Dientry oleh budi - 04 October, 2011 - 2688 klik
Pengembangan Cagar Biosfir bagi Pembangunan Berkelanjutan

Berkaitan dengan isu perubahan iklim, Indonesia telah menetapkan peraturan yang berkaitan dengan implementasi REDD+ yang menyangkut lima aspek utama, yaitu : rujukan tingkat emisi, strategi, monitoring dan evaluasi, pasar dan pendanaan, serta distribusi tanggung jawab dan pendanaan. Untuk itu Indonesia telah membentuk Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI), dalam bidang kehutanan secara khusus telah dibentuk Kelompok Kerja Perubahan Iklim yang sedang mempersiapkan regulasi pengembangan “Demontration Activities” dan aturan bagaimana pengembangan “REDD Activities”. Kementerian Kehutanan bekerjasama dengan LIPI dan Komite Nasional Man And Biosphere (MAB-UNESCO) menyelenggarakan workshop internasional yang akan membahas tindak lanjut dan implementasi rencana kerja tiga tahunan 2011 - 2013 jaringan kerjasama selatan-selatan yang telah diputuskan pada workshop pertama di Kinshasha, Republic Democratic of Congo. Pemerintah Indonesia telah mengusulkan pengembangan Pusat Penelitian Terpadu Regional Adaptasi Iklim, pengembangan masyarakat di daerah cagar biosfir dengan konsep “biovillage” dan penelitian tentang efisiensi dan keberlanjutan pemanfaatan energi. Sampai saat ini Indonesia telah memiliki 7 cagar biosfir, yaitu Siberut, Giam Siak kecil-Bukit Batu, Ujung Kulon, Cibodas, Tanjung Puting, Lore Lindu, dan Komodo. Ketujuh cagar biosfir ini sangat bermanfaat secara signifikan dalam mendukung implementasi REDD, khususnya dalam upaya mengurangi deforestasi dan degradasi hutan melalui penanaman pohon di zona penyangga dan zona pemanfaatan.

Berkaitan dengan hal tersebut, Menteri Kehutanan akan membuka Workshop Internasional ke-2 tentang Kerjasama Selatan-selatan bagi pembangunan berkelanjutan di wilayah beriklim tropis basah pada Selasa, 4 Oktober 2011 di Hotel Labersa Riau, Pekan Baru. Pada kesempatan tersebut Menteri Kehutanan didampingi Gubernur Riau Rusli Zainal selaku tuan rumah dan Ketua LIPI Prof. Dr. Lukman Hakim serta Ketua Komite Nasional Man And Biosphere (MAB-UNESCO) Prof. Dr. Ir. Bambang Prasetya.


Jakarta, 3 Oktober 2011

Kepala Pusat,
TTD
Masyhud
NIP. 19561028 198303 1 002