Dientry oleh Muhamad Sahri Chair - 27 January, 2021 - 679 klik
BLI Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Provinsi Kalsel

" Segenap jajaran BLI juga menyampaikan keprihatinannya atas musibah banjir ini dan berharap bantuan kebutuhan pokok bagi warga dapat turut menumbuhkan semangat masyarakat terdampak dalam menjalani aktivitas kehidupan sehari-hari "

[FORDA]_Musibah banjir di Provinsi Kalimantan Selatan yang telah merendam 11 Kabupaten Kota beberapa pekan lalu kini mulai berangsur-angsur surut. Warga yang sempat mengungsi sudah mulai kembali ke rumah masing-masing. Akan tetapi terdapat beberapa kendala yang kini dihadapi warga setelah banjir mulai mereda, diantaranya adalah pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari seperti sembako, beras dan air bersih.

Untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak banjir, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Unit Kerjanya yang berada di Provinsi Kalimantan Selatan turut berempati dan peduli dengan membentuk Tim Reaksi Cepat Banjir KLHK. Tim dengan slogan Peduli Banjir Kalsel tersebut langsung bergerak mengirimkan bantuan sembako ke 2 (dua) Kabupaten yaitu Batola dan Hulu Sungai Tengah, (26/1/2021).

Balai Litbang LHK Banjarbaru, salah satu unit kerja Badan Litbang dan Inovasi KLHK yang berlokasi di Banjarbaru turut berkontribusi mengirimkan para relawan. Sebanyak delapan pegawai diturunkan untuk membantu mulai dari persiapan packing bahan bantuan sampai distribusi, mereka adalah Budi Hermawan, Dian Cahyo Buwono, Krisna Irawan, Supriyadi, Arif Susianto, Arief Nurlyanto, Ahmad Ali Mustofa, dan Nanda. Tim dari BP2LHK Banjarbaru selanjutnya bergabung kedalam tim Balai PSKL Kalimantan dan BKSDA Kalimantan Selatan untuk menyalurkan bantuan ke Kabupaten Batola, tepatnya ke Desa Jejangkit Muara, RT. 6, Kecamatan Jejangkit.

Berdasarkan informasi yang diberikan Arief Nurlyanto, salah satu anggota Tim Reaksi Cepat Banjir KLHK dari BP2LHK Banjarbaru, kondisi Desa Jejangkit Muara yang terdiri dari 84 rumah dan 102 KK sangat memprihatinkan. Masih terdapat genangan air setinggi lutut orang dewasa. Hal ini dikarenakan desa Jejangkit Muara merupakan desa yang terdampak langsung musibah banjir dengan ketinggian air 50 - 100 cm.

Arief yang dihubungi melalui pesan singkat menginformasikan bahwa bantuan yang disalurkan ke Desa Jejangkit sebanyak 86 bungkus sembako dan beras. Bantuan tersebut diterima langsung oleh Ketua RT.6 Desa Jejangkit, Husaini beserta warga. Tidak hanya itu, sebelumnya sebanyak 14 bungkus sembako dan beras juga dibagikan kepada warga sekitar yang tetap bertahan di rumah masing-masing sepanjang jalan menuju Desa Jejangkit.

Sementara itu, Tim Reaksi Cepat Banjir KLHK lainnya bergerak ke Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST). Tim yang terdiri dari BPHP Wilayah IX Banjarbaru, BPKH Wilayah V Banjarbaru dan BPDASHL Barito terlebih dahulu berkoordinasi dengan BPBD Kab. HST sekaligus mencari informasi Desa yang sangat memerlukan bantuan dan meminta izin untuk masuk wilayah Kabupaten HST.

Informasi yang diperoleh dari Lilis Kurniati, Kepala Sub Bagian Data dan Informasi BP2LHK Banjarbaru, lokasi penyaluran bantuan Tim Reaksi Cepat Banjir KLHK yang terdapat di Kabupaten HST berada di 3 (tiga) titik lokasi. Untuk menuju ke lokasi, tim ini didampingi oleh Tim BPK TAGANA Kabupaten HST yang telah mengenal lokasi penyaluran bantuan.

Tiga lokasi penyaluran bantuan tersebut adalah Desa Baru Kec. Batu Benawa Kab. HST RT 02 dan RT.05 sebanyak 63 KK terdampak bencana banjir dan 21 KK rumah hancur total. Di lokasi tersebut juga ditemukan satu jembatan penghubung antar RT putus total. Lokasi kedua adalah Desa Bulayak Kec. Hantakan RT.02 sebanyak 33 KK terdampak dengan 24 rumah hancur total. Lokasi ketiga adalah Desa Alat Seberang Kec. Hantakan, RT. 03 sebanyak 115 KK terdampak dengan 37 rumah hancur total, selain itu satu musholla juga dikabarkan hilang karena terseret arus Banjir Bandang disertai longsor serta tiga jembatan putus total.

Segenap jajaran BLI juga menyampaikan keprihatinannya atas musibah banjir ini dan berharap bantuan kebutuhan pokok bagi warga dapat turut menumbuhkan semangat masyarakat terdampak dalam menjalani aktivitas kehidupan sehari-hari.*MSC

Penulis : Muhamad Sahri Chair
Editor : Yayuk Siswiyanti