Dientry oleh BP2LHK Makassar - 03 February, 2021 - 710 klik
Solidaritas BLI untuk Korban Gempa Sulbar

" Salah seorang warga terdampak gempa menuturkan bahwa bantuan dari tim relawan sangat ditunggu oleh warga, terutama tenda dan bahan makanan pokok. Dengan kedatangan tim relawan dari KLHK dan relawan lainnya, warga sangat terbantu "

[FORDA] _Gempa bumi yang mengguncang Sulawesi Barat, Kamis 14 Januari 2021 telah menimbulkan banyak korban jiwa, mengakibatkan kerusakan rumah dan infrastruktur. Sebagian besar warga terdampak gempa mengungsi di tenda-tenda darurat karena khawatir ada gempa susulan. Bahkan setelah gempa mereda, masih banyak warga yang tetap bertahan di sana, karena sebagian besar rumah mereka rusak berat bahkan ada yang hancur.

Guna meringankan beban masyarakat terdampak gempa yang tinggal di tenda pengungsian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui unit kerjanya di Sulawesi Selatan membentuk Tim Tanggap Darurat Gempa SulBar di bawah koordinasi Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sulawesi dan Maluku. Balai Litbang LHK Makassar sebagai salah satu unit kerja Badan Litbang dan Inovasi KLHK di wilayah Sulawesi turut berkontribusi dengan mengirimkan bantuan berupa kebutuhan darurat pengungsi beserta beberapa relawan.

Bantuan tahap pertama disalurkan Rabu 20 Januari 2021 berupa terpal, sembako, keperluan bayi dan obat-obatan. Bantuan tersebut diserahkan oleh Plt. Kepala Balai Litbang LHK Makassar, Heru Setiawan, S. Hut., M. Sc melalui posko tanggap darurat bencana KLHK di Kantor BPDAS HL Jeneberang-Saddang.

Jumat 29 Januari 2021, Balai Litbang LHK Makassar kembali mengirimkan bantuan berupa tenda, tikar/karpet, sembako, peralatan mandi/cuci, keperluan bayi, obat-obatan dan baju anak. Bantuan tahap kedua ini diberikan ke dua titik lokasi bencana di Kecamatan Malunda Kabupaten Majene, yaitu Desa Makatta yang terdiri dari 7 dusun, dan Desa Salutahongan yang terdiri dari 5 dusun.  

Berdasarkan keterangan Haris Said, salah satu relawan Balai Litbang LHK Makassar, jumlah warga terdampak gempa di Desa Makatta sekitar 2.000 jiwa. Terdapat satu korban jiwa atas nama Kasman yang merupakan Kepala Desa Makatta. Sebanyak 400 rumah dan 7 masjid rusak akibat gempa, mulai dari rusak ringan, sedang hingga berat.

Sementara itu, di Desa Salutahongan, jumlah warga terdampak gempa sebanyak 1.422 jiwa dan 295 KK. Gempa di desa ini juga mengakibatkan kerusakan rumah sebanyak 220 dan 4 masjid. Titik lokasi di Desa Salutahongan yang jauh dari jalan akses dengan kondisi medan yang relatif berat sempat menyulitkan tim relawan. Namun berkat dukungan kendaraan yang tangguh dan semangat solidaritas, akhirnya tim relawan berhasil mencapai lokasi dan disambut warga dengan gembira.

Salah seorang warga terdampak gempa, Arjun, 23 tahun, menuturkan bahwa bantuan dari tim relawan sangat ditunggu oleh warga, terutama tenda dan bahan makanan pokok. Dengan kedatangan tim relawan dari KLHK dan relawan lainnya, warga sangat terbantu.

Secara khusus, Plt. Kepala Balai Litbang LHK Makassar, Heru Setiawan, S. Hut., M. Sc mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada para donatur, baik internal maupun eksternal, yang telah mempercayakan penyaluran bantuan korban gempa SulBar melalui Balai Litbang LHK Makassar. Terima kasih juga disampaikan kepada jajaran pimpinan KLHK di SulSel dan Badan Litbang dan Inovasi KLHK atas segala dukungan terhadap kegiatan ini.***

Penulis : BP2LHK Makassar
Editor : Risda Hutagalung