Dientry oleh Rizda - 09 February, 2017 - 3767 klik
Kelahiran Anoa di ABC BP2LHK Manado, Harapan Baru Konservasi di Indonesia

BP2LHK Manado (Manado, 08/02/2017)_Penantian panjang kelahiran anoa di Anoa Breeding Centre (ABC) BP2LHK Manado akhirnya membuahkan hasil. Selasa (07/02), Denok, salah satu anoa di ABC melahirkan bayi anoa dengan berat 5,2 kg dan panjang 49 cm secara normal dibantu tim dan dokter hewan ABC. Kelahiran bayi anoa ini menjadi harapan baru konservasi di Indonesia mengingat populasi anoa yang terus menurun.

Diah Irawati Dwi Arini, S.Hut, M.Sc. peneliti Anoa di BP2LHK Manado mengatakan bahwa menurut data dari IUCN redlist jumlah Anoa dewasa yang ada sekarang hanya sekitar 2500-an ekor saja.

“Perburuan dan kerusakan habitat anoa adalah penyebab utama menurunnya populasinya di alam karena Anoa digolongkan sebagai Forest Depending Species dimana dia sangat tergantung sekali hidupnya dengan hutan. Jadi kalau hutan rusak, kelangsungan hidupnya pasti sangat terancam,” kata Arini.

Sebagaimana diketahui, anoa (Buballus sp.) menjadi salah satu pengisi keanekaragaman hayati di kawasan Wallacea yang perlu diperjuangkan kelestariannya. Anoa adalah hewan endemik Sulawesi yang saat ini termasuk dalam kategori genting  dan dilindungi oleh Undang-undang No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

Anoa juga digolongkan sebagai satwa terancam punah dalam IUCN Red List Of Threatened Animal (The International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources) dan masuk ke dalam Apendix I CITES (The Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Flora and Fauna).

Sebagai salah satu upaya melestarikan anoa secara ex-situ, tahun 2011, Balai Litbang Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Manado menjalin kerjasama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara melalui kegiatan penelitian dan pengembangan.

Tanggal 5 Februari 2015, kegiatan konservasi ex-situ anoa atau yang lebih dikenal dengan sebutan Anoa Breeding Centre (ABC) BP2LHK Manado ini diresmikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ibu Siti Nurbaya Bakar.

Sampai tahun 2016, anoa yang berada di kandang BP2LHK Manado berjumlah 7 ekor, terdiri dari 2 ekor anoa jantan dan 5 ekor betina. Anoa tersebut merupakan hasil sitaan dan penyerahan secara sukarela dari masyarakat ke BKSDA Sulawesi Utara untuk dibesarkan dan dikembangbiakkan melalui kegiatan penelitian dan pengembangan di BP2LHK Manado.

ABC BP2LHK Manado sebelumnya telah melakukan dua kali perkawinan secara alami namun anak anoa belum selamat saat proses kelahiran.  Kelahiran tersebut tercatat tanggal 16 Agustus 2015 yang terkendala belum adanya dokter tetap di ABC; dan tanggal 23 Juni 2016, dokter hewan support dari PT. Cargill sudah ada, tetapi anoa belum dipindahkan ke kandang yang luas.

Dari pengalaman tersebut, peneliti di ABC BP2LHK Manado memetik pelajaran antara lain perlunya dokter hewan yang standby di kandang untuk memeriksa kesehatan dan penanganan kelahiran. Selain itu, anoa yang hamil perlu dipindahkan ke kandang yang luas agar menyerupai habitat aslinya dan anoa bisa banyak bergerak, serta Standar Operasional Prosedur (SOP) sangat penting dalam penanganan kelahiran anoa.

“Belajar dari kejadian kemarin, kami tidak ingin terulang lagi makanya sebelumnya kami sudah menyusun SOP untuk penanganan kelahiran Anoa agar segala kemungkinan yang terjadi pada proses kelahiran bisa kami cover dengan prosedur yang benar,” kata Margaretta Christita, S.Hut, peneliti sekaligus Humas di ABC BP2LHK Manado pada saat Konferensi Pers Kelahiran Anoa.

Pentingnya SOP juga sangat dirasakan oleh drh. Adven TAJ Simamora Dokter Hewan di ABC BP2LHK Manado pada saat membantu proses kelahiran Anoa.

“Anoa Denok sudah terlihat menyendiri sekitar pukul 11.00 dan dari pengematan kami melalui CCTV, proses kontraksi terjadi pada pukul 14.00. Awalnya kami hanya memantau dan membiarkan secara alami proses persalinan tersebut apalagi pada pukul 15.50 kaki bayi Anoa sudah terlihat keluar, akan tetapi setelah beberapa lama ternyata tak kunjung melahirkan, sehingga sesuai SOP tim memutuskan untuk mengambil tindakan,” kata drh. Adven.

Menurut drh. Adven, langkah tim ABC untuk mengambil tindakan pada saat itu terbukti tepat karena  kondisi bayi anoa dalam posisi Distoksia atau dalam istilah manusia sungsang. Hal ini menyebabkan induk anoa, Denok kesulitan untuk melahirkan, apabila tidak dilakukan tindakan sesuai SOP dikhawatirkan akan mengancam nyawa Anoa itu sendiri.

“Kami mulai melakukan tindakan penanganan dengan melakukan reposisi dan penarikan bayi Anoa yang sungsang tersebut pada pukul 17.16 dan empat menit kemudian bayi Anoa lahir. Penanganan yang kami lakukan ini tentunya sesuai dengan SOP agar induk Anoa tidak stres. Selain itu, kami tegaskan tidak ada perlakuan kasar, karena ini juga bisa membuat bayi maupun induk Anoa menjadi tidak nyaman," jelas drh. Adven.***MF

 

Artikel terkait :

Konferensi Pers Kelahiran Anoa (Buballus sp.) di ABC BP2LHK Manado

ABC Manado in action 2017

Berita FORDA_Aliansi Tompotika Berburu Ilmu Konservasi Anoa Ke ABC

Berita FORDA_BP2LHK Manado Dikling ke Anak Anak Balita

Berita FORDA_Delegasi ACIAR Kagumi ABC dan Arboretum yang dibangun BP2LHK Manado

Berita FORDA_Sinergi Berbagai Pihak Dalam Pengembangan Anoa Breading Center BP2LHK

Berita FORDA_Sinergi Berbagai Pihak Dalam Pengembangan Anoa Breading Center BP2LHK

Berita FORDA_Pendidikan Konservasi Anoa di SD GMIM Kima Atas dan SD Inpres Mapanget Barat, Manado

Berita FORDA_Kekuatan Jejaring Pemuda dan Sosial Media Dalam Mendukung Konservasi

Volunteer Activities: “A Story of Conservation Experience and Shortcut to improve your English Skill”

Kegiatan Volunteering Mewarnai Geliat Konservasi Anoa

Berita FORDA_Keberadaan Dokter Hewan, Untuk Memenuhi Kebutuhan Perawatan & Pemeliharaan Anoa

Berita FORDA_Gubernur Dukung Anoa Breeding Centre BP2LHK Manado

Berita FORDA_Konservasi Anoa, Menyentuh Hati Biologist Rusia

Berita FORDA_BP2LHK Manado Gandeng Mitra dalam Upaya Konservasi Anoa

Anoa Breeding Centre Gagasan Konservasi Anoa

------------------------------------------------------------------------------------

Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Manado

Jl. Raya Adipura Kel. Kima Atas, Kec. Mapanget, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Indonesia)

Email :

publikasi.bpkmdo@yahoo.com

bpk_mdo@yahoo.com

bpk_mdo@forda-mof.org

Website :

http://manado.litbang.menlhk.go.id

http://balithut-manado.org

E-Jurnal :

http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JWAS

 

Penulis : Muhammad Farid