SEKILAS INFO
- Strategi Media Sosial BP2TSTH dalam Penyebaran Informasi Litbang – Baca Selanjutnya
- FORDA Survey – Baca Selanjutnya
- Laporan Kinerja BLI Tahun 2017 (informasi pelaksanaan kegiatan di BLI) – Baca Selanjutnya
- Berbagai Potensi dan Peluang Penelitian bagi Mahasiswa di BP2LHK Aek Nauli – Baca Selanjutnya
- Mengubah Limbah Kayu Hutan Rawa Gambut Bekas Kebakaran Menjadi Arang Kompos dan Cuka Kayu – Baca Selanjutnya
- PUI 2018, Balitek DAS akan Bersinergi dengan B2P2BPTH Yogyakarta – Baca Selanjutnya
Dientry oleh
Risda Hutagalung -
16 March, 2020 -
719 klik
Mikoriza Arbuskula Asli Lahan Gambut, Potensial Dijadikan Pupuk Hayati
[BP2LHK Banjarbaru] _Mungkin belum banyak yang tahu, ternyata lahan gambut punya mikoriza arbuskula endemik/asli. Tri Wira Yuwati, Peneliti Madya Balai Litbang Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Banjarbaru dalam karya tulis ilmiahnya berjudul “Bioprospeksi Mikoriza Arbuskula Asli Lahan Gambut” menyatakan mikoriza arbuskula asli lahan gambut itu potensial dijadikan pupuk hayati.
“Keberadaan pupuk hayati mikoriza arbuskula asli lahan gambut akan sangat mendukung pertanian yang ramah lingkungan. Dengan adanya semangat restorasi gambut di kawasan hutan, penggunaan pupuk hayati ini sangat direkomendasikan untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia dan menuju ke lingkungan gambut yang lebih baik,” ujar Tri Wira dalam karya tulisnya.
“Hal ini telah membuka peluang yang besar bagi berbagai kajian dan pengembangan teknologi yang berorientasi pada produk organik karena memberikan dua manfaat sekaligus yaitu ekonomis dan ekologis,” tambahnya.
Dalam uraiannya, Tri Wira juga menjelaskan tentang karakteristik mikoriza, manfaat mikoriza bagi tanaman, tahapan bioprospeksi mikoriza asli lahan gambut, produksi massal dan aplikasi jamur mikoriza arbuskula, serta tantangan dalam implementasi mikroba asli gambut sebagai pupuk hayati.
Namun dalam pengembangannya, menurut Tri Wira, pupuk hayati ini mengalami beberapa kendala antara lain keterbatasan peralatan, infrastruktur dan tenaga teknis yang memahami dasar-dasar teknik mikrobiologi. Kondisi lingkungan gambut yang ekstrim dan heterogen, kurangnya pemahaman dan kesadaran masyarakat dalam penggunaan pupuk hayati serta modal usaha, juga jadi kendala.
Adapun pupuk hayati atau dikenal dengan istilah “biofertilizer” merupakan substansi organik dengan memanfaatkan mikroorganisme untuk meningkatkan kesuburan tanah. Mikoriza sendiri adalah salah satu jenis mikroorganisme yang paling banyak digunakan terutama di sektor pertanian dan kehutanan, karena kemampuannya dalam berasosiasi dengan berbagai jenis tanaman. Sedangkan bioprospeksi sendiri adalah eksplorasi sumber daya genetik yang bernilai ekonomi tinggi.
Semua hal terkait mikoriza dan pupuk hayati yang dibahasnya pada karya tulisnya tersebut dimuat dalam Buku Bunga Rampai “Pengelolaan Lingkungan Kehati untuk Pemanfaatan Berkelanjutan”, yang diterbitkan oleh Puslitbang Hutan, Badan Litbang dan Inovasi KLHK. Jadi, bagi sobat hijau yang tertarik tentang mikoriza arbuskula asli lahan gambut, jangan lupa baca bukunya ya…***JND
Download Buku Bunga Rampai “Pengelolaan Lingkungan Kehati untuk Pemanfaatan Berkelanjutan”