Dientry oleh Muhamad Sahri Chair - 31 January, 2020 - 938 klik
Kepala BLI Perkenalkan Hasil Litbang dan Inovasi ke Wamen LHK

BLI (Bogor, Januari 2020)_Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Alue Dohong, SE., M.Sc., PhD., berkunjung ke Kantor Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi (BLI), Bogor, 28/1/2020.

Pada kunjungan kerjanya Alue Dohong mendatangi beberapa fasilitas BLI yang terdapat di area Kampus Gunung Batu, diantaranya adalah penangkaran rusa Bosbouw, herbarium, persemaian, teras inovasi, laboratorium INTROF-CC, ruang pamer hasil hutan dan Xylarium Bogoriense.

Kepala BLI, Dr. Agus Justianto beserta jajaran Eselon II lingkup BLI dan Profesor Riset BLI, turut serta menyambut kedatangan Wamen LHK. Pada kesempatan tersebut Kepala BLI menjelaskan seluruh fasilitas dan potensi yang terdapat di area Kampus Gunung Batu BLI.

“BLI banyak memiliki kerjasama dengan instansi-instansi kehutanan, terutama instansi di sekitar Bogor. BLI juga memiliki jejak peninggalan kegiatan dengan nilai sejarah yang cukup lama, hal ini tentunya menarik minat banyak pihak mulai dari sekolah sampai industri untuk melakukan studi, riset dan kerjasama.” Ungkap Agus Justianto kepada Wamen LHK dalam sambutannya.

Dalam sambutannya di ruang kerja Kepala BLI, Agus Justianto juga menyampaikan tentang masa depan BLI KLHK, terkait arahan Presiden Joko Widodo, yaitu penggabungan Badan Litbang di seluruh Kementerian/Lembaga dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). “Apakah semua unit/bagian yang ada di BLI masuk BRIN, atau hanya sebagian saja?” ujar Agus Justianto.

Menurut Agus Justianto, Menteri LHK pernah bersurat kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara tentang pentingnya BLI bagi KLHK. “Apabila terkait dengan penelitian murni mungkin BLI dapat digabung dengan BRIN, tetapi untuk kegiatan pengembangan dan kebijakan serta inovasi, diupayakan BLI masih ada di KLHK.” Tambah Agus Justianto.

Agus Justianto menambahkan, saat ini masih dimungkinkan adanya Badan di KLHK, khususnya untuk memberikan masukan atau input dalam decission making process atau untuk mendukung proses pengambilan keputusan di Kementerian. “Saat ini masih belum diketahui, karena masih dalam proses, dan akan dibahas dalam rakornas IPTEK dan BRIN 2020”. Kata Agus Justianto.

“Berdasarkan hasil diskusi dengan Menristek beberapa waktu yang lalu, semua terkait BRIN sedang  dalam proses dan diagendakan, BRIN mulai berjalan pada tahun 2021.” Ujar Agus Justianto. Beliau juga berharap teman-teman di BLI tetap semangat bekerja, karena menurutnya perubahan adalah keniscayaan. Agus Justianto mengatakan, “Apapun dan dimanapun bertugas, tetap selalu berikan yang terbaik.” Saat ini seluruh komponen diminta fokus menghadapi tantangan ke depan BLI, yaitu  komersialisasi invensi yang telah dihasilkan, dengan mengusung makna sesungguhnya dari inovasi yaitu Invensi plus Komersialisasi.

Sementara itu ditempat yang sama, Wakil Menteri LHK, Alue Dohong, memberikan arahan terkait BRIN. Menurutnya, pernyataan Kepala BLI tentang posisi BLI di KLHK sangat relevan. BLI saat ini telah menjadi salah satu penyangga KLHK, “hasil diskusi dengan Menlhk beberapa bulan awal yang lalu, biarpun ada BRIN dan kemungkinan BLI bergabung, tetapi ke depan kita tetap butuh yang namanya litbang dan inovasi, tetapi yang lebih strategis dan sifatnya adalah menangani kebijakan.” Kata Alue Dohong.

Alue Dohong menambahkan, karena tanpa scientific advises dan scientific information, kebijakan yang akan diambil akan menimbulkan distorsi Informasi dan menyebabkan kebijakan yang dihasilkan menjadi agak urang tepat.

Harapannya, mudah-mudahan sebagian dari BLI tetap bergabung dengan KLHK. “Dimanapun kita berada, kita harus tetap mengabdi untuk bangsa dan negara.” Ucap Alue Dohong.

Sementara itu Alue Dohong mengatakan, Presiden Joko Widodo pernah memberikan arahan dalam bekerja haruslah memiliki sifat lintas sektor tidak lagi sektoral, “hal ini membuat pekerjaan antar eselon I KLHK dapat saling mendukung.” Kata Alue Dohong.

Kunjungan ke Fasilitas BLI di Kampus Gunung Batu BLI, Bogor

ALue Dohong terlihat sangat tertarik dan antusias sekali dengan hasil karya peneliti BLI, hal tersebut terlihat dari aktifitas beliau mengambil beberapa gambar menggunakan kamera telepon genggam pribadinya. Pada beberapa kesempatan sambil mengambil gambar, Alue Dohong berjanji akan membantu mempromosikan hasil-hasil litbang dan inovasi yang terdapat di BLI.

Menurutnya, komersialisasi tidak harus bisa di jual, tetapi komersialisasi juga dapat diartikan invensi yang telah dihasilkan dapat atau sudah dimanfaatkan secara maksimal. Banyak hasil litbang dan inovasi yang terdapat di sini (Kampus Gunung Batu) yang belum dikomersialkan, kita harus segera mengedepankan pekerjaan lintas sektoral di KLHK.

Pekerjaan lintas sektoral harus diperkuat dan menyatu. Tidak lagi ada pekerjaan trial dan error, tidak jalan sendiri tanpa adanya saling bekerjasama antar Eselon I di KLHK. “Ini merupakan terjemahan dari keinginan Presiden untuk bekerja lintas sektoral.” Kata Alue Dohong.

Mengenai penggabungan ke BRIN, Alue Dohong minta seluruh staf tetap bekerja dengan semangat. “Selalu semangat berjuang agar jiwa kehutanan tetap melekat di kita, karena itu adalah identitas.” Tutup Alue Dohong.

Selain mengunjungi beberapa fasilitas yang ada di Kampus Gunung Batu BLI, Wamen LHK dan Kepala BLI  juga melakukan penanaman pohon di area taman depan Gedung herbarium.

Setelah berkunjung ke Kampus Gunung Batu BLI, Bogor, Alue Dohong didampingi oleh Kepala BLI melanjutkan kunjungannya ke Pusat Litbang Kualitas dan Laboratorium Lingkungan, Serpong. Wamen LHK diagendakan akan meninjau beberapa lokasi laboratorium dan fasilitas lainnya yang ada di sana. **MSC