Dientry oleh budi - 12 May, 2011 - 2580 klik
Diskusi Prospek Pengembangan Hutan Tanaman Di Provinsi Sulawesi Utara 18 April 2011

Provinsi Sulawesi Utara merupakan salah satu propinsi yang cukup potensial dalam pengembangan hutan tanaman. Beberapa jenis potensial prospektif dikembangkan di daerah ini seperti Cempaka, Nyatoh dan Jabon. Beberapa Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) dan pencadangan areal untuk Hutan Tanaman Rakyat seluas 48.140 ha mulai dilakukan.

Untuk mengembangan hutan tanaman di Propinsi ini tentunya memerlukan masukan dari beberapa pihak baik di tingkat lokal mupun nasional; dari akademisi, pengambil kebijakan, pelaksana di lapangan dan peneliti. Apalagi pada beberapa tahun ke depan Balai Penelitian Kehutanan Manado ingin juga berkiprah dalam penelitian dan pengembangan hutan tanaman untuk mendorong percepatan pembangunan hutan tanaman di Provinsi Sulawesi Utara disamping tetap melakukan penelitian lainnya dibidang konservasi dan rehabilitasi. Oleh karenanya diskusi tentang prospek pengembangan hutan tanaman sangat diperlukan. Tujuan dari diskusi ini adalah untuk mendapatkan prospektif dan rekomendasi dalam pengembangan hutan tanaman di Provinsi Sulawesi Utara.

Diskusi dilakukan dalam rangka memperingati Hari Bakti Kehutanan ke 28 di Provinsi Sulawesi Utara dan diikuti 50 orang yang terdiri dari kalangan akademisi, peneliti, birokrasi dan praktisi kehutanan di Provinsi Sulawesi Utara. Materi diskusi disampaikan oleh Prof. Dr. Muhammad Na’iem, M.Agr dan dipimpin oleh Bapak Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan dengan sekretaris Dr. Martina Langi, MSc. Beberapa rekomendasi hasil diskusi adalah :
a. Pengelolaan hutan kedepan khususnya di Provinsi Sulawesi Utara agar dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa aspek penting seperti aspek konservasi, produksi dan lindung yang dapat dilihat dan dilakukan secara terpadu. Oleh karenanya perlu dibuat masterplan pembangunan kehutanan di Sulawesi Utara yang dikoordinir oleh Dinas Kehutanan Provinsi dan mengikutsertakan Perguruan Tinggi, Unit Pelaksana Teknis Kehutanan, Dinas Kabupaten dan Konsultan.
b. Pengembangan hutan tanaman sudah pada saatnya dilakukan di Provinsi Sulawesi Utara sejalan dengan semakin menurunnya potensi hutan alam untuk pemenuhan kebutuhan kayu, tekanan sosial ekonomi masyarakat, dan untuk mengembalikan fungsi ekologis dan ekonomis dari hutan yang telah rusak.
c. Hutan tanaman dapat dibangun pada lahan masyarakat maupun pada hutan sekunder dengan berbagai pola dan program dengan persepektif ” Forest for Future”, termasuk di dalamnya kegiatan rehabilitasi hutan
d. Persemaian modern yang akan dibangun oleh Direktorat Jenderal Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial di kantor Balai Penelitian Kehutanan Manado agar dapat dioptimalkan pemanfaatannya untuk mendukung kegiatan rehabilitasi hutan dan pengembangan hutan tanaman serta sebagai sarana penelitian, percontohan dan pendidikan untuk mahasiswa dan masyarakat.
e. Beberapa jenis unggulan seperti cempaka, jabon merah, kayu merah, dan nyatoh agar dapat diuji dan dikembangkan dalam pembangunan hutan tanaman di Provinsi Sulawesi Utara.
f. Program Silvikultur Intensif juga dapat diujicobakan dengan fasilitasi pendanaan dari Direktorat Jenderal Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial (BP DAS Tondano) bekerjasama dengan Badan Litbang Kehutanan (BPK Manado), Dinas Kehutanan, Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada dan Program Studi Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi