Dientry oleh BP2TSTH Kuok - 19 January, 2021 - 708 klik
Potensi Pemanfaatan Sinar Ultraviolet-C untuk Menjaga Kualitas Teh Daun Kelor

" Penyinaran ultraviolet-C merupakan salah satu teknik pengolahan non-thermal yang dinilai cocok untuk diaplikasikan pada proses pembuatan teh kelor, mengingat bahwa daun kelor memiliki kandungan nutrisi yang cukup tinggi yang sensitif terhadap suhu tinggi. "

Oleh: Primawati Yenni Fauziah, S.T.P., M.Sc

Peneliti Silvikultur - BP2TSTH Kuok

Kelor (Moringa oleifera L.) merupakan salah satu hasil hutan non kayu dengan beragam manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh. Beberapa manfaat daun kelor diantaranya sebagai anti stres, menurunkan gula darah, mengurangi peradangan, menurunkan kolesterol, serta kaya akan antioksidan. Antioksidan merupakan senyawa kimia yang membantu tubuh untuk menangkal dan mengurangi dampak negatif radikal bebas, sehingga menghambat kerusakan sel-sel tubuh.

Potensi kelor sebagai obat herbal atau obat tradisional untuk meringankan berbagai macam penyakit juga sudah banyak dikaji. Bentuk olahan daun kelor yang paling sederhana dan paling sering ditemui di masyarakat adalah dengan memanfaatkannya sebagai sayur. Pada kenyataannya, daun kelor tidak hanya dapat dimanfaatkan sebagai sayur, tetapi juga dapat dikonversi menjadi beragam produk turunan lainnya.

Dalam upaya pengembangan paket Iptek yang dihasilkannya, Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Serat Tanaman Hutan (BP2TSTH) mengolah daun kelor menjadi beragam produk diversifikasi. Ragam produk olahan kelor yang dihasilkan antara lain teh daun kelor, teh celup kelor, tepung kelor, dan sabun kelor.

Pemanfaatan dan pengolahan daun kelor menjadi beragam produk tersebut ditujukan agar masyarakat dapat mengonsumsi kelor secara mudah dengan beragam pilihan. Tujuan lain dari pengolahan daun kelor adalah untuk menambah nilai guna serta nilai keekonomiannya. Di samping itu, pengolahan produk berbasis daun kelor tersebut dapat memperpanjang masa simpan daun kelor itu sendiri. Untuk menghasilkan teh dengan kualitas baik, daun kelor sebagai bahan baku harus ditangani dan diproses dengan cara yang baik.

Berbagai cara dan metode, dari aspek pengolahan dan penyimpanan terus dikembangkan BP2TSTH Kuok untuk menghasilkan produk turunan daun kelor dengan kualitas baik. Salah satu perlakuan pendahuluan yang tengah dikembangkan saat ini adalah aplikasi penyinaran ultraviolet-C.

Penyinaran ultraviolet-C merupakan salah satu teknologi pengolahan dengan cara memanfaatkan sinar ultraviolet secara sengaja dan terarah, dalam jumlah dan dosis terukur, dengan tujuan tertentu. Penyinaran ultraviolet-C merupakan salah satu teknik pengolahan non-thermal yang dinilai cocok untuk diaplikasikan pada proses pembuatan teh kelor, mengingat bahwa daun kelor memiliki kandungan nutrisi yang cukup tinggi yang sensitif terhadap suhu tinggi.

Hasil penelitian D`Hallewin et al.,2013; Guo et al., 2015, menunjukkan bahwa aplikasi penyinaran ultraviolet-C dalam dosis rendah diketahui dapat mempertahankan kualitas serta memperpanjang masa simpan buah dan sayuran daun. Pada prinsipnya, proses penyinaran ini bertujuan untuk membunuh cemaran biologis dari bakteri patogen, virus, jamur, dan serangga yang dapat merusak bahan.

Publikasi hasil penelitian Vergne et al., 2018; Liao et al., 2016, menyebutkan bahwa aplikasi penyinaran ultraviolet-C pada teh hijau, dalam jumlah dan dosis yang tepat, dapat memperpanjang masa simpan teh tanpa menurunkan/merusak kandungan nutrisi di dalamnya, serta menghasilkan produk akhir yang bersifat aman (non-toxic). Dalam publikasi yang lain, Vieira et al., 2013 menyebut bahwa aplikasi penyinaran ultraviolet-C tidak berpengaruh terhadap warna, aroma, dan rasa.*** 

Photo credit: Ilustrasi Sinar Gamma dari Scientia Holticulturae

Teh Daun Kelor, Produk BP2TSTH Kuok

 

Informasi teknis silakan hubungi: 

primawatiyenni1306@gmail.com

 

Editor : Risda Hutagalung