Dientry oleh BALITEK DAS Solo - 28 December, 2020 - 573 klik
Balitek DAS dan Perum Perhutani KPH Surakarta Tambah Koleksi Taman Sakura Lawu

" Lawu merupakan pusat peradaban klasik dan modern. Ini menjadi tonggak sejarah dan kekuatan untuk mewujudkan Taman Sakral menjadi Sakura Torium di masa mendatang "

[FORDA] _Dengan protokol kesehatan, Balai Litbang Teknologi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (Balitek DAS) bersama Perum Perhutani KPH Surakarta melakukan penanaman di Taman Sakura Lawu (Sakral), Cemoro Kandang, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Rabu (23/12/2020). Sebanyak 31 batang pohon sakura jenis Prunus cerasoides setinggi 1,5 - 2 meter yang berasal dari Kebun Raya Cibodas-LIPI ditanam untuk menambah koleksi taman yang pernah dikunjungi Menteri LHK ini.

"Saya berterima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat, sehingga kegiatan penanaman ini berhasil dllaksanakan. Kegiatan ini tidak hanya refreshing bagi kita semua, tetapi bukti dukungan kita terhadap pengembangan Taman Sakral," kata Slamet Edi Sumanto, S. Sos., M.Si., Plt Kapala Balitek DAS dalam sambutannya.

Slamet berharap Taman Sakral ini bisa menjadi wahana riset dan edu-ekowisata berbasis konservasi ex-situ berbagai spesies sakura yang memberikan manfaat bagi wisata, sosial, ekonomi, dan kegiatan penelitian dan pengembangan. Untuk mencapai ini, diharapkan kolaborasi antara 5 pihak yaitu Balitek DAS, Perum Perhutani KPH Surakarta, FMIPA Biologi UNS, Kebun Raya Cibodas LIPI, dan CSR PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia tetap berlanjut.

Terkait itu, Sugi Purwanta, S.Hut., M.Sc., KKPH Perum Perhutani Surakarta menyampaikan bahwa proses kegiatan penanaman saat ini merupakan kelanjutan dari proses penanaman sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan Taman Sakral ini telah mendapat dukungan dari berbagai pihak untuk menjadi destinasi wisata sekaligus inspirasi pembangunan wisata di Lawu.

"Sebelumnya, tahun 2018, Ganjar Pranowo, Gubernur Jateng melakukan penanaman sekaligus meresmikan keberadaan Taman Sakral ini. Pertengahan tahun 2020, Menteri LHK beserta jajarannya juga berkenan menanam sakura di lokasi ini," kata Sugi.

"Dukungan tersebut sekaligus amanah bagi pengembangan Taman Sakral ke depan untuk menjadi tujuan wisata yang menarik dan mandiri," tegasnya.

Sementara itu, Pamungkas Buana Putra, S.Hut., M.Si., Peneliti Balitek DAS sekaligus Koordinator Pembangunan Taman Sakral, menceritakan desain, filosofi, dan proses pengembangan Taman Sakral yang sudah berjalan selama tiga tahun.

"Lawu merupakan pusat peradaban klasik dan modern. Ini menjadi tonggak sejarah dan kekuatan untuk mewujudkan Taman Sakral menjadi Sakura Torium di masa mendatang," harap Pamungkas.

"Koleksi sakura yang ada sekarang ini merupakan milestone untuk menanam beragam jenis sakura termasuk yang jenis asli Indonesia. Branding kawasan ini adalah prunus story. Setiap orang yang masuk kawasan ini akan mendapat edukasi tentang prunus," pungkasnya.***

--------------------- 

Informasi Lebih Lanjut:

Balai Litbang Teknologi Pengelolaan DAS (Balitek DAS)

Website :  http://balitekdas.id

Jl. Jend. A. Yani Pabelan Kotak Pos 295, Surakarta 57012, Telp.  0271 - 716709, Fax.   0271 – 716959

Penulis : Tim Sakura
Editor : Risda Hutagalung