Dientry oleh BP2TKSDA Samboja - 11 February, 2021 - 428 klik
Balitek KSDA dan STIKES Samarinda Kembangkan Produk Hasil Olahan Tumbuhan Obat

" Balitek KSDA tahun ini memiliki beberapa jenis tumbuhan target yang diharapkan dapat memberikan output tidak hanya informasi kandungan fitokimia, namun juga produk konsumsi maupun produk untuk meningkatkan ekonomi keluarga yang dapat dipergunakan oleh masyarakat "

[FORDA]_Sebagai salah satu areal kawasan hutan dengan potensi biodiversitas tumbuhan yang tinggi, Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Hutan Penelitian Samboja menjadi lokasi penelitian prioritas nasional dengan tema Pemanfaatan Berkelanjutan Tumbuhan sebagai Bahan Baku Herbal.

Untuk memaksimalkan potensi tersebut, Balai Litbang Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam (Balitek KSDA) Samboja sebagai pengelola KHDTK Samboja dan koordinator pelaksana kegiatan penelitian tanaman herbal menggandeng Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Samarinda untuk bekerjasama mengembangkan produk hasil olahan tumbuhan obat.

Menurut, Noorcahyati, Peneliti Balitek KSDA alasan melibatkan STIKES Samarinda karena mereka mempunyai keunggulan/potensi laboratorium uji kandungan tumbuhan yang lebih lengkap. Lebih lanjut Noorcahyati selaku koordinator kegiatan penelitian tumbuhan herbal di Balitek KSDA Samboja menyampaikan bahwa pada tahun ini diharapkan dapat terbangun pusat tumbuhan herbal di KHDTK Samboja sebagai salah satu luaran kegiatan. "Balitek KSDA tahun ini memiliki beberapa jenis tumbuhan target yang diharapkan dapat memberikan output tidak hanya informasi kandungan fitokimia, namun juga produk konsumsi maupun produk untuk meningkatkan ekonomi keluarga yang dapat dipergunakan oleh masyarakat" kata Noorcahyati.

Sementara itu, Kepala Balitek KSDA Samboja, Dr. Ishak Yassir juga menyampaikan bahwa pemilihan STIKES Samarinda karena dinilai telah memiliki pengalaman dan kemampuan dalam penelitian terkait. Hal ini diungkapkan oleh Ishak, saat membuka diskusi di Ruang Rapat Balitek KSDA, Senin, 8/2/21.

Lebih lanjut, pada sambutannya Ishak berharap para peneliti di Balitek KSDA maupun STIKES Samarinda dapat memanfaatkan peluang penelitian ini untuk mendapatkan hasil yang maksimal sesuai tema yang telah ditetapkan. Tidak hanya sebatas luaran ilmiah berupa artikel ilmiah sebagai karya bersama, namun juga dapat memberikan dampak langsung dan nilai tambah baik kepada masyarakat dan lingkungan sekitar” kata Ishak.

Sementara itu, Ketua STIKES Samarinda, Supomo, S.Si, M.Si, Apt., dalam diskusi ini menyambut baik usulan kegiatan kerja sama yang akan dilakukan dan mempersilahkan para peneliti Balitek KSDA untuk memanfaatkan sumber daya yang ada di STIKES Samarinda. "Dengan kerja sama ini, kami juga merasa sangat terbantu karena masih banyak jenis tumbuhan yang belum kami ketahui, namun sebenarnya memiliki potensi kandungan bioaktif yang dapat kita gunakan tidak hanya sebagai bahan baku medis, namun juga pemanfaatan lain seperti kosmetik dan parfum" terang Supomo.

Dalam kesempatan ini juga dilakukan penyerahan buku hasil penelitian bersama peneliti Balitek KSDA dan STIKES Samarinda yang berjudul "Atasi Diabetes Melitus Dengan Tumbuhan Herbal Akar Kuning". Buku ini merupakan hasil kerjasama penelitian Balitek KSDA dan STIKES Samarinda dengan tujuan diseminasi khasiat dan penggunaan Akar Kuning (Fibraurea tinctoria Lour.) sebagai bahan baku herbal obat, khususnya dalam mengatasi penyakit Diabetes Melitus atau yang dikenal secara umum sebagai penyakit gula atau kencing manis. TIA

Penulis : Agustina DS
Editor : Muhamad Sahri Chair