Dientry oleh BALITEK DAS Solo - 14 December, 2020 - 645 klik
Profesor Riset KLHK Orasikan Pentingnya Sinergi Fungsi Hutan sebagai Pengatur Tata Air dan Penyerap Karbon

" Dalam orasinya yang berjudul Peningkatan Peran Hutan melalui Sinergi Fungsi Hutan sebagai Pengatur Tata Air DAS dan Penyerap CO2, Tyas mengungkapkan bahwa potensi sinergi fungsi hutan sebagai pengatur tata air DAS dan penyerap CO2 perlu dibangun. Hal ini penting sebagai upaya mitigasi perubahan iklim global. "

[FORDA] _Dalam orasi pengukuhannya sebagai Profesor Riset Bidang Konservasi Tanah dan Air, di Manggala Wanabakti, Jakarta, Kamis (3/12/2020) lalu, Prof. Ris. Dr. Ir. Tyas Mutiara Basuki, M.Sc, Peneliti Balai Litbang Teknologi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (Balitek DAS) – Badan Litbang dan Inovasi (BLI) menyampaikan pentingnya sinergi fungsi hutan sebagai pengatur tata air dan penyerap karbon.  

Dalam orasinya yang berjudul Peningkatan Peran Hutan melalui Sinergi Fungsi Hutan sebagai Pengatur Tata Air Daerah Aliran Sungai dan Penyerap CO2, Tyas mengungkapkan bahwa potensi sinergi fungsi hutan sebagai pengatur tata air DAS dan penyerap CO2 perlu dibangun. Hal ini penting sebagai upaya mitigasi perubahan iklim global.

"Dalam pelaksanaan RHL (Rehabilitasi Hutan dan Lahan) di dalam maupun di luar kawasan harus meningkatkan sinergi fungsi hutan sebagai pengatur tata air dan penyerap karbon," kata Tyas di hadapan Majelis Pengukuhan Profesor Riset, Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) mewakili Menteri LHK, dan para undangan yang hadir.

"Sinergi yang dimaksud di sini adalah integrasi dua atau lebih aspek yang dapat meningkatkan manfaat keduanya, dibandingkan jika masing-masing bekerja secara sendiri-sendiri," tegasnya.

Menurutnya sinergi fungsi hutan dalam mengatur tata air DAS dan menyerap CO2 tercermin dari peningkatan luas hutan. Hal ini dapat meningkatkan penyerapan COdari atmosfer sekaligus meningkatkan pengendalian puncak-puncak debit, erosi-sedimentasi, dan meningkatkan aliran dasar pada beberapa kondisi biofisik tertentu. Secara global juga dapat menyuplai kelembaban atmosfer yang menstimulasi terjadinya hujan.

"Peningkatan sinergi fungsi hutan dapat dilakukan melalui pemilihan jenis yang sesuai dengan persyaratan tumbuh tanaman, memperhatikan proporsi hutan alam dengan hutan tanaman dalam DAS, penanaman campuran, memperhitungkan jarak tanam, dan penerapan konservasi tanah dan air," jelas Tyas.

Pengukuhan perempuan kelahiran Nganjuk, Jawa Timur ini tentunya menambah ahli konservasi tanah dan air di Indonesia. Tyas merupakan profesor riset ke-575 dari 8.790 peneliti di Indonesia dan profesor riset ke-36 dari 460 peneliti di Kementerian LHK. Sedangkan di Balitek DAS, Tyas merupakan profesor riset ke-2 setelah Prof. Ris. Dr. Ir. Irfan Budi Pramono, M.Sc, yang dilantik pada Juli 2020 lalu.

Bersamaan dengan Tyas, empat peneliti BLI lainnya juga dikukuhkan menjadi profesor riset, yaitu Dr. Ir. Mudji Susanto, M.P (Bidang Genetika dan Pemuliaan Tanaman), Dr. Ir. A. Y. P. Bambang Catur Widyatmoko, M.Agr (Bidang Genetika Molekuler); Dr. Haruni Krisnawati, S. Hut., M.Si (Bidang Perencanaan Hutan), dan Dr. Ir. Rina Laksmi Hendrati, M.P (Bidang Genetika dan Pemuliaan Tanaman). Dengan pengukuhan ini, BLI Kementerian LHK saat ini memiliki 39 profesor riset.

Menteri LHK dalam sambutannya yang dibacakan oleh Wakil Menteri LHK, Dr. Alue Dohong, M.Sc. menegaskan bahwa profesor riset bukanlah akhir dari karier seorang peneliti. Gelar tertinggi tersebut menuntut tanggung jawab yang lebih besar. Profesor riset seyogyanya memberikan motivasi dan inspirasi untuk mewujudkan terobosan baru dalam karya ilmiah yang bermanfaat bagi masyarakat, nusa dan bangsa.

"Pengukuhan gelar ini merupakan motivasi untuk membangkitkan inspirasi baru, guna melahirkan terobosan-terobosan berupa karya-karya ilmiah yang lebih bermanfaat bagi masyarakat luas, Indonesia maupun dunia,” pesan Menteri LHK.

“Selain itu, profesor riset harus memiliki pribadi yang unggul yaitu mampu menjaga lisan dan tindakan sebaik-baiknya. Profesor riset harus mendorong inovasi menjadi tradisi atau budaya, termasuk menjadi panutan baik aktivitas di dalam atau di luar KLHK," tambahnya.

Di akhir sambutannya, Menteri LHK berharap, peningkatan jumlah profesor riset di Kementerian LHK semakin memajukan riset dan inovasi lebih baik di masa mendatang.***THS

Proses pengukuhan tersebut dapat disimak kembali pada kanal YouTube Badan Litbang dan Inovasi Kementerian LHK pada link: https://bit.ly/3g0ahcf

Bahan orasi Dr. Ir. Tyas Mutiara Basuki juga dapat diunduh di https://bit.ly/36uBlx4

----------------------

Balai Litbang Teknologi Pengelolaan DAS (Balitek DAS)

Website:  http://balitekdas.id

Jl. Jend. A. Yani Pabelan Kotak Pos 295, Surakarta 57012, Telp.  0271 - 716709, Fax.   0271 – 716959

 

Penulis : Tri Hastuti
Editor : Risda Hutagalung