahnya. 

Menanggapi hal tersebut, Kepala Seksi Data, Informasi, dan Kerjasama BP2LHK Aek Nauli, Ismed Syahbani, S.Hut yang mewakili Kepala Balai menyampaikan bahwa BP2LHK Aek Nauli memang sedang mengembangkan produk-produk hasil litbang agar dapat langsung dimanfaatkan oleh masyarakat. Ismed juga menjelaskan bahwa selain parfum kemenyan, ada juga beberapa produk hasil litbang lain yang sedang dikembangkan BP2LHK Aek Nauli. 

“Untuk produk litbang, selain parfum kemenyan, ada beberapa produk balai kami yang lain, yaitu propolis kemenyan, teh herbal dari tanaman taxus dan pirdot, antiseptik dari serasah daun pinus, kertas kotoran gajah, asap cair, serta  kompos kotoran gajah,” jelas Ismed. 

“Namun memang produk-prduk tersebut belum dilaunching seperti parfum kemenyan, karena masih perlu analis lanjutan dan penyempurnaan kemasannya,” tambah Ismed. 

Selanjutnya dilakukan diskusi yang berjalan dengan antusias. Banyak saran dan masukan yang didapatkan baik dari tim pakar maupun dari peneliti-peneliti BP2LHK Aek Nauli yang ikut hadir, antara lain perlunya kolaborasi/kerja sama antara BP2LHK Aek Nauli dengan perusahaan seperti PT. Toba Pulp Lestari (TPL). 

Selain itu, ada juga masukan tentang perlunya regulasi yang bisa membuka peluang perusahan membuat usaha lain di luar izin utamanya; dan model efisiensi investasi, alih teknologi produk litbang, HAKI produk litbang, serta perlunya analisa sosial, pasar, harga dan BEP terhadap produk yang akan dibuat, sehingga benar-benar bermanfaat dan mampu meningkatkan perekomian masyarakat. 

“Kolaborasi sangat perlu dilakukan antara BP2LHK Aek Nauli dengan PT. TPL, terutama dalam membangun usaha produk parfum kemenyan, sehingga mempermudah alih teknologinya kepada masyarakat, mungkin bisa melalui mekanisme CSR,” kata Dr. Ir. Irdika Mansur, M.For.Sc, tim pakar dari IPB/Seameo Biotrop. 

Senada dengan itu, Ir. Endro Siswoko, MM, tim pakar dari Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI)  menyampaikan bahwa dengan banyaknya potensi produk hasil litbang di BP2LHK Aek Nauli, harapannya kalau bisa dalam waktu dekat, sudah harus ada aksi yang dilakukan oleh kedua belah pihak, bila memungkinkan PT. TPL bisa membuat unit khusus untuk memproduksi produk tersebut, yang dimulai dari parfum kemenyan. 

Di akhir diskusi, BP2LHK Aek Nauli dan perwakilan PT. TPL berkomitmen untuk segera menindaklanjuti saran dan masukan yang didapatkan, yang dalam waktu dekat sepakat akan membahas lebih lanjut tentang teknis pelaksanaannya. 

Sebagai informasi, Tim Pakar Multi Usaha Kehutanan Pada Hutan Produksi ini dibentuk Menteri LHK dalam rangka pengembangan multi usaha kehutanan berdasarkan Keputusan Menteri LHK No: SK.382/MenLHK/PHPL/HPL.1/6/2019. Selain tiga pakar tersebut, Prof. Dr. Ir. I Nengah Suratijaya, M.Sc, tim pakar dari PIB juga turut dalam kunjungan tersebut, didampingi perwakilan PT. Toba Pulp Lestari (TPL).***MB

Penulis : Tim website