- Strategi Media Sosial BP2TSTH dalam Penyebaran Informasi Litbang – Baca Selanjutnya
- FORDA Survey – Baca Selanjutnya
- Laporan Kinerja BLI Tahun 2017 (informasi pelaksanaan kegiatan di BLI) – Baca Selanjutnya
- Berbagai Potensi dan Peluang Penelitian bagi Mahasiswa di BP2LHK Aek Nauli – Baca Selanjutnya
- Mengubah Limbah Kayu Hutan Rawa Gambut Bekas Kebakaran Menjadi Arang Kompos dan Cuka Kayu – Baca Selanjutnya
- PUI 2018, Balitek DAS akan Bersinergi dengan B2P2BPTH Yogyakarta – Baca Selanjutnya
Dientry oleh
Rizda -
06 June, 2012 -
1733 klik
Presiden Mencanangkan Tahun Badak Internasional Tahun 2012 Bersamaan dengan Peringatan Hari Lingkungan Hidup Dunia
Pada hari Selasa, 5 Juni 2012, Presiden SBY di Istana Negara akan mencanangkan Tahun Badak Internasional Tahun 2012 bersamaan dengan Peringatan Hari Lingkungan Hidup Dunia. Pencanangan International Year of the Rhino 2012 diharapkan dapat menjadi momentum menggalang kepedulian dan aksi bersama masyarakat dunia dalam mendorong pelestarian badak. Badak di seluruh dunia saat ini menghadapi ancaman perburuan liar yang mengincar cula mereka untuk digunakan sebagai bahan obat-obatan tradisional. Selain perburuan liar, khususnya badak di Indonesia menghadapi ancaman penurunan kualitas maupun kuantitas akibat berbagai aktivitas manusia seperti perambahan dan konversi hutan.
Pencanangan Tahun Badak Internasional sebagaimana yang telah diinisiasi oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN) dan didukung oleh negara-negara yang menjadi daerah sebaran badak dunia, yaitu Mozambique, Kenya, Afrika Selatan, Zimbabwe, Botswana, Namibia, Bhutan, Nepal, India dan Malaysia. Hal ini merupakan langkah positif dan strategis untuk menggalang dukungan dan peran serta para pihak dalam memperkuat upaya penyelamatan dan pemulihan populasi badak di seluruh dunia.
Saat ini di seluruh dunia terdapat 5 (lima) jenis badak yang tersebar di berbagai negara (range countries). Indonesia memiliki dua jenis badak yaitu badak Sumatra (Dicerorhinus sumatrensis) dan badak Jawa (Rhinoceros sondaicus). Kedua spesies tersebut masuk dalam kategori sangat terancam punah karena populasinya mengalami penurunan drastis dalam tiga dekade terakhir. Selain itu, terdapat populasi badak india (Rhinoceros unicornis) yang tersebar di Nepal, India, dan Bhutan; badak putih (Ceratotherium simum) di Botswana, Pantai Gading, Republik Demokrasi Kongo, Kenya, Namibia, Afrika Selatan, Swaziland, Zambia, Zimbabwe; dan badak hitam (Diceros bicornis) yang populasinya tersebar di Kamerun, Kenya, Afrika Selatan, Tanzania, Namibia, Ethiopia, Rwanda, Swaziland, Tanzania, Zimbabwe, Zambia, dan Botswana.