Dientry oleh Risda Hutagalung - 30 January, 2020 - 1136 klik
Potensi Wisata Ilmiah Kawasan Hutan BP2LHK Aek Nauli Akan Tayang di “Etah Melalak” Efarina TV

BP2LHK Aek Nauli (Aek Nauli, Januari 2020) _Tahun ini, Efarina TV kembali menggali potensi wisata ilmiah yang dikelola oleh Balai Litbang Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Aek Nauli. Berbeda dengan tahun 2018 ditayangkan pada program "Kabar dari Kampung", liputan kali ini akan ditayangkan pada program "Etah Melalak". 

Nove Saragih, selaku host "Etah Melalak" menyampaikan bahwa KHDTK Aek Nauli memiliki potensi edukasi disamping tujuan wisata yang menambah pengetahuan. Karena hal tersebutlah Tim "Etah Melalak" tertarik untuk melaksanakan peliputan. Selain itu, Nove juga menyampaikan bahwa adanya hutan pinus yang terdapat di Aek Nauli merupakan daya tarik tersendiri karena sejuk dan bagus untuk dijadikan spot berfoto. 

Kepala BP2LHK Aek Nauli, Pratiara, S.Hut, M.Si, saat diwawancarai sebelum syuting menyampaikan bahwa ada banyak potensi wisata ilmiah yang ada di KHDTK Aek Nauli, baik yang sudah dikelola, maupun yang baru dikembangkan. Hal tersebut sudah banyak menarik minat pengunjung untuk datang, sehingga menurutnya kegiatan promosi terhadap wisata ilmiah memang harus selalu ditingkatkan. 

“Ada beberapa potensi wisata ilmiah di KHDTK Aek Nauli yang sudah lama berjalan, seperti panen madu dan panen kemenyan. Ada juga yang baru dikembangkan tahun  lalu, seperti taman rusa dan pembuatan kertas kotoran gajah. Bahkan akhir tahun lalu kami juga baru meresmikan Rumah Singgah Peduli Kanker,” kata Pratiara. 

“Terima kasih tim Efarina TV sudah mau syuting lagi di sini, silahkan eksplore wisata ilmiah yang mau diambil gambarnya. Ini merupakah sarana promosi gratis yang mudah tersampaikan kepada masyarakat, tentu saja kami terbuka dan sangat mendukung,” tambah Pratiara. 

Kegiatan syuting dilaksanakan pada Rabu (15/1/2020). Dalam kesempatan kali ini Tim "Etah Melalak" meliput 3 tema wisata ilmiah berada di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Aek Nauli, yaitu Panen Madu (Aek Nauli Beecosystem), Taman Rusa Sambar (Andeer Park), serta Pembuatan Asap Cair. 

Saat di Aek Nauli Beecosystem, tim didampingi oleh Eko Febriyanto. Syuting dilakukan di Galeri Lebah yang merupakan show window BP2LHK Aek Nauli dan juga di Taman Nektar sebagai sumber pakan lebah. Selain itu juga dilakukan syuting proses pemanenan madu hingga sesi mencicipi madu hasil panen. "Ini wisata yang memacu adrenalin, menegangkan tapi seru" ungkap Nove. 

Kemudian tim melanjutkan kegiatan liputan ke Andeer Park. Didampingi oleh Pidin Mudiana, Amd serta Jun Sinaga, tim meliput aktivitas rusa sambar seperti mandi dan minum di kolam, keunikan rumah pohon yang ada di dalam kandang, dan berkesempatan memberi makan rusa. Di akhir syuting, masih didampingi Pidin, meliput cara pembuatan asap cair, mulai dari bahan bakunya hingga produk akhir yang telah dikemas. 

Sebagai informasi, "Etah Melalak" merupakan Program Travelling Efarina TV yang mengulas tempat-tempat wisata di sekitar Sumatera Utara. Keunikan, keindahan, sejarah, kuliner, dan kekhasan masyarakat setempat dirangkum dalam program berdurasi 30 menit Ini. Program "Etah Melalak" ditayangkan di Efarina TV tiap hari Sabtu, pukul 11.00 WIB.***NNN

Penulis : Tim website