Dientry oleh Muhamad Sahri Chair - 18 December, 2019 - 692 klik
Studi Banding Pengelolaan HHBK, BTNBT Kunjungi BP2LHK Aek Nauli

BP2LHK Aek Nauli (Aek Nauli, Desember 2019)_Selasa (17/12/2019), Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Aek Nauli mendapatkan kunjungan enam orang pegawai Balai Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (BTNBT). Kunjungan tim yang terdiri dari penyuluh, polhut, dan staf ini didampingi oleh Kasi SPTN Wil I Tebo Jambi BTNBT, Hendra Koswandi, S.Hut, M.Si.

Dalam pengantarnya, Hendra menyampaikan bahwa tujuan mereka ke BP2LHK Aek Nauli, yaitu selain untuk mengetahui dan belajar terkait upaya pemberdayaan masyarakat, khususnya pembudidayaan lebah kelulut (Trigona sp) yang sudah dilakukan oleh BP2LHK Aek Nauli, juga untuk melihat inovasi lain terkait HHBK yang bisa langsung dimanfaatkan masyarakat.

“Kami ke sini ingin melihat langsung bagaimana cara mebudidayakan kelulut. Selain itu juga ingin melihat apakah ada produk HHBK lain yang juga dikembangkan oleh litbang Aek Nauli, serta bagaimana upaya pemberdayaan masyarakatnya” papar Hendra. Hendra berharap, kunjungan ini nantinya dapat meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan juga keterampilan penyuluh kami dalam memberdayakan masyarakat di kawasan BTNBT.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Seksi Data, Informasi, dan Kerjasama BP2LHK Aek Nauli, Ismed Syahbani, S.Hut. mewakili Kepala BP2LHK Aek Nauli menjelaskan bahwa sejak oktober tahun 2018 budidaya lebah madu di BP2LHK Aek Nauli telah dikemas dalam satu sistem.

Sistem tersebut bernama Aek Nauli Beecosystem, yang merupakan penggabungan antara galeri lebah, taman nektar, alih teknologi, riset, bisnis, dan wisata. Selanjutnya Ismed juga menambahkan bahwa selain lebah apis (Apis cerana) yang menyengat, BP2LHK Aek Nauli juga membudidayakan beberapa jenis lebah kelulut.

“Kalau berkunjung di waktu yang tepat, kita dapat langsung melihat dan praktik di lapangan teknik budidayanya. Kita bisa lihat langsung mulai dari bagaimana memindahkan lebah dari glodok ke stup pemeliharaan sampai dengan cara panen madunya” jelas Ismed.

“Yang unik, kalau lebah apis panennya bisa langsung minum madu langsung dari sarang, sedangkan kelulut kita bisa minum madunya pakai sedotan” tambah Ismed.

Usai diskusi singkat, tim BTNBT lansung diajak ke lapangan untuk melihat langsung plot budidaya kelulut yang ada Arboretum Aek Nauli yang dipandu oleh Eko Febriyanto. Sambil mendengarkan penjelasan dari EKo tentang jenis dan potensi kelulut, teknik budidaya, pakan dan cara panen nya, mereka bisa juga mencicipi madu nya.

Seanjutnya diakhir kunjungan, tim BTNBT juga diajak untuk melihat inovasi lain terkait HHBK yang sedang dikembangkan oleh BP2LHK Aek Nauli. Dalam hal ini, dipandu oleh peneliti BP2LHK Aek Nauli, Wanda Kuswanda, S.Hut, M.Sc mereka berkesempatan melihat proses pembuatan dan produk hasil dari limbah pakan gajah, seperti kertas kotoran gajah, kompos, dan juga  asap cair.***MB

Penulis : MB