- Strategi Media Sosial BP2TSTH dalam Penyebaran Informasi Litbang – Baca Selanjutnya
- FORDA Survey – Baca Selanjutnya
- Laporan Kinerja BLI Tahun 2017 (informasi pelaksanaan kegiatan di BLI) – Baca Selanjutnya
- Berbagai Potensi dan Peluang Penelitian bagi Mahasiswa di BP2LHK Aek Nauli – Baca Selanjutnya
- Mengubah Limbah Kayu Hutan Rawa Gambut Bekas Kebakaran Menjadi Arang Kompos dan Cuka Kayu – Baca Selanjutnya
- PUI 2018, Balitek DAS akan Bersinergi dengan B2P2BPTH Yogyakarta – Baca Selanjutnya
Dientry oleh
budi -
28 July, 2011 -
2488 klik
4 Sertifikat Paten untuk Pustekolah
Tahun 2011, Pusat Litbang Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan (Pustekolah) berhasil memperoleh sertifikat paten yang diterbitkan Direktorat Paten, Ditjen Hak Kekayaan Intelektual. Keempat paten tersebut adalah:
1.PEMBUATAN BIODIESEL DARI MINYAK JARAK PAGAR DENGAN PROSES ESTERIFIKASI-TRANSESTERIFIKASI
Inventor: Prof. Dr. Ir. H.R. Sudradjat, MSc.
Paten untuk pembuatan biodiesel dari minyak jarak pagar menggunakan proses esterifikasi-transesterifikasi yang disingkat dengan nama proses ESTRANS.
2.PEREKAT TANIN UNTUK PRODUK PERKAYUAN
Inventor: Dr. Drs. Adi Santoso, MSi.
Paten untuk perekat kayu yang bahan bakunya diperoleh dari ekstrak cair kulit pohon mangium (Acacia mangium Willd.). Perekat tanin merupakan perekat organik yang cocok untuk merekatkan bahan berligno-selulosa untuk berbagai produk perekatan panel kayu untuk penggunaan konstruksi yang kuat, ramah lingkungan dan ekonomis.
3.ALAT UKUR DIAMETER POHON
Inventor: Wesman Endom, MSc. dan Yayan Sugilar
Paten ini merupakan paten sederhana, yaitu alat ukur diameter pohon mudah digunakan, mudah dipindahkan, mudah dibawa dan ringan. Alat ini bisa dipakai untuk mengukur diameter pohon mulai diameter di bawah 20 cm sampai dengan diatas 60 cm.
4.ALAT PENDINGINAN ASAP DAN PROSES UNTUK MEMPRODUKSI CUKA KAYU DARI PEMBUATAN ARANG
Inventor: Tjutju Nurhayati, Dipl. Chem.
Asap yang dikarbonisasi pada suhu 100oC sampai 350oC dengan menggunakan proses pendingin asap dapat menjadi cair sebagai hasil pendinginan yang disebut dengan cuka kayu. Dengan cara tersebut dapat dihasilkan cuka kayu konsentrat kandungan air dan tar yang lebih rendah. Invensi ini dapat meningkatkan rendemen cuka kayu dan kualitas, misalnya rendemen cuka kayu mangium 11,6% versus 21,5%.
Keempat sertifikat paten tersebut secara resmi telah disampaikan Bapak Kepala Badan Litbang Kehutanan kepada inventor pada acara Rakernis Badan Litbang Kehutanan tanggal 21 Juli 2011 di Solo.