SEKILAS INFO
- Strategi Media Sosial BP2TSTH dalam Penyebaran Informasi Litbang – Baca Selanjutnya
- FORDA Survey – Baca Selanjutnya
- Laporan Kinerja BLI Tahun 2017 (informasi pelaksanaan kegiatan di BLI) – Baca Selanjutnya
- Berbagai Potensi dan Peluang Penelitian bagi Mahasiswa di BP2LHK Aek Nauli – Baca Selanjutnya
- Mengubah Limbah Kayu Hutan Rawa Gambut Bekas Kebakaran Menjadi Arang Kompos dan Cuka Kayu – Baca Selanjutnya
- PUI 2018, Balitek DAS akan Bersinergi dengan B2P2BPTH Yogyakarta – Baca Selanjutnya
Dientry oleh
Rizda Hutagalung -
26 February, 2018 -
1192 klik
Mantan Dirjen BPDAS-PS Berharap Balitek DAS Jadi Pemandu Iptek Pengelolaan DAS
Balitek DAS (Solo, Februari 2018)_Dr. Ir. Harry Santoso, mantan Direktur Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial, Kementerian Kehutanan (2010-2012), menyatakan bahwa Balai Litbang Teknologi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (Balitek DAS) Solo yang merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Litbang dan Inovasi (BLI) harus bisa menjadi pemandu (leading the way) dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) pengelolaan DAS.
“Balitek DAS merupakan pusat unggulan dalam riset terapan dan pengembangan Iptek pengelolaan DAS, misalnya dalam bentuk pilot guna melayani kebutuhan lembaga induk, yaitu Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), khususnya Direkturat Jenderal Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (Ditjen PDASHL) sebagai pengguna,” kata Harry saat diwawancara secara langsung dalam majalah CerDAS Vol. 3 No. 1 Oktober 2017.
Harry berpendapat bahwa Balitek DAS dalam proses penelitian dan pengembangan serta hasil akhirnya haruslah selalu dikomunikasikan dengan pengguna atau Ditjen PDASHL sehingga dalam implementasi ke lapangan atau penyebaran ke masyarakat tidaklah salah. Oleh karena itu, Harry berharap Balitek DAS juga bisa berperan sebagai pengawal (guiding the move) penerapan Iptek terseut di lapangan.
“Seyogyanya Balitek DAS juga proaktif untuk ikut mengatasi kendala dan masalah yang dihadapi Ditjen PDASHL dalam mengimplementasikan pengelolaan DAS,” tegas Harry.
Terkait hal tersebut, Harry menyatakan ada 3 pekerjaan rumah yang harus dikaji oleh Balitek DAS yaitu internalisasi Rencana Pengelolaan DAS Terpadu (RPDAST) ke dalam RTRWP/K; pengarusutamaan konservasi keanekargaman hayati ke dalam pengelolaan DAS; serta dampak mempertahankan luas kawasan hutan minimal 30% dari luas DAS (terutama DAS-DAS prioritas).
Harry berharap adanya sinergisitas antara BLI (terutama Balitek DAS) dengan Ditjen PDASHL mampu menyelesaikan masalah-masalah dalam KLHK terutama dalam pengelolaan DAS. Namun hal tersebut harus diiringi dengan keteladanan nyata para pemimpin di semua lini, diawali dari inisiatif individu dan kelompok serta berlanjut hingga menjadi gerakan nasional.
“Soal-soal teknis telah ada solusinya. Tinggal mau dan mampukah para stakeholders dalam pengelolaan DAS di Indonesia melakukan proses pembelajaran dan perubahan paradigm,” tegas Harry.
Pada kesempatan lain, Ir, Edy Subagyo, Inspektur Wilayah I sekaligus mantan Kepala Balitek DAS Solo menyatakan bahwa UPT KLHK haruslah satu vektor, satu arah untuk mendukung prioritas pembangunan nasional. Begitu juga Litbang.
“Saya nilai, litbang telah menghasilkan banyak karya. Sayangnya, ada beberapa hasilnya yang belum dimanfaatkan oleh pengguna bahkan pihak intern KLHK. Padahal sebetulnya banyak hasil litbang yang bisa dipakai,” kata Edy.
Terkait hal tersebut, Edy berharap Litbang bisa proaktif dalam mengkomunikasikan dan mempromosikan hasil litbangnya ke pengguna terutama lingkup KLHK sehingga bisa menjawab segala permasalahan dan isu terkait KLHK.***
Informasi Lebih Lanjut:
Balai Litbang Teknologi Pengelolaan DAS (Balitek DAS)
Website : http://dassolo.litbang.menlhk.go.id
Jl. Jend. A. Yani Pabelan Kotak Pos 295, Surakarta 57012, Telp. 0271 - 716709, Fax. 0271 – 716959