Dientry oleh admin - 03 October, 2011 - 2618 klik
Pembangunan Sumber Benih di Papua

“Sinergi Penyediaan Benih Bermutu untuk Mendukung  Program Kehutanan di Papua” adalah tema yang diangkat dalam Forum Komunikasi Multipihak Pembangunan Sumber Benih di Papua yang diselenggarakan oleh BPK Manokwari pada tanggal 27 September 2011 Hotel Relat Indah Jayapura.

Acara ini secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas Kehutanan dan Konservasi Provinsi Papua mewakili Sekretaris Daerah Provinsi Papua, dan dihadiri sekitar 60 peserta Forum Komunikasi Multi Pihak.  Peserta yang hadir merupakan representasi para pemangku kepentingan sektor kehutanan di Wilayah  Provinsi Papua  yang terdiri atas pemerintah pusat (Unit Pelaksana Teknis Lingkup Kementerian Kehutanan), Pemerintah Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota) Dishut  dan Konservasi Provinsi Papua dan Dishut dan Perkebunan Kabupaten/Kota, NGO  (yang berdomisili di wilayah Provinsi Papua), Sektor Swasta (Asosiasi, Pemegang IUPHHK/HTI), Kelompok Masyarakat (Adat), Akademisi dan Pakar Kehutanan, Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Perguruan Tinggi Uncen, dan Ottow Geyser.

Forum Komunikasi Multipihak ini menghasilkan peroleh  6 (enam) rumusan  strategis yaitu:

  1. Dalam rangka mendukung salah satu program prioritas  Kementerian Kehutanan yaitu rehabilitasi hutan dan peningkatan daya dukung DAS berbasis pemberdayaan masyarakat dengan kegiatan utama   yang dilaksanakan adalah penanaman dengan berbagai tanaman hutan dan MPTS.  Untuk memberikan jaminan kinerja pertumbuhan yang baik dan akhirnya memberikan hasil hutan baik kayu maupun non kayu yang berkualitas, maka dibutuhkan bibit yang bermutu.  Penyediaan bibit bermutu tidak bisa dipisahkan dari pembangunan sumber benih. 
  2. Balai Penelitian Kehutanan Manokwari sebagai pemegang mandat ilmiah (scientific autority) perlu bekerjasama dengan pihak-pihak terkait di Papua, sehingga dapat memberikan kontribusi nyata pada pembangunan sumber benih melalui penelitian bidang silvikltur dan pemuliaan tanaman, khususnya penyediaan bibit unggul, sehingga mampu mengakomodir kelangkaan benih yang berkualitas.

  3. Dalam membangun sumber benih terdapat lima komponen penting yang tidak dapat berjalan sendiri-sendiri  yaitu sumber materi genetik (raw genetic material), lokasi (site), sumberdaya manusia, pengguna (user), legalitas (legality), dengan masing-masing pemegang otoritasnya, oleh sebab itu perlu adanya sinergitas diantara kelima komponen pemegang otoritas sehingga dapat terbangunnya sumber benih secara kualitas dan kuantitas di Provinsi Papua. 

  4. Terbangunnya model pengelolaan sumber benih dan peningkatan kelas sumber benih serta tegakan benih provenan pada beberapa daerah di Provinsi Papua dalam rangka mendukung program pembangunan kehutanan di  Provinsi Papua. 

  5. Perlu penguatan kelembagaan BPTH Papua untuk menjadi lembaga/institusi yang dapat memproses sertivikasi sumber benih di Provinsi Papua.

  6. Perlu dilakukan sharing pembiayaan lintas Satker/SKPD terkait untuk pemeliharaan Tegakan Sumber Benih yang sudah ada di Provinsi Papua, dan direncanakan sampai terbentuknya Nursery pada masing-masing Kabupaten/Kota.

Tindak lanjut dari diskusi adalah mengkomunikasikan hasil rumusan dan rekomendasi Forum Komunikasi Multipihak kepada para pihak terkait dan untuk diusulkan kegiatan dan dukungan pendanannya sebagai penguatan proses lebih lanjut sesuai dengan skala prioritas.