Dientry oleh Rizda Hutagalung - 11 May, 2018 - 2151 klik
Persemaian Tanaman Langka Khas Yogyakarta di B2P2BPTH Bisa Jadi Laboratorium Kehati Mini Tingkat Provinsi

B2P2BPTH (Yogyakarta, 9/5/2018)_Balai Besar Litbang Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan (B2P2BPTH) memiliki persemaian tanaman langka khas Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Menurut peneliti Konservasi Sumber Daya Genetik B2P2BPTH, Lukman Hakim, S.Hut, MP, persemaian tersebut bisa jadi laboratorium alam keaneragaman hayati mini di tingkat DIY.

“Ini bisa menjadi laboratorium alam keaneragaman hayati mini di tingkat DIY, sebagai tempat penelitian maupun wisata ilmiah bagi para pelajar dan mahasiswa yang datang ke kantor B2P2BPTH,” kata Lukman Hakim, S.Hut, MP, saat berdiskusi dengan anggota tim Pengelolaan Pengembangan Jenis Khas DIY di persemaian, Selasa (17/4) lalu.

Hal ini disampaikannya mengingat kegiatan pengumpulan materi genetik, pembuatan bibit dan penyebarluasan jenis tanaman khas DIY ke masyarakat yang dilakukan B2P2BPTH ini sudah berlangsung sejak tahun 2008 sampai sekarang. Ini tentunya sangat mendukung program pelestarian tanaman langka dan khas daerah.

Selama 10 tahun terakhir, B2P2BPTH telah mengoleksi 33 jenis tanaman langka dan khas Yogyakarta, yang diantaranya memenuhi kriteria keendemikan, kekhasan dan andalan daerah. Selain itu juga memiliki manfaat ekonomi bagi masyarakat, baik dari bagian kayu, daun, kulit, buah dan akar sebagai bahan baku tanaman obat.

Tahun 2018, kegiatan pengelolaan pengembangan jenis tanaman langka khas DIY ini diawali dengan pemeliharaan persemaian yang terletak di tengah Arboretum sebelah utara gedung kantor B2P2BPTH. Kegiatan pemeliharaan persemaian yang utama adalah pembersihan dari rumput atau tumbuhan liar yang tumbuh di sekitar bedengan maupun di polibag sebagai pesaing bibit. Setelah itu dilakukan penghitungan jumlah bibit masing-masing jenis. Hal ini dilakukan agar mengetahui kegiatan penelitian yang bisa dikerjakan dari bibit yang tersedia.

Hasil kegiatan pemeliharaan dan pendataan menunjukkan, terdapat 48 jenis tanaman khas DIY di persemaian dan tiap jenis berbeda-beda jumlahnya. Ada yang lebih dari seratus, namun ada juga yang tidak sampai 10 bibit.

“Dari 48 jenis, yang jumlahnya cukup sebagai bahan untuk diteliti hanya 26 jenis, diantaranya Nogosari Putih, Kepel, Nam-nam dan Pronojiwo. Pada akhir tahun, sebagian akan digunakan sebagai materi uji jenis di Tahura Bunder,” kata Lukman selaku penanggung jawab pengelolaan pengembangan jenis khas DIY.

Menurut Yuliah, anggota tim Pengelolaan Pengembangan Jenis Khas DIY, beberapa kegiatan penelitian yang bisa dilakukan antara lain teknik propagasi, baik mikro maupun makro, dan perlakuan dosis pupuk. “Analisis DNA untuk menjawab jenis Mentaok (Wrightia javanica) yang merupakan sinonim dari Wrightia pubescens subsp. Laniti juga perlu dilakukan,” kata Yuliah.

Mengingat materi genetik yang cukup banyak, menurut Yayan Hadiyan, anggota tim lainnya, kegiatan ini bisa melibatkan mahasiswa yang magang atau yang sedang mengerjakan skripsi.

Sebagaimana diketahui, persemaian merupakan tempat memproses benih (bahan generatif) atau  bahan vegetatif (pucuk, batang, atau akar) untuk menjadi bibit yang siap ditanam di lapangan.***LH&MNA

Berita Terkait:

2018: Satu Dekade Penyelamatan Jenis-Jenis Tanaman Langka dan Khas Yogyakarta oleh B2P2BPTH

2016: B2P2BPTH Sumbang 100 Bibit Tanaman Langka dalam Borobudur Fair 2016

2016: B2P2BPTH Koleksi 32 Jenis Tanaman Langka

Penulis : LH&MNA