Dientry oleh B2P2EHD Samarinda - 03 September, 2020 - 493 klik
Berbagi Iptek Budidaya Tanaman Gaharu kepada KTH di KPHP Kendilo

" Petani diharapkan mampu mengetahui perkembangan infeksi jamur pada saat inokulasi gaharu, karena keberhasilan dari inokulasi akan sangat bergantung pada virulensi jamur jika terjadi infeksi. "

[FORDA] _Dalam rangka pemberdayaan Kelompok Tani Hutan (KTH) di wilayahnya, belum lama ini, Kamis (27/8/2020 Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Kendilo menyelenggarakan Sekolah Lapang Pengembangan Budidaya Tanaman Gaharu. Berkontribusi dalam kegiatan tersebut, Ir. Ngatiman, MP, Ahli Peneliti Utama pada Balai Besar Litbang Ekosistem Hutan Dipterokarpa (B2P2EHD) Samarinda hadir sebagai narasumber.

Kepada 24 orang peserta, perwakilan dari KTH dan staf KPHP Kendilo, Ngatiman berbagi Iptek budidaya tanaman gaharu, baik teori maupun praktik. Adapun materi yang disampaikan adalah teori “Pengembangan Budidaya Tanaman Gaharu”, dan praktik “Inokulasi Pembentukan Gubal Gaharu”.

“Potensi dan peluang pengembangan tanaman gaharu di KPHP Kendilo cukup besar karena tersedianya lahan yang potensial untuk budidaya,” kata Ngatiman dalam paparannya terkait pengembangan budidaya tanaman gaharu. Terlebih, satu dari sepuluh KTH yang ada di KPHP Kendilo, yaitu KTH Sei Pelian telah melakukan budidaya dan pengolahan gaharu sejak tahun 2015.

Seperti diketahui, gaharu merupakan jenis tanaman yang mudah tumbuh tanpa memerlukan kondisi lingkungan tertentu. Dengan luas wilayah yang memadai, diharapkan para petani tertarik untuk membudidayakan gaharu, sehingga di masa akan datang, gaharu dapat meningkatkan pendapatan para petani mengingat harga gaharu cukup menjanjikan.

Bimbing para petani hutan praktikkan materi inokulasi pembentukan gubal gaharu, Ngatiman menekankan pentingnya ketelitian dalam melakukan inokulasi.

“Petani diharapkan mampu mengetahui perkembangan infeksi jamur pada saat inokulasi gaharu,” jelas Ngatiman di KPHP Kendilo, Kabupaten Paser, KalimantanTimur.

“Karena keberhasilan dari inokulasi akan sangat bergantung pada virulensi jamur jika terjadi infeksi jamur sehingga diperlukan ketelitian petani selama melaksanakan inokulasi,” tambahnya.

Peserta terlihat begitu antusias mengikuti sekolah lapang tersebut. Hal ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan peserta di sesi diskusi. Beberapa pertanyaan yang diajukan diantaranya: di mana tempat membeli bibit inokulan gaharu yang bagus, jenis pohon gaharu apa yang menghasilkan produk gaharu terbaik, bagaimana jika inokulan dilakukan pada pohon gaharu yang tumbuh secara alami dan bukan hasil budidaya, serta pada usia berapa gaharu bisa diinokulasi.

Sebagai informasi, terdapat  10 Kelompok Tani Hutan (KTH) yang ada di wilayah KPHP Kendilo yaitu KTH  Gunung Sampi Jaya, Alas Taka, Nyungen Jaya, Pudak Jaya, Niung Berjaya, Aper Sejahtera, Gawi Sabumi, Sei Pelian, Bawo Beras dan Aji Makmur.

KPHP Model Kendilo (Unit XXXIV) yang ada di Kabupaten Paser merupakan salah satu KPH yang  ada di Kalimantan Timur. Memiliki luasan 139.235 ha, KPHP Model Kendilo terdiri dari Hutan Lindung seluas ± 44.152 ha, Hutan Produksi Terbatas seluas± 34.032 ha dan Hutan Produksi seluas ± 61.051 ha. 

Sebagian besar tutupan lahan wilayah KPHP Kendilo adalah hutan (74,18%), yang terdiri dari hutan lahan kering sekunder (72,25%), hutan tanaman (1,90%) dan hutan rawa sekunder (0,03%). Sedangkan sisanya sekitar 25,82% merupakan areal bukan hutan yang terdiri dari semak belukar, belukar rawa, lahan terbuka, perkebunan, pertambangan, pertanian lahan kering dan tubuh air.***

Penulis : Khairiyah
Editor : Risda Hutagalung