Dientry oleh Dyah Puspasari - 02 January, 2020 - 858 klik
Peneliti BP2TSTH Kuok Paparkan Potensi Geronggang di Bengkalis

BP2TSTH (Bengkalis, Januari 2020)_Peneliti Balai Litbang Teknologi Serat Tanaman Hutan (BP2TSH) Kuok, memaparkan prospek  pengembangan kayu geronggang di dalam workshop yang di gelar Balitbang Kabupaten Bengkalis, Riau (18/12/19).  

Dalam workshop bertema tema “Potensi Pengembangan Tanaman Geronggang (Cratoxylum arborescens) di Lahan Gambut, sebagai Pohon Lokal yang Bernilai Ekonomis”, hadir sekitar 30 peserta dari berbagai latar belakang profesi dan instansi, yang membidangi kehutanan, pertanian, kebakaran lahan dan kehutanan. 

Acara dibuka oleh Sekretaris Balitbang Kabupaten Bengkalis, H. Dahen Tawakal yang dalam sambutannya menyampaikan bahwac pengembangan kayu geronggang di Kabupaten Bengkalis ini dirasa ideal mengingat banyaknya dominansi sebaran alaminya disini. Selain itu pengembangannya melalui budidaya mengimplementasikan program Riau Hijau yang dicanangkan oleh pemerintah Provinsi Riau. 

Pada sesi pertama, Ahmad Junaedi, S.Si., M.Sc., peneliti BP2TSTH Kuok memaparkan tentang pengenalan jenis kayu geronggang, pemanfaatan, pembibitan dan informasi awal mengenai teknik budidayanya. 

“Kayu geronggang adalah jenis pohon lokal gambut yang banyak manfaatnya  antara lain untuk cerucuk, kayu pertukangan, bahan baku pulp/kertas, bahan obat –obatan dan bahkan secara ekologi bisa digunakan sebagai jenis pencegah kebakaran hutan dan lahan," papar Junaedi. 

Sementara Hery Kurniawan, S.Hut., M.Sc., menyampaikan tentang potensi nilai ekonomi pengembangan kayu geronggang. “Usaha budidaya kayu geronggang mempunyai daya saing yang baik dibandingkan dengan usaha budidaya sagu, karet dan bahkan sawit untuk daerah dengan dominasi lahan bertipe gambut," pungkas pria berkaca mata ini. 

Acara ini bertujuan untuk mensosialisasikan dan juga mengkampanyekan penanaman jenis kayu lokal. Kayu geronggang di Provinsi Riau terbanyak ditemukan di Kabupaten Bengkalis sebagai habitat alaminya. Selain itu, kayu jenis ini memiliki potensi sebagai penghasil serat alam. 

Selepas pemaparan, acara dilanjutkan dengan sesi diskusi yang berlangsung hangat. Para peserta sangat antusias menyampaikan pernyataan dan pertanyaanya yang menitikberatkan pada jaminan harga jual dan rantai pemasarannya.  Selain itu, peserta mengharapkan realisasi teknis budidaya kayu geronggang dengan pola agroforestri dan pemenuhankebutuhan akan bibit unggul untuk jenis kayu geronggang dimasa yang akan datang. Acara kemudian ditutup dan diakhiri dengan photo bersama.*(AJ & HK)

Informasi lebih lanjut hubungi:
Balai Litbang Teknologi Serat Tanaman Hutan (BP2TSTH) Kuok
Jalan Raya Bangkinang Kuok Km. 9, Bangkinang, Riau 28294
http://www.balithut-kuok.org

Penulis : Ahmad Juaedi dan Hery Kurniawan